dengan manfaat tidak langsung yang akan dihitung dengan nilai ekonomi yang seharusnya tidak hilang hanya karena sakit.
4.5.2 Manfaat tidak Langsung
Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang diperoleh masyarakat dan pemerintah dalam jangka panjang jika program ini berhasil dikembangkan. Salah
satunya adalah peningkatan jumlah hari sehat dan produktif yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan dan pengurangan nilai ekonomi yang hilang karena
sakit.
Tabel 4.15 Data Ketidakhadiran Siswa Sekolah Dasar di Desa Siaga Aktif
Karena Sakit Tahun 2007 - 2011
No Nama Desa
Jumlah Ketidakhadiran dalam Setahun Jumlah siswa sakit x hari
2007 2008
2009 2010
2011
1 Blankahan
216 130
115 108
96 2
Padang Cermin 432
324 288
270 240
3 Telaga Jernih
285 231
228 205
190 4
Karang Anyar 270
219 216
195 180
5 Stabat Lama Barat
300 243
240 216
200 6
Pulau Banyak 225
182 180
162 150
7 Desa Lama
207 156
138 130
115 8
Banyumas 300
243 240
216 200
9 Sangga Lima
281 211
187 176
156 10
Selotong 432
324 288
270 240
Sumber : Hasil wawancara dengan beberapa guru di desa siaga aktif dan absensi siswa yang ada kemudian diolah oleh peneliti
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, setelah ada Poskesdes masyarakat jadi cepat berobat kalau sudah merasa sakit, tidak perlu jauh
– jauh ke Puskesmas dan bisa cepat sembuh, sehingga berdampak pada siswa yang sakit. Rata
– rata
ketidakhadiran mereka kesekolah hanya 2 – 3 hari. Sudah jarang siswa yang sakit
lebih dari 3 hari kecuali penyakit yang parah DBD, Typus, Cacar. Jumlah siswa yang sakit tiap kelas relatif bervariasi, umumnya sekitar 2
– 3 orang dalam sebulan.
Nilai ekonomi yang hilang akibat sakit atau years lifed with disability YLD yaitu besarnya tahun yang hilang disebabkan seseorang tidak dapat bekerja
secara produktif karena sakit yang dikonfersikan kedalam nilai moneter. Estimasi jumlah usia produktif dihitung dengan menggunakan proporsi
usia produktif berdasarkan data Biro Pusat Statistik BPS Kabupaten Langkat Tahun 2010 yang berjumlah 58,7 dari jumlah penduduk Langkat. Ukuran nilai
ekonomi yang hilang diperoleh dari hasil kali YLD dengan upah minimum daerah UMD tahun tersebut, sedangkan jumlah disability days dari masing
– masing penyakit diambil dari berbagai pustaka. Informasi pada tabel 4.13 akan digunakan
untuk menghitung YLD berdasarkan wilayah kerja Poskesdes desa siaga aktif di Kabupaten Langkat.
Tabel 4.16 menjelaskan bahwa nilai YLD yang seharusnya dapat dicegah dengan pengembangan program desa siaga aktif di Kabupaten Langkat tahun
2008 – 2011 berjumlah Rp. 1.992.666.200,00. Perhitungan nilai YLD ini juga
sejalan dengan perhitungan manfaat langsung yang diperoleh Poskesdes.
Tabel 4.16 Rekapitulasi Nilai YLD dari Kunjungan 10 Besar Penyakit pada 10 Poskesdes Desa Siaga Aktif di Kabupaten Langkat
Tahun 2008
– 2011
No Nama
Desa
Nilai YLD berdasarkan Tahun Jumlah
2008 2009
2010 2011
1 Blankahan
- 60.452.000
53.240.400 62.410.500
176.102.900 2
Padang Cermin
56.326.800 60.064.500
49.963.950 57.970.000
224.325.250 3
Telaga Jernih
47.676.000 58.752.000
50.732.700 53.992.500
211.153.200 4
Karang Anyar
- 58.752.000
50.732.700 53.683.100
163.167.800 5
Stabat Lama Barat
54.005.400 65.756.000
54.976.500 60.961.500
235.699.400 6
Pulau Banyak
46.196.400 56.848.000
49.896.800 62.341.500
215.282.700 7
Desa Lama -
55.862.000 46.971.150
52.992.000 155.825.150
8 Banyumas
- 100.470.000
85.583.300 105.156.000 291.209.300
9 Sangga
Lima -
52.122.000 42.470.150
48.369.000 142.961.150
10
Selotong 42.086.400
50.660.000 38.997.950
45.195.000 176.939.350
Total 246.291.000
619.738.500 523.565.600 603.071.100 1.992.666.200
Sumber : Hasil wawancara dengan bidan desa siaga aktif dan dokumen yang ada kemudian diolah oleh peneliti terlampir pada halaman 139
– 156 Nilai ini 7 kali lipat dari nilai manfaat langsung yang sudah dihitung sebelumnya.
4.6 Tranformasi ke dalam Nilai Moneter