Sosialisasi Berkendara yang aman safety riding Pada Klub Motor STiC

71 Begitu juga dengan penuturan saudara Arif “Sesama anak klub kami selalu mengutamakan persaudaraan tanpa ngeliat asal usul dan merek motor”. Begitu juga dengan penuturan saudara Irving “Antar sesama anak klub kami harus selalu mengutamakan persaudaraan karena salah satu moto anak klub adalah brotherhood”. Begitu juga dengan penuturan Irfan “Persaudaraan yang di jalin anak klub sangat erat sampe-sampe kalau kita bertemu dengan anak klub lain walaupun kita tidak kenal dengan dia tapi kita harus tetap menyapanya gitu juga sebaliknya”. Hal tersebut sejalan dengan penuturan saudara Dira “Selain saya mengenal berkendara yang aman safety riding di dalam klub saya juga dikenalkan dengan brotherhood, selain kita bisa nambah kawan kita juga bisa minta tolong kalo kita lg da masalah di jalan.

4.3.2 Sosialisasi Berkendara yang aman safety riding Pada Klub Motor STiC

Sosialisasi tidak dapat dipisahkan dalam mengkampanyekan berkendara yang aman safety riding kepada anggota klub motor. Sosialisasi adalah proses interaksi sosial melalui mana kita mengenal cara-cara berpikir, berperasaan dan berperilaku, sehingga dapat berperan serta secara efektif dalam masyarakat Ihromi, 1999; 75 sedangkan berkendara yang aman safety riding adalah adalah suatu usaha yang dilakukan dalam meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan keamanan dalam 72 berkendara, demi menciptakan suatu kondisi, yang mana kita berada pada titik tidak membahayakan pengendara lain dan menyadari kemungkinan bahaya yang dapat terjadi di sekitar kita serta pemahaman akan pencegahan dan penanggulangannya. Sosialisasi yang ditujukan untuk menanam nilai-nilai dari berkendara yang aman safety riding kepada anggoa klub motor adalah pola sosialisasi represif, dimana klub motor menekankan kepatuhan pada setiap anggotanya untuk selalu menerapkan berkendara yang aman safety riding dalam setiap berkendara baik saat menjalankan agenda klub maupun tidak. Klub motor juga memberikan pengetahuan tentang berkendara yang aman safety riding dengan mengundang orang yang memiliki kopetensi untuk memberi pengetahuan tentang berkendara yang aman safety riding seperti yang di kemukakan oleh saudara Dedi “Kami sebagai pengurus klub selalu menjalankan apa yang sudah menjadi tugas kami sesuai dengan apa yang udah jadi visi misi kami, menkampanyekan berkendara yang aman safety riding ke semua anggota kami dan menambah pengetahuan mereka tentang berkendara yang aman safety riding dan seluk beluk sepeda motor kami juga akan ngasi hukuman sama anggota yang tidak berberkendara yang aman safety riding di jalan”. Hal tersebut sejalan dengan penuturan saudara Irving “Kampanye berkendara yang aman safety riding udah jadi tugas kami sebagai anggota klub motor, bukan cuma untuk anggota kami aja tapi kami juga mengkampanyekan berkendara yang aman safety riding sekaligus jadi contoh untuk masyarakat. Khusus untuk anggota kami ada hukuman kalo misalnya orang tu melanggar berkendara yang aman safety riding” 73 Hal tersebut sejalan dengan penuturan saudara Palma “Di dalam klub kami memiliki peraturan buat seluruh anggota kami harus selalu mengutamakan berkendara yang aman safety riding kalo berkendara, kalo ada anggota yang melanggar ya pasti ada hukuman dari pengurus”. Hal tersebut sejalan dengan penuturan saudara Rony “Kami pengurus klub sebulan sekali di minggu ke tiga ngadakan cohching klinik tentang berkendara yang aman safety riding jadi ga ada alasan buat anggota untuk ga berberkendara yang aman safety riding di jalan dan kami juga ngasi hukuman jika ada anggota yang kedapetan ga berberkendara yang aman safety riding di jalan”. Hal tersebut sejalan dengan penuturan saudara Putra “Sebagai pengurus klub kami selalu mengadakan diskusi dengan anggota waktu kopdar tentang berkendara yang aman safety riding, jdi kami berharap dengan bertambahnya pengetahuan tentang berkendara yang aman safety riding seluruh anggota termasuk pengurus ga pernah lupa supaya ngutamakan berkendara yang aman safety riding kalo lagi ada di jalan”. Hal tersebut sejalan dengan penuturan saudara Arbi “Setiap habis kopdar kami biasa diskusi tentang penting dan manfaatnya berkendara yang aman safety riding, dan ketua biasa ngingetin kalo ada yang melanggar akan dapet hukuman dari pengurus” Begitu juga dengan penuturan saudara Yudi “Saya rasa seluruh klub motor yang ada juga terus mengenalkan tentang berkendara yang aman safety riding kaya yang klub kami lakukan dengan semua anggota kami tanpa kecuali dan kalo ada yang 74 melanggar ya pasti dapet hukuman sesuai dengan peraturan yang di buat Sosialisasi yang dilakukan oleh klub bukan hanya pada saat sedang kopdar saja namun juga dilakukan secara individu dengan selalu saling mengingatkan antar sesama anggota maupun dengan anggota klub lain, sehingga kesadaran akan pentinggnya bersafty riding bukan hanya karena intimidasi dari klub namun adanya rasa malu apa bila tidak berberkendara yang aman safety riding saat berkendara baik dalam agenda klub maupun tidak seperti penuturan saudara Budi “Klub tidak ada senioritas mau anggota baru ataupun anggota lama ga ada bedanya, tapi seperti dalam keluarga dimana anggota yang lebih tua punya kewajiban untuk terus ngingetin adek-adek anggota baru terutama ngingetin tentang berkendara yang aman safety riding dan pengetahuan tentang sepeda motor itu supaya di jalan jika terjadi masalah dia tau harus bebuat apa” Begitu juga dengan penuturan saudara Irfan “Kami dalam klub ini udah kaya saudara sendiri jadi kami sama- sama saling ngingetin utamanya tentang berkendara yang aman safety riding dan dalam banyak hal juga sih kadang-kadang” Begitu juga dengan penuturan saudara Arif “Ya kaya keluarga la pastikan akan ssaling mengingatkan satu sama lainnya apa lagi mengingatkan tentang kebaikan” Begitu juga dengan penuturan saudara Wijas “Yang saya lihat di STiC semua anggotanya udah kaya saudara sendiri kami saling bertukar informasi juga abang-abangannya terus 75 ngasi tau supaya jangan lupa berkendara yang aman safety riding kalo lagi di jalan” Begitu juga dengan penuturan saudara Palma “Ya namanya juga manusia pasti kadang-kadang lupa la silap la makanya kami dalam keluarga STiC ini ga pernah bosen untuk terus saling ngingetin saya rasa klub-klub yang lain pasti kya gitu juga” Hal tersebt sejalan dengan penuturan saudara Dira “Saya ga pernah merasa lebih senior dari anggota baru tapi ntah kenapa saya kaya punya kewajiban sama anggota baru untuk selalu ngingetin dan ngasi tau seberapa pentingnya berkendara yang aman safety riding kalo kita lagi berkendaraan, ya mungkin karna saya udah ngerasa deket dengan rekan-rekan anggota yang lain” Perlengkapan Berkendara yang aman safety riding Menurut Musdar pidato pengukuhan guru besar tetap fakultas kedokteran USU 28 juli 2007 terdiri dari: 1. Helmhelmet yang memenuhi standar bukan asal-asalan saja, karena pemakaian helm menurut banyak pakar secara signifikan mengurangi angka kematian sekitar 40 pada pengguna sepeda motor bila mengalami Kecelakaan lalu lintas. Kepala adalah bagian paling vital dari anggota tubuh manusia yang memiliki resiko tinggi menerima benturan saat terjadi kecelakaan. Untuk itulah Divisi safety reading mewajibkan semua anggota club menggunakan dengan benar helm untuk pengemudi maupun penumpangnya. Helm yang baik adalah secara fisik mampu memberikan perlindungan menyeluruh pada bagian kepala, seperti pada bentuk 76 Full Face atau HalfOpen Face. Sementara untuk helm cetok, Divisi Touring sangat tidak menganjurkan untuk menggunakannya. 2. Sarung tangan yang terbuat dari bahan yang kuat sehingga dapat mencegah cedera tangan dan pergelangan tangan pada Kecelakan lalu lintas. 3. Jaket terbuat dari bahan yang kuat dan enteng seperti; nylon, cordura guna mencegah cedera terutama pada permukaan tubuh. 4. Celana yang bahannya seperti jaket dan gunanya mengurangi cedera pada lutut dan panggul. 5. Kaca mata helm untuk mencegah debu atau benda-benda yang berterbangan di udara pada waktu berkendaraan. 6. Penutup telinga untuk menghindari kebisingan yang dapat merusak telinga dari suara mesin dan suara angin. 7. Rompi yang terbuat dari bahan yang retroreflective dan warna yang Mudah atau cepat terlihat. 8. Sepatu laras tinggi dengan bartulang di bagian lateral dan medial guna melindungi pergelangan kaki. Dalam penerapannya di lapangan pengurus klub tidak mengharuskan semua item berkendaraan yang aman safety riding harus di gunakan oleh anggota STiC dalam keseharian, pengurus klub hanya mengharuskan pengunaan helm Full Face jaket, dan sepatu dalam berkendara. Namun pada saat-saat tertentu seperti touring 77 anggota yang ikut di haruskan untuk mengunakan seluruh item berkendaraan yang aman safety riding yang telah di tentukan seperti penuturan saudara Dedi “Kami tidak mewajibkan seluruh perlengkapan berkendaraan yang aman safety riding di gunakan dalam keseharian karena pasti ga nyaman dan di anggap buat ribet tapi kami mengharuskan untuk pengunaan helm kalo bisa yang full face, jaket, dan sepatu” Begitu juga dengan penuturan saudara Putra “Untuk keseharian klub ga mewajibkan make seluruh perlengkapan berkendara yang aman safety riding yang penting kalo untuk keseharian itu helm, jaket, sama sepatu minimal nutupin mata kaki” Begitu juga dengan penuturan saudara Irving “Untuk berkendara sehari-hari kami hanya mewajibkan helm, jaket, dan sepatu karena kalo semua perlengkapan berkendara yang aman safety riding di pake di anggep ribet dan ga nyaman tapi kalo buat touring semua perlengkapannya harus di pake” Begitu juga dengan penuturan saudara Palma “Dalam klub ga semua perlengkapan berkendara yang aman safety riding yang penting Cuma tiga item helm, jaket, dan sepatu untuk berkendara sehari-hari” Begitu juga dengan penuturan saudara Arbie “Kami di wajibkan make perlengkapan berkendara yang aman safety riding tapi kalo buat sehari-hari yang penting Cuma helm, sepatu, sama jaket ja sih”. 78 Begitu juga dengan penuturan saudara Irfan “Yang saya lihat kalo untuk berkendara sehari-hari ga semua perlengkapan berkendara yang aman safety riding harus di pake tapi kalo touring baru semua perlengkapannya harus di pake” Begitu juga dengan penuturan saudara Wijas “Kalo untuk berkendara sehari-hari klub Cuma mewajibkan make helm, jaket, sama sepatu aja paling kalo untuk touring la baru semua perlengkapan berkendara yang aman safety riding harus di pake, kalo ga ya ga bisa ikut touring” Hal ini sejalan dengan penuturan saudara Arif “Dalam klub kalo untuk berkendara sehari-hari ga semua perlengkapan berkendara yang aman safety riding paling Cuma helm, jaket, dan sepatu aja yang harus di pake”.

4.3.3 Peran Klub Motor Terhadap Pembentukan Prilaku Berkendara yang Aman safety riding