Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

Hamalik 2014 menyatakan bahwa belajar adalah modifikasi atau mem- perteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami dan hasil dari belajar adalah perubahan kelakuan. Pengertian belajar menurut Hamalik ini menitik beratkan pada perubahan tingkah laku yang terjadi akibat pengalaman belajar yang dialami siswa. Pendapat ini juga didukung dengan pendapat Sudjana 2011 yang menyatakan bahwa belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Maka, tujuan dari belajar adalah perubahan tingkah laku. Travers dalam Suprijono 2012: 2 belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses untuk mengubah tingkah laku seseorang melalui pengalaman. Bukti seseorang telah mengalami kegiatan belajar adalah adanya per- ubahan tingkah laku pada diri orang tersebut. Tingkah laku terdiri dari berbagai aspek diantaranya pengetahuan, pemahaman kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, sikap dan lain-lain. Hasil belajar akan tampak pada perubahan aspek-aspek tersebut. Prinsip-prinsip belajar menurut Suprijono 2012:4 adalah sebagai berikut. 2.1.1.1 Perubahan Perilaku Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: 1 Tingkah laku dimotivasi. Seseorang mau berbuat karena adanya suatu tujuan tertentu yang timbul berkat kebutuhan pada diri orang tersebut. 2 Tingkah laku yang bermotivasi adalah tingkah laku yang sedang terarah pada tujuan. Pencapaian tujuan akan mengurangi ketegangan dan pemuasan kebutuhan seseorang. 3 Tujuan yang disadari oleh seseorang mempengaruhi tingkah lakunya dalam upaya mencapai tujuan tersebut. Seseorang memilih perbuatantindakan yang hanya mengacu ke arah pencapaian tujuan yang dapat memuaskan kebutuhannya. 4 Lingkungan menyediakan kesempatan untuk bertingkah laku tertentu, danatau membatasi tingkah laku seseorang. Artinya, lingkungan sebagai stimulus untuk memuaskan kebutuhan dan dapat juga membatasi pemuasan kebutuhan. 5 Tingkah laku dipengaruhi oleh proses-proses dalam organisme. Pandangan, pengalaman dan konsepsi yang dimiliki seseorang mempengaruhi tingkah laku terhadap aspek-aspek tertentu dari lingkungannya, misalnya sikap terhadap orangindividu lain. 6 Tingkah laku ditentukan oleh kapasitas dalam diri organisme manusia. Kapasitas yang dimaksud adalah inteligensi dan abilitas. Kemampuan seseorang untuk berbuat sesuai dengan kapasitasnya sendiri. 2.1.1.2 Belajar Merupakan Proses. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan organik yang merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Unsur-unsur yang berkaitan dengan proses belajar yaitu motivasi belajar, bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar dan kondisi subjek yang belajar. Belajar terjadi karena didorong adanya kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. 2.1.1.3 Belajar Merupakan Bentuk Pengalaman. Pengalaman merupakan hasil interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pengalaman dapat digunakan sebagai sumber pengeta-huan dan keterampilan yang bersifat pendidikan. Pengalaman dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman pengganti. Pengalaman langsung berarti siswa ikut berpartisipasi dan ber-buat, sedangkan pengalaman pengganti dapat melalui observasi langsung, gambar, grafis, kata-kata seperti membaca dan mendengar serta melalui simbol- simbol Hamalik, 2013:29. Penjelasan tentang prinsip-prinsip belajar diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam belajar terdapat perubahan perilaku sebagai hasil dari kegiatan belajar, proses yang didorong adanya kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai dan pengalaman yang dialami baik pengalaman langsung maupun pengalaman pengganti.

2.1.2 Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE SUGESTI IMAJINASI MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PATEMON 01 SEMARANG

1 12 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN PETOMPON 01 SEMARANG

6 76 295

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS II SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 3 288

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING TEKNIK TANDUR BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 GUNUNGPATI

0 9 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG PERCAKAPAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR SERI Peningkatan Keterampilan Menulis Dialog Percakapan Melalui Media Pembelajaran Gambar Seri Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Ii Bowan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 16

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR SERANG.

0 0 28

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 JERUKAGUNG TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 19