2.4.5. Indikator Disiplin Belajar
Berdasarkan Tu’u 2004:91 indikator dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Dapat mengatur waktu belajar di rumah. 2. Rajin dan teratur belajar.
3. Perhatian yang baik saat belajar di kelas. 4. Ketertiban diri saat belajar di kelas.
2.5. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Hasil
1. Erna
Sasmita 2013
Pengaruh Kesiapan Belajar, Disiplin
Belajar dan
Manajemen Waktu terhadap Motivasi
Belajar Mata
Diklat Bekerja sama dengan Kolega dan Pelanggan pada
Siswa Kelas X Program Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri
2 Semarang. Secara parsial kesiapan
belajar X mempunyai pengaruh yang positif
terhadap
motivasi belajar
Y sebesar
16,08, dan disiplin belajar
X memberikan pengaruh
positif terhadap
motivasi belajar Y sebesar 5,43.
2. Muhammad
Zainuddin 2013
Pengaruh Keterampilan
Mengajar Guru,
Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan
Sekolah terhadap Motivasi Belajar
Siswa dalam Mempelajari Mengelola
Sistem Kearsipan
Studi Kasus
pada Siswa
Kelas XI
Program Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Bangsri
Secara parsial
lingkungan keluarga
X mempunyai
pengaruh yang positif terhadap
motivasi belajar
Y yaitu
sebesar 20,6.
3. Anisa
Widyaningtyas Peran Lingkungan Belajar
dan Kesiapan
Belajar Secara
simultan lingkungan belajar X
1
2013 terhadap Prestasi Belajar
Fisika Siswa
Keas X
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pati
dan kesiapan belajar X
2
menyumbang 20,4,
sedangkan secara
parsial lingkungan belajar X
berpengaruh positif
sebesar 13,175 dan kesiapan
belajar berpengaruh
positif sebesar 7,189.
4. Ardha
Harya Kusuma
2013 Pengaruh
Kepemimpinan Guru dan Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Siswa Kelas IPS SMA PGRI 1 Pati Tahun Ajaran
20122013 Secara parsial disiplin
belajar X mempunyai pengaruh yang positif
terhadap prestasi belajar Y sebesar 7,1.
2.6. Kerangka Berfikir
Dalam belajar, motivasi sangat diperlukan dalam diri siswa. Adanya motivasi akan memperlancar proses pembelajaran sehingga pencapaian hasil
belajar dapat optimal. Indikator dari motivasi belajar yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah, senang bekerja mandiri, cepat bosan dengan tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, senang mencari dan memecahkan masalah soal-
soal. Sardiman 2010: 92 menyatakan bahwa,
“Motivasi memiliki peranan penting untuk mendorong siswa dalam belajar, baik motivasi intrinsik maupun
motivasi ekstrinsik ”. Motivasi intrinsik ini timbul dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Faktor dari luar yang dapat mempengaruhi belajar siswa salah satunya adalah lingkungan keluarga. Menurut Ahmadi 2007: 108,
“Keluarga adalah wadah yang sangat penting di antara individu dan group, dan merupakan
kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya ”.
Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar. Dalam lingkungan keluarga terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar
anak. Indikator dari lingkungan keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi di keluarga, pengertian
orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Adanya kesiapan belajar terhadap suatu kegiatan atau aktivitas tertentu
akan mendorong seseorang lebih mencurahkan perhatiannya pada kegiatan terebut. Dalam proses belajar kesiapan menyebabkan seseorang belajar secara
aktif, sungguh-sungguh dan penuh gairah. Belajar yang penuh kesiapan akan menumbuhkan hasil yang memuaskan, tetapi sebaliknya belajar tanpa didahului
dengan adanya kesiapan maka hasil atau tujuan yang dicapai kurang memuaskan. Faktor lain yang berkaitan dengan kegiatan belajar yang berpengaruh
terhadap motivasi yaitu disiplin belajar. Siswa yang memiliki disiplin dalam belajar menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap perannya sebagai seorang
pelajar yaitu belajar secara tertib dan terarah sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku. Siswa yang berkontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah
adalah dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian
yang baik saat belajar di kelas, ketertiban diri saat belajar di kelas. Siswa yang disiplin dalam belajar menyebabkan tumbuhnya motivasi dalam diri siswa akan
meningkat. Berdasarkan
uraian di atas, dapat ditarik suatu kerangka berfikir, pada gambar 3.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Lingkungan Keluarga X
1
1. Cara orang tua mendidik. 2. Relasi
antar anggota
keluarga. 3. Suasana rumah.
4. Keadaan ekonomi
di keluarga.
5. Pengertian orang tua. 6. Latar
belakang kebudayaan.
Slameto, 2010:60
Disiplin Belajar X
3
1. Dapat mengatur waktu belajar di rumah.
2. Rajin dan teratur belajar. 3. Perhatian yang baik saat
belajar dikelas. 4. Ketertiban diri saat
belajar di kelas. Tu’u, 2004:91
Kesiapan Belajar X
2
1. Kondisi fisik. 2. Kondisi mental.
3. Kondisi emosional. 4. Kebutuhan.
5. Pengetahuan. Slameto, 2010:113
Motivasi Belajar Y
1.
Tekun menghadapi tugas.
2.
Ulet menghadapi kesulitan.
3.
Menunjukkan minat terhadap bermacam-
macam masalah.
4.
Senang bekerja mandiri.
5.
Cepat bosan dengan tugas yang rutin.
6.
Dapat mempertahankan pendapatnya.
7.
Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Sardiman, 2010:83
2.7. Hipotesis Penelitian