50
lagi berdomisili di Medan sehingga ia tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai sekertaris maupun sebagai anggota STiC, posisinya di gantikan oleh Rony. Sebagai
respon dari mundurnya 2 anggota yang sekaligus sebagai pelopor berdirinya STiC maka musyawarah memutuskan mengadakan pemilihan pengurus baru sekaligus
memperingati ulang tahun STiC yang ke 3 yaitu pada tanggal 10 Juni 2011 di Prapat, dan juga sekaligus melaksanakan pelantikan anggota baru. Pada tanggal 17 Juni
2011 terbentuklah kepengurusan baru, Dedi sebagai ketua, Rony wakil ketua, Putra sebagai sekertaris, Budi sebagai bendahara. Ada satu anggota STiC yang bernama
Ferdian yang mana sekarang ini dia telah pindah ke Banda Aceh dan mendirikan STiC Capter Banda Aceh sehingga saat ini klub motor STiC telah memiliki capter
baru.
4.1.3 Letak Kesekertariatan STiC
Kesekertariatan STiC yang merupakan kantor pengurus dan juga sebagai tempat anggota STiC untuk kopdar kopi darat terletak di Kelurahan Babura
Kecamatan Medan Sunggal Titi Bobrok.
4.1.4 Visi dan Misi Visi
1.
Menjadi organisasi yang memiliki kesadaran sosial tinggi.
2.
Mempererat tali persaudaraan antar club motor.
3.
Menjadikan STiC sebagai wadah otomotif yang bermuara positif.
4. Diharapkan untuk bisa menjadi contoh bagi masyarakat dalam etika
berkendaraan yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
51
Misi
1. Menghimpun dan mempersatukan semua pengguna sepedamotor khususnya
sepeda motor thunder.
2. Menjadikan STiC sebagai club motor yang bersifat positif dan berorientasi
pada sikap yang profesional. 4.2 Profil Informan
4.2.1. Informan Kunci Irving Tobing
Om Ving begitulah sehari-hari ia di panggil oleh rekan-rekannya baik di dalam klub maupun di luar klub, saat ini ia berusia 34 tahun dan beragama Kristen. Pria
keturunan batak yang masih belum menikah sampai saat ini mengenyam pendidikan D3 kepariwisataan. Ia tinggal di Komplek Tasbih blok N no 9, Medan. Dalam
kesehariannya pria ini sudah belajar hidup mandiri semenjak SMA oleh sebab itu kpribadiannya terbentuk menjadi supel dan dapat beradaptasi dengan cepat dengan
lingkungan baru. Ia sudah masuk ke dalam organisasi semenjak sma dengan menjadi pengurus gereja di lingkungan tempat tinggalnya, pengalamanya berorganisasi serta
kecintaanya terhadap sepeda motor inilah yang membawanya menjadi anggota salah satu klub motor di medan
Ia adalah orang yang paling senior dalam klub motor karena ia adalah salah seorang saksi terbentuknya TC yang juga menjadi titik awal berkembangnya klub
52
motor di kota Medan, oleh karena itu ia dianggap sebagai orang yang di tuakan di STiC. Dalam kesehariannya saat berkendara ia juga di jadikan panutan bagi anggota
klub yang lain karena sikapnya saat berkendara dianggap mencerminkan prilaku dari anggota klub motor. Ia bukan hanya di kenal dalam klubnya saja namun ia juga
banyak di kenal oleh pengurus klub baik di kota Medan maupun di luar kota medan bahkan banyak juga pengurus klub motor yang lain yang berada di luar provinsi
sumatera utara yang mengenal Irving. Oleh sebab itulah maka ia dianggap sebagai Pembina dan penasehat klub wlaupun ia lebih suka jika di anggap sebagai anggota
biasa. Klub motor pertama yang di ikutinya adalah TC Thunder Community, namun
dengan alasan banyak pekerjaan sehingga ia tidak dapat meluanggkan banyak waktunya di klub oleh karena itu ia engan untuk menjadi pengurus klub motor
tersebut meskipun banyak yang menyarankannya untuk mencalonkan diri untuk menjadi ketua klub karena memiliki banyak pengalaman dalam organisasi serta
sifatnya yang supel sehingga ia dapat di terima oleh para anggota yang lain. Dalam perjalanannya berorganisasi di TC banyak dinadmika yang ia alami dan salah satunya
adalah perbedaan pendapatnya dengan para pengurus klub tentang status kluarga dari para anggota, yang mana banyak para anggota klub yang sering membawa serta
kluarga mereka dalam forum kopdar kopi darat. Sedangkan forum kopdar tersebut ialah untuk membahas agenda klub sehingga ia berpendapat tidak ada kepentingan
dari kluarga untuk di bawa dalam forum tersebut.
53
Perbedaan inilah yang mejadi awal mula terbentuknya STiC, karena tidak ada kesepakatan dengan anggota lain yang sering membawa keluarga dalam kopdar yang
di adakan seminggu sekali dan di dominasi oleh kaum tua yang umummnya berusia lebih dari 40 tahun. Sehingga ia dan anggota muda yang memiliki pemikiran yang
sama dengannya memmilih untuk memundurkan diri dari klub TC tersebut dan membentuk klub motor yang di beri nama STiC.
Dedi Candra Barus
Dedy Candra Barus adalah ketua dari STiC yang masih aktif sampai saat ini, sesuai dengan marganya ia berasal dari suku karo dan seorang muslim. Ia tinggal di
jalan Setia Budi No 5 Titi Bobrok Medan. Pria 30 tahun ini memiliki usaha bengkel mobil di rumahnya serta menjadikan salah satu rungan di bengkelnya tersebut untuk
menjadi kesekertariatan STiC. Ia sudah menikah dan memiliki satu orang anak, dalam kesehariannya ia adalah orang yang sering bercanda terutama dengan rekan-
rekannya sehingga orang-orang yang ada di sekitarnya nyaman dan juga ia mudah akrab dengan orang.
Ia sering mengunakan sepeda motor dalam kegiatanya sehari-hari, selain itu ia juga selalu mengutamakan berkendara yang aman safety riding dalam setiap
berkendara. Oleh sebab itu lah ia di angkat menjadi ketua STiC karena di anggap dapat menjadi teladan dan juga menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
Motivasinya bergabung dengan STiC selain untuk menyalurkan hobynya di bidang
54
otomotif namun juga untuk menambah jaringan dan teman, selain itu ia juga suka mengikuti organisasi termasuk di dalam klub motor.
Sama seperti Irving pada awalnya ia adalah anggota dari klub TC dan karena memiliki pemikiran yang sama dengan anggota muda yang lain maka ia juga
memutuskan untuk memundurkan diri dari TC dan mendirikan klub atas kesepakatan bersama dan sejalan dengan cita-cita yang ingin di capai, di dalam kepemimpinannya
banyak kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleeh STiC baik itu berupa event ataupun kegiatan sosial sehingga semakin banyak masyarakat yang mengenal STiC dan juga
dengan seluruh kegiatan yang di jalani STiC semakin mengenalkan klub ini dengan klub-klub motor yang lain di Medan. Selain itu ia juga banyak melakukan kopdar
bareng dengan klub-klub lain ini di maksudkan agar lebih mengenalkan lagi secara personal tentang keberadaan STiC dan menjalin hubungan yang baik antar sesama
klub motor baik antar sesame penguna sepeda motor Suzuki maupun dengan penguna sepeda motor merek yang lain.
Rony Andika Parangin-angin
Rony Andika Parangin-angin adalah seorang pria berusia 25 tahun yang baru 5 tahun ini tinggal di medan tepatnya di jalan pasar 1 setia budi medan. Pria muslim ini
kesehariannya adalah sebagai mahasiwa di salah satu perguruan tinggi swasta di medan dan juga ia menjalankan usaha sampingannya sebagai penyedia jasa bagi
orang yang ingin pindah rumah. Dalam kesehariannya pria supel ini sangat ramah terutama dengan rekan sesama anggota klub. Ia sudah terbiasa untuk hidup mandiri
55
dengan membiayai kuliahnya sendiri tanpa di subsidi oleh orang tuanya, kepribadiannya yang baik dan mandiri inilah yang menempatkan ia sebagai salah
seorang yang memiliki peran yang signifikan di dalam klub. Sikapnya yang supel membuat ia banyak mendapat simpati dari anggota lainnya sehingga mudah di terima
di dalam keluarga besar STiC. Dalam kesehariannya ia banyak mengunakan sepeda motor di setiap
kegiatannya, karena di anggap lebih praktis dan lebih cepat sampai di tujuan. Ia juga tidak lupa selalu mengutamakan berkendara yang aman safety riding setiap ia
berkendara baik itu berkendaraan sampai jauh atau dekat. Ia juga adalah salah seorang dari anggota TC yang mengundurkan diri dan
bergabung dengan STiC. Pada saat ia baru bergabung dengan TC ia belum sempat di lantik sebagai anggota di karenakan ia masih di golongkan sebagai angota baru. Ia
baru di lantik ketika sudah bergabung di STiC. Walaupun ia adalah anggota baru namun karena keaktifannya dan juga kontribusinya pada klub di setiap kegiatan yang
di adakan oleh STiC maka ia di anggkat oleh anggota yang lain untuk menjadi sekertaris STiC setelah sekertaris sebelumnya mengundurkan diri.
Pada awal masa tugasnya ia banyak menawarkan ide-ide untuk di terapkan pada anggota untuk mencirikan anggota anggota STiC tersebut di antaranya adalah
membuat kta dan juga bisa di jadikan kartu diskon bagi anggota klub ketika ia akan membeli spare part di deler resmi Suzuki oleh karena itu STiC tergabung dalam SMC
Suzuki Motor Club ini adalah sebuah organisasi yang menaungi seluruh klub motor
56
yang bermerek Suzuki baik itu sepda motor sport maupun sepeda motor bebek. Bukan itu saja ia banyak mengusulkan untuk melakukan kegiatan sosial misalnya
menyantuni anak-anak yatim piatu dan juga mengalang dana untuk membantu korban bencana alam seperti gempa di mentawai dan letuan gunung sinabung yang belum
lama ini meletus.
Budi
Budi adalah seorang pria berusia 33 tahun untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari ia bekerja sebagai karyawan swasta. Ia sudah menikah dan telah memiliki
anak. Dalam kesehariannya ia adalah seorang yang humoris ia sering bercanda dengan rekan-rekannya terutama pada teman sesama anggota klub. Ia sudah lama
mencintai dunia otomotif dan sering bergabung dengan organisasi baik semasa masih sekolah maupun kuliah untuk itu ia memilih bergabung dengan klub motor ia
berpendapat bahwa dalam klub motor seluruh hobynya akan otomotif akan tersalurkan dan ia akan banyak mendapatkan pengetahuan tentang otomotif
khususnya sepeda motor, bukan hanya mencintai otomotif namun ia juga hoby touring keberbagai daerah di dalam maupun di luar sumatra utara. Ia mendapatkan
pengetahuan tentang berkendara yang aman safety riding dan manfaatnya semenjak ia mulai bergabung dengan klub motor, selain itu ia juga mendapatkan pengetahuan
tentang sepeda motor dan bagaimana mengatasi masalah yang muncul pada sepeda motornya.
57
Sama seperti yang lain ia juga merupakan mantan anggota TC yang mengundurkan diri dan ikut bergabung dengan rekan-rekan yang membentuk STiC.
Ia adalah salah seorang anggota yang sudah senior oleh karena itu ia memiliki tanggung jawab untuk membina dan memberikan pengetahun dengan anggota yang
lain, rekan-rekan di STiC banyak yang menyukainya karena ia mudah bergaul dan dikenal tidak sebagai sosok yang tidak mudah marah bahkan reka-rekanya belum
pernah melihat dia emosi meskipun saat ia berbeda pendapat dengan anggota yang lain. Dalam setiap kegiatanya seharihari ia selalu mengunakan sepeda motor
ketimbang mengunakan kendaraan yang lain, dan ia tidak lupa untuk selalu mematuhi peraturan yang ada di dalam berkendara.
Dashima Putra Hasibuan
Poo begitu ia di panggil oleh rekan-rekanya terutama rekan para anggota klub, pria 24 tahun ini baru saja menyelesaikan study S1 di salah satu perguruan tinggi
swasta di Medan. Pria yang beragama islam ini sedang menjalankan usaha warnetnya yang belum lama ini dijalankannya, ia berasal dari keluarga yang dapat dikatakan
mampu namun itu tidak menbuat ia menjadi manja dan tidak mandiri justru sebaliknya karena ia mandiri ia mulai menjalankan usaha warnetnya ini selepas ia
menyelesaikan kuliahnya. Pribadinya yang humoris sering membuat rekan-rekannya tertawa namun ia juga di kenal sebagai playboy. Prediket ini di berikan karena ia
sering terlihat membawa wanita yang berbeda dalam setiap kegiatan yang di adakan oleh STiC.
58
Dalam kegiatan sehari-harinya ia lebih memilih menggunakan sepeda motor ketimbang mengunakan mobil, ini di karenakan jika mengunakan sepeda motor di
anggap lebih praktis dan dapat sampai ketempat tujuan dengan lebih cepat sehingga ia menilai mengunakan sepeda motor lebih efektif. Selain itu kecintaannya terhadap
sepeda motor ikut mendorong ia untuk lebih banyak mengunakan sepeda motor di dalam kegiatannya. Ini dapat di lihat dari modifikasi yang ia lakukan dengan sepeda
motornya, di antara anggota klub yang lain ia adalah salah satu anggota yang memodifikasi sepeda motornya sampai mencolok. Namun ia tidak mengurangi atau
menambah aksesoris yang dapat mengurangi fungsi dari berkendara yang aman safety riding, ia juga tidak pernah lupa mengunakan helm dalam setiap berkendara.
Pada saat ini ia ditunjuk sebagai bendahara klub, rekan-rekannya mengangkat ia menjadi bendahara di karenakan ia di anggap sebagai salah satu anggota yang sudah
senior dan juga ia dianggap orang yang dapat mengemban amanah yang telah diberikan olehnya. Ia juga adalah salah satu dari mantan angota TC yang
mengundurkan diri, karena ia menggangap sudah memiliki perbedaan pandangan yang berbeda dengan anggota TC yang lain dan bukan ikut bergabung dengan STiC
karena di ajak atau di provokasi oleh anggota lain yang mengundurkan diri.
Palma Manurung
Palma Manurung adalah seorang pria berusia 31 tahun yang bertempat tinggal di Kompleks Taman Perkasa Indah Blok D40 pasar 2 Ring Road Medan. Sehari-hari
pekerjaannya adalah wiraswasta, pria yang sudah menikah dan memiliki seorang
59
anak ini adalah seorang pribadi yang baik dan memiliki kepedulian tinggi terhadap orang lain selain itu ia juga dikenal mudah bergaul dengan orang lain. Pria keturunan
batak ini beragama Kristen dan pendidikan terakhirnya adalah SMA Sekolah Menengah Atas. Ia dikenal ulet dalam setiap menjalankan pekerjaan dan aktifitasnya
sehari-hari ini dapat dilihat dari hasil usahanya yang di dapat, walaupun ia hanya lulusan SMA namun dengan usahanya yang keras dan jiwa dagang yang diakuinya
sudah terlihat ketika ia masih kecil. Dalam kesehariannya ia sering mengunakan sepeda motor dalam setiap kegiatannya, sehingga ia tidak terlepas dari transportasi
yang ada di Kota Medan ini. Dalam keseharinnya di klub motor ia sering berdikusi dengan anggota yang lain
khususnya dengan anggota yang masih baru, ia banyak memberikan pengetahuan dan pengalamanya dalam berorganisasi di klub motor dan juga bagaimana bersikap ketika
kita sedang berkendara. Ia memberitahu pentingnya berkendara yang aman safety riding dalam berkendara di keseharian kita, walaupun banyak yang menilai bahwa
safty riding tidak nyaman digunakan dan terlalu merepotkan. Nasehat yang ia berikan di sertai dengan contoh dimana ia selalu mengutamakan berkendara yang aman
safety riding di dalam setiap berkendara. Ia juga adalah salah seorang dari mantan angota TC yang menudurkan diri dan
ikut bergabung di dalam STiC, ia termasuk salah satu anggota yang sudah senior di TC namun karena perbedaan pendapat dengan angota TC yang lain maka ia
memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai anggota TC. Karena sifatnya yang merendah sehingga ia tidak mau untuk di angkat menjadi pengurus STiC ia menilai
60
masih banyak angota yang masih muda yang pantas untuk menjadi pengurus STiC. Oleh karena itu hingga saat ini ia masih menjadi anggota biasa di dalam STiC.
4.2.2. Informan Biasa Mahyudi Hakim