Keterampilan Menulis KAJIAN TEORI

2.1.7 Keterampilan Menulis

2.1.7.1 Pengertian Menulis Tarigan dalam Susanto, 2015:247 mendefinisikan menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis memerlukan latihan dan praktik yang banyak dan teratur karena menulis tidak akan datang secara otomatis. Definisi tentang menulis juga dikemukakan oleh Rusyana dalam Susanto, 2015:247, menurut Rusyana menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa dalam penyampaiannya secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasanpesan. Arti penting kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu: 1 menulis dalam arti mengekspresikan atau mengemukakan pikiran, perasaan dalam bahasa tulis; 2 menulis dalam arti melahirkan bunyi-bunyi bahasa, ucapan dalam bentuk tulisan untuk menyampaikan pesan berupa pikiran dan perasaan. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan penyampaian idegagasanpesan melalui tulisan agar dapat dibaca dan dipahami orang lain. 2.1.7.2 Fungsi Menulis Fungsi menulis menurut Susanto 2015:252 adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung karena tidak langsung berhadapan dengan pihak lain yang membaca tulisan kita tetapi melalui bahasa tulisan. Klasifikasi fungsi menulis sesuai kegunaannya menurut Rusyana dalam Susanto, 2015:252, sebagai berikut: a. Fungsi penataan yaitu fungsi penataan terhadap gagasan, pikiran, pendapat, imajinasi, dan lainnya, serta terhadap penggunaan bahasa sehingga menjadi tersusun. b. Fungsi pengawetan yaitu untuk mengawetkan pengaturan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis. c. Fungsi penciptaan yaitu mewujudkan sesuatu yang baru. d. Fungsi penyampaian yaitu menyampaikan gagasan, pikiran, imajinasi dan lain-lain yang sudah berupa karangan. e. Fungsi melukiskan yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan sesuatu. f. Fungsi memberi petunjuk yaitu dalam karangan penulis memberikan petunjuk tentang cara atau aturan melakukan sesuatu. g. Fungsi memerintahkan yaitu penulis memberikan perintah, permintaan, anjuran, nasihat, agar pembaca menjalankannya, atau larangan agar pembaca tidak melakukan apa yang dilarang penulis. h. Fungsi mengingat yaitu penulis mencatat suatu peristiwa, keadaan, keterangan atau lainnya, dengan maksud agar tidak ada yang terlupakan dalam karangan. i. Fungsi korespondensi yaitu fungsi surat dalam memberitahu-kan, menanyakan, memerintahkan atau meminta sesuatu kepa-da orang yang dituju untuk memenuhi yang dikemukakannya dan membalas dengan tertulis pula. 2.1.7.3 Tujuan dan Manfaat Menulis Tujuan menulis dikategorikan ke dalam empat macam Susanto, 2015:253, antara lain: a. Wacana informatif yaitu tulisan yang bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca. b. Wacana persuasif yaitu tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan. c. Wacana kesastraan yaitu tulisan yang bertujuan untuk menghibur para pembaca. d. Wacana ekspresif yaitu tulisan yang bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat. Manfaat menulis dalam dunia pendidikan menurut Susanto 2015:254 dapat diperinci sebagai berikut: a. Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui. b. Menulis menghasilkan ide-ide baru. c. Menulis membantu kita mengorganisasikan pikiran menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri. d. Menulis membuat pikiran seseorang siap untuk dibaca dan dievaluasi. e. Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru. f. Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual sehingga dapat diuji. 2.1.7.4 Tahap-Tahap Proses Menulis Tompkins dan Resmini dalam Susanto, 2015:256 menguraikan proses menulis menjadi lima tahap yang meliputi: a. Tahap pra menulis merupakan tahap dimana siswa berusaha mengemukakan apa yang akan mereka tulis. b. Tahap penyusunan draf merupakan tahap siswa menulis dan menyaring tulisan mereka melalui sejumlah konsep. c. Tahap perbaikan yaitu tahap penulis dalam meyaring ide-ide dalam tulisan mereka. d. Tahap penyuntingan yaitu tahap siswa menyempurnakan tulisan mereka dengan mengoreksi ejaan dan kesalahan mekanikal yang lain. e. Tahap pemublikasian yaitu tahap siswa sudah siap memublikasikan tulisan mereka dan menyempurnakannya dengan membaca pendapat orang lain.

2.1.8 Ringkasan Isi Buku

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE SUGESTI IMAJINASI MENGGUNAKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SDN PATEMON 01 SEMARANG

1 12 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI PICTURE AND PICTURE DENGAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN PETOMPON 01 SEMARANG

6 76 295

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS II SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 3 288

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING TEKNIK TANDUR BERBANTUKAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 GUNUNGPATI

0 9 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DIALOG PERCAKAPAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR SERI Peningkatan Keterampilan Menulis Dialog Percakapan Melalui Media Pembelajaran Gambar Seri Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Ii Bowan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 16

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SDN KELANGGARAN UNYUR SERANG.

0 0 28

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MODEL ROLE PLAYING DENGAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN 1 JERUKAGUNG TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 19