1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “feeling”, afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan.
Mulyasa 2009: 195 berpendapat bahwa, “Motivasi adalah tenaga
pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang ke arah suatu tujuan tertentu”. Eysenck dkk dalam Slameto 2010:170 menjelaskan
bahwa, “Motivasi sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan,
intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep
diri, sikap dan sebagainya”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri seseorang yang
berasal dari dalam maupun dari luar yang mengakibatkan seseorang melakukan suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.2. Tingkatan Motivasi
Menurut Sardiman 2011:80 mengemukakan bahwa “seorang ahli ilmu
jiwa dalam motivasi ada suatu hierarki ”, yaitu motivasi itu mempunyai tingkatan-
tingkatan dari bawah sampai ke atas yakni: 1. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat, dan
sebagainya. 2. Kebutuhan akan keamanan, security yakni rasa terlindung, bebas dari
takut dan kecemasan. 3. Kebutuhan akan cinta dan kasih: rasa diterima dan dihargai dalam
suatu kelompok keluarga, sekolah, teman sebaya. 4. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan
bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi.
Suatu hal yang penting ialah, bahwa motivasi pada setiap tingkat yang di atas hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat motivasi yang
dibawahnya. Bila kita ingin anak belajar dengan baik tingkat 5, maka haruslah terpenuhi tingkat 1 sd 4. Anak yang lapar, merasa tak aman, yang tak dikasihi,
yang tidak diterima sebagai anggota masyarakat kelas, yang guncang harga dirinya, tidak akan dapat belajar dengan baik.
2.1.3. Fungsi Motivasi
Motivasi sangat diperlukan dalam belajar. Motivasi akan selalu berkait dengan soal kebutuhan. Sesorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa
ada suatu kebutuhan yang bersifat dinamis, berubah-ubah sesuai dengan sifat kehidupan manusia itu sendiri Sardiman, 2008:78.
Sardiman 2006:84 menyatakan bahwa, “Motivation is an essential
condition of learning ”. Hasil belajar akan sangat optimal, kalau ada motivasi.
Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan
senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa”. Sardiman 2006: 85 menyebutkan bahwa ada tiga fungsi motivasi:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan
harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca
komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Hamalik 2009: 161 berpendapat bahwa fungsi motivasi meliputi: 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi
maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin
bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, penggerak, penyeleksi dan pengarah seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.4. Macam-Macam Motivasi