sehat; 7 memberantas jentik nyamuk; 8 mengonsumsi sayur dan buah setiap hari; 9 melakukan aktifitas fisik setiap hari dan 10 tidak merokok di dalam
rumah Kemenkes RI, 2011.
2.3.3 Tujuan Desa Siaga Aktif
Tujuan Umum pengembangan Desa Siaga Aktif adalah untuk percepatan terwujudnya masyarakat desakelurahan yang peduli, tanggap dan mampu
mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajat kesehatannya meningkat.
Tujuan khususnya meliputi : 1 mengembankan kebijakan pengembangan Desa Siaga Aktif di Pemerintahan DesaKelurahan; 2 meningkatkan komitmen
dan kerjasama semua perangkat desakelurahan dan organisasi kemasyarakatan untuk pengembangan DesaKelurahan Siaga Aktif; 3 meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar di desa kelurahan ; 4 mengembangkan UKBM dan melaksanakan survailans berbasis masyarakat
meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, lingkungan dan perilaku, penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan, serta penyehatan
lingkungan; 5 meningkatkan ketersediaan sumberdaya manusia, dana, maupun sumber daya lain, yang berasal dari Pemerintah DesaKelurahan, masyarakat dan
swasta dunia usaha, untuk pengembangan Desa Siaga Aktif serta 6 meningkatkan PHBS di Rumah Tangga Kemenkes RI, 2011.
2.3.4 Manfaat Desa Siaga Aktif
Pengembangan Desa Siaga Aktif sangat bermanfaat bagi masyarakat, Puskesmas dan Pemerintah Kecamatan. Bagi masyarakat, manfaat yang dapat
diperoleh adalah mudahnya mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, masyarakat menjadi peduli, tanggap dan mampu mengenali, mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi, masyarakat dapat tinggal dilingkungan yang sehat dengan mempraktikkan PHBS dan tokoh masyarakat serta kader dapat berperan
aktif memberdayakan dan menggerakkan masyarakat. Dengan demikian, derajat kesehatan dan produktifitas masyarakat juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah hari – hari sehat yang banyak dan waktu kerja yang termanfaatkan secara
optimal. Manfaat yang diperoleh Puskesmas dengan adanya pengembangan Desa
Siaga Aktif adalah meningkatkan cakupan program kesehatan, optimalisasi fungsi Puskesmas, menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta
meningkatkan citra Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. Manfaat yang lebih luas juga dirasakan oleh Pemerintah Kecamatan, yakni
terciptanya pembangunan berwawasan kesehatan di kecamatan, alokasi dana pembangunan tidak banyak digunakan untuk pelayanan kuratif, melainkan untuk
promotif dan preventif, mempercepat terwujudnya Kecamatan Sehat dan meningkatkan citra Pemerintahan Kecamatan Kemenkes RI, 2011.
2.3.5 Kriteria Desa Siaga Aktif