2.1.6 Pendekatan Saintifik
2.1.6.1 Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik dimaksud untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal dan memahami berbagai materi. Pendekatan ini
mengarahkan siswa untuk mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi bukan hanya penjelasan dari guru. Penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan menyimpulkan Wagiran, 2014:23.
Guru berfungsi sebagai fasilitator bagi siswa. Guru mendorong siswa untuk mencari tahu sendiri atau bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan
permasalahan yang muncul. Siswa dituntut untuk selalu aktif dalam pembelajaran.
2.1.6.2 Karakteristik dan Tujuan Pendekatan Saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakter 1 berpusat pada siswa, 2 melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi
konsep, hukum atau prinsip, 3 melibatkan proses-proses kognitif untuk merangsang keterampilan berpikir anak, 4 mengembangkan karakter siswa
Wagiran, 2014:23. Selain itu, Wagiran juga menjelaskan tentang tujuan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Adapun tujuannya sebagai berikut.
a. Meningkatkan intelek siswa
b. Membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah
secara sistematik c.
Siswa merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan
d. Hasil belajar tinggi
e. Melatih siswa mengomunikasikan ide-idenya
f. Mengembangkan karakter siswa
2.1.6.3 Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik
Menurut Wagiran 2014:24-27, langkah-langkah dalam pendekatan saintifik meliputi:
a. Mengamati
Pada langkah ini, guru menyajikan media obyek secara nyata untuk memenuhi rasa ingin tahu siswa. Kegiatan pengamatan meliputi melihat,
menyimak, mendengar dan membaca. Kompetensi yang diharapkan pada kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan, ketelitian dan mencari
informasi. b.
Menanya Guru membuka kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum dimengerti. Kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
c. Mengumpulkan informasi
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai sumber melalui berbagai cara seperti membaca buku, memperhatikan fenomena dan
melakukan eksperimen.
Kompetensi yang
diharapkan adalah
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, mengumpulkan informasi dengan berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar belajar sepanjang hayat.
d. Mengasosiasikan
Kegiatan ini dilakukan dengan memproses informasi yang sudah dikumpulkan. Asosiasi merujuk pada kemampuan mengelompokkan
beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya menjadi penggalan memori. Adapun kompetensi yang
diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan berpikir enduktif serta
deduktif dalam menyimpulkan. e.
Mengkomunikasikan Siswa diminta untuk mengkomunikasikan kegiatan yang telah dipelajari.
Hasil dari proses yang dialami siswa ditulis dan disampaikan dikelas untuk dinilai guru sebagai hasil belajar siswa. Kompetensi yang diharapkan
adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas dan
mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
2.1.7 Keterampilan Menulis