2.2.3 Metode Analisis Biaya Manfaat
Pelaksanaan analisis pada proyek yang mempunyai umur ekonomis yang relatif panjang dan memberikan manfaat serta menimbulkan biaya pada saat yang
berbeda-beda harus memperhatikan konsep uang. Analisis harus dilakukan dengan menghitung seluruh manfaat dan biaya dari suatu proyek selama umur proyek
yang bersangkutan dan dihitung dalam nilai sekarang. Adanya faktor ketidak pastian tentang hal yang terjadi dimasa datang dan
diskonto, maka perlu ditentukan konsep uang yang akan datang future value dan nilai uang sekarang present value karena hampir semua proyek mempunyai
umur yang lebih panjang dari satu tahun dan manfaat proyek tersebut tidak diterima seluruhnya pada suatu saat. Biaya proyek juga dikeluarkan dalam waktu
yang berbeda-beda selama umur proyek yang bersangkutan. Diskonto biasanya disamakan dengan tingkat bunga, meskipun dalam analisis manfaat dan biaya
faktor diskonto tidak selalu sama dengan suku bunga. Konsep nilai uang yang akan datang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut : Pt =Po 1+ i
t
Dimana ; Pt
: nilai uang dimasa datang Po
: nilai uang sekarang i
: tingkat diskonto t
: tahun
Sedangkan konsep nilai uang sekarang, dapat dihitung dengan rumus : Po = Pt 1+ i
Pada dasarnya untuk menganalisis efisiensi suatu proyek langkah-langkah yang harus diambil adalah : 1 Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek
yang akan dilaksanakan; 2 Menghitung manfaat dan biaya dalam nilai uang dan 3 Menghitung masing-masing manfaat dan biaya dalam nilai uang sekarang.
Ada tiga metode untuk menganialisis manfaat dan biaya suatu proyek yaitu nilai bersih sekarang NPV =Net Present Value, Internal Rate of Return
IRR dan perbandingan manfaat biaya BCR = Benefit Cost Ratio Proyek yang efisien adalah proyek yang manfaatnya lebih besar dari pada
biaya yang diperlukan. Nilai bersih suatu proyek NPV merupakan seluruh nilai dari manfaat proyek dikurangkan dengan biaya proyek pada tahun yang
bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat diskonto yang berlaku. Berdasarkan metode ini, proyek yang mempunyai NPV tertinggi adalah proyek
yang mendapat prioritas untuk dilaksanakan. Pemilihan proyek tergantung dari tingkat diskonto yang dipilih. Pemilihan tingkat diskonto haruslah mencerminkan
biaya oportunitas penggunaan dana. Metode IRR dapat mencari tingkat diskonto, sehingga menghasilkan nilai
sekarang suatu proyek sama dengan nol. Sedangkan metode BCR memilih proyek dengan kriteria perbandingan lebih besar dari satu. Metode BCR akan memberikan
hasil yang konsisten dengan metode NPV, apabila BCR 1 berarti pula NPV0. Perbandingan ketiga metode ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Perbandingan Metode Analisis Biaya Manfaat Metode Analisis Biaya Manfaat
NPV IRR
BCR
Karakteristik Cerminan Skala Proyek
Tidak Tidak
Ya Mudah
Mengurutkan Proyek
Tidak Ya
Ya
Mudah Digunakan
Mudah Agak Sukar
Mudah Kelebihan
Berfokus pada
nilai uang
Mencerminkan tingkat
pengembalian Mudah
mengurutkan proyek
Kekurangan Sukar
mengurutkan proyek
Hasil dapat
membingungkan Bias dalam
operasional
Sumber : de Neufville 1990
2.3 Desa Siaga Aktif 2.3.1 Perkembangan Program Desa Siaga