2.1.7.4 Tahap-Tahap Proses Menulis
Tompkins dan Resmini dalam Susanto, 2015:256 menguraikan proses
menulis menjadi lima tahap yang meliputi:
a. Tahap pra menulis merupakan tahap dimana siswa berusaha
mengemukakan apa yang akan mereka tulis. b.
Tahap penyusunan draf merupakan tahap siswa menulis dan menyaring tulisan mereka melalui sejumlah konsep.
c. Tahap perbaikan yaitu tahap penulis dalam meyaring ide-ide dalam
tulisan mereka. d.
Tahap penyuntingan yaitu tahap siswa menyempurnakan tulisan mereka dengan mengoreksi ejaan dan kesalahan mekanikal yang lain.
e. Tahap pemublikasian yaitu tahap siswa sudah siap memublikasikan
tulisan mereka dan menyempurnakannya dengan membaca pendapat orang lain.
2.1.8 Ringkasan Isi Buku
Warsidi, dkk 2008: 70 menjelaskan bahwa ringkasan merupakan penyajian singkat dari sebuah karangan. Kamu akan lebih memahami isi buku
ilmu pengetahuan yang dibaca, dengan terlebih dahulu membuat ringkasannya. Cara membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
1 Membaca naskah asli atau buku yang akan diringkas.
2 Mencatat gagasan utama.
3 Menyusun kembali karangan singkat yang berisi gagasan utama yang
telah dicatat. Ringkasan digunakan untuk mengetahui pokok-pokok pikiran yang ada
dalam suatu karangan. Melalui ringkasan kita dapat mengetahui isi dari karangan tersebut. Manfaat ringkasan untuk siswa adalah untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap isi dari bacaan atau materi tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis ringkasan antara lain:
1 Ide pokok
Ide pokok atau gagasan pokok merupakan masalah utama atau topik utama yang dibahas dalam suatu teks. Setiap satu paragraf dalam suatu
bacaan mengandung satu gagasan pokok. 2
Pemilihan kata Keraf dalam Suparno, 2008:2.4 menyatakan bahwa pemilihan dan
pendayagunaan kata mengacu pada kata yang digunakan dapat mewakili apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis atau pembicara
menimbulkan gagasan yang tepat pada pembaca atau pendengar. Hal-hal yang dapat dilakukan penulis untuk menguasai pilihan kata antara lain:
1 membiasakan diri menggunakan kata secara tepat dengan mencermati penggunaan kata-kata bersinonim; 2 menggunakan kata-kata secara
hemat dan; 3 membiasakan diri menggunakan kata-kata secara konsisten.
3 Pengembangan Kalimat efektif
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kalimat yang efektif menurut Widowson dalam Supono, 2008: 2.19 adalah persyaratan
kalimat efektif dan kiat pengembangan kalimat efektif. Syarat kalimat efektif bertolok ukur pada kebenaran kaidah bahasa dan kecocokan atau
kekompakan kalimat dalam konteks kebahasaan maupun non- kebahasaan. Sedangkan ada empat kiat dalam mengembangkan kalimat
efektif kiat pengulangan, kiat pengedepanan, kiat penyejajaran, dan kiat pengaturan variasi kalimat.
2.1.9 Pembelajaran Kooperatif