2.5 Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Pengembangan Program Desa Siaga Aktif Identifikasi Pemahanan Pengambil
Keputusan Identifikasi Alternatif
Identifikasi Biaya 1. Biaya Langsung
a. Pembentukan Desa Siaga b. Pengadaan Poskesdes
c. Pengadaan Poskesdes Kit d. Operasional Poskesdes dan
Kegiatan e. Biaya Pelatihan
2. Biaya tidak Langsung a. Biaya Rapat Berkala
Transformasi Dampak ke dalam Nilai Moneter
Identifikasi Manfaat 1. Manfaat Langsung
a. Pengurangan Biaya Operasinal
b. Penurunan Angka Kesakitan
2. Manfaat tidak Langsung a. Peningkatan Jumlah Hari
KerjaSekolah b. Nilai YLD yang Dapat
Discounting
Interpretasi Hasil BCR, NPV dan IRR
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi evaluation research untuk mengetahui sejauh mana program desa siaga berjalan aktif di
Kabupaten Langkat dan seberapa besar hasil atau dampak pelaksanaan program tersebut. Tehnik evaluasi yang dipilih adalah analisis biaya manfaat CBA.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Langkat, dengan alasan masih rendahnya cakupan SPM program desa siaga aktif tahun 2010, yaitu 3,61 10
desa, masih rendahnya cakupan rumah tangga ber-PHBS tahun 2010, yaitu 53,3 dan masih banyaknya kasus penyakit endemis yang seharusnya dapat dicegah,
seperti malaria, demam berdarah dan gizi kurang. Penelitian ini dimulai dengan melakukan penelusuran kepustakaan,
penyusunan proposal, seminar proposal, penelitian dan analisa data serta penyusunan laporan akhir yang membutuhkan waktu selama 5 lima bulan, mulai
dari bulan Maret sampai dengan Juli 2012.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh desa siaga aktif yang ada di Kabupaten Langkat berdasarkan hasil penilaian SPM oleh Dinas Kesehatan tahun
2010 yang berjumlah 10 desa yang terletak pada 9 wilayah kerja Puskesmas yang berbeda- beda. Populasi untuk pegambil keputusan adalah seluruh pihak yang
mempunyai pengaruh dan kekuasaan dalam proses penetapan kebijakan dan penganggaran program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
khususnya Desa Siaga Aktif di Kabupaten Langkat.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini ditentukan secara purposive dengan kriteria tertentu. Kriteria untuk pengambil keputusan : 1 memiliki jabatan struktural atau
fungsional dalam bidang promosi kesehatan; 2 memiliki keterlibatan secara langsung maupun tidak dalam pengambilan kebijakan kesehatan; 3 memiliki
keterlibatan langsung maupun tidak dalam proses penganggaran bidang kesehatan dan 4 memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan dalam bentuk kebijakan
dan atau penganggaran kesehatan Kabupaten Langkat. Minimal 2 kriteria harus dipenuhi. Sampel desa siaga aktif adalah seluruh desa siaga aktif berdasarkan
hasil penilaian SPM oleh Dinas Kesehatan Tahun 2010 total sampling. Berdasarkan hasil survey pendahuluan, maka sampel penelitian adalah
total sampling yang berjumlah 10 orang pengambil keputusan, yang terdistribusi sebagai berikut : 4 orang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat yang
terdiri atas Kepala Bidang PKLM Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kepala Sub.bagian Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Kordinator Pelaksana Program Desa Siaga, 2 orang dari TAPD Tim Anggaran Pemerintah Daerah, terdiri atas Bappeda dan Bidang
Anggaran BPKAD Kabupaten Langkat, Asisten II Kabupaten Langkat membidangi urusan ekonomi dan pembangunan dan 3 orang dari Komisi II
membidangi urusan kesehatan DPRD Tk. II Langkat. . Desa Siaga yang tergolong aktif tersebut adalah Desa Blankahan, Desa
Padang Cermin, Desa Telaga Jernih, Desa Karang Anyar, Desa Stabat Lama Barat, Desa Pulau Banyak, Desa Lama, Desa Banyumas, Desa Sangga Lima dan
Desa Selotong.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer penelitian ini dihimpun melalui wawancara langsung dan
mendalam dengan menggunakan blanko isian dan panduan berupa kuesioner. Data sekunder dihimpun melalui pengumpulan dokumen yang berkaitan dengan
pengembangan program desa siaga aktif di Kabupaten Langkat.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional