Gambaran Umum Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Gambaran Umum Kesesakan Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang

maupun secara spesifik dari setiap aspeknya. Berikut merupakan gambaran tingkat stres yang ditinjau secara umum dan spesifik.

a. Gambaran Umum Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun

Pekunden Semarang Gambaran secara umum tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang dapat dilihat dari analisis data dengan perhitungan statistik. Tingkat stres diukur menggunakan skala tingkat stres yang terdiri dari 28 item yang valid dengan skor tertinggi lima dan skor terendah satu. Berikut ini merupakan analisis deskriptif tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang: Jumlah Item = 28 Skor Tertinggi = 28 x 5 = 140 Skor Terendah = 28 x 1 = 28 Mean Teoritis µ = = = 84 Standar Deviasi ϭ = = = 18,6 µ + 1 ϭ = 84 + 18, 6 = 102, 6 µ - 1 ϭ = 84 – 18,6 = 65,4 Atas dasar rumus – rumus diatas, maka disusun kategorisasi tingkat stres sebagai berikut : Tabel 4.1 Kriteria Tingkat Stres Interval Skor Interval Kriteria µ + 1 ϭ ≤ X 102,6 ≤ X Tinggi µ - 1 ϭ ≤ X µ + 1ϭ 65,4 ≤ X 102,6 Sedang X µ - 1 ϭ X 65,4 Rendah Berdasarkan kategori tersebut maka dapa disimpulkan hasil penelitian tentang tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang sebagai berikut : Tabel 4.2 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Interval Skor Kriteria Tingkat Stres F 102,6 ≤ X Tinggi 4 3,2 65,4 ≤ X 102,6 Sedang 91 72,8 X 65,4 Rendah 30 24 Berdasarkan keterangan diatas, maka dari tabel dapat diketahui tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berada dalam kategori sedang. Berikut adalah grafik tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang : Gambar 4.1 Gambaran Umum Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang

a. Gambaran Spesifik Tingkat Stres pada Penghuni Rumah Susun

Pekunden Semarang Berdasarkan Tiap Gejala Tingkat Stres dapat dilihat dari beberapa gejala, yakni gejala emosional, gejala kognitif, gejala fisik atau badan dan gejala sosial. Gambaran setiap gejala tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Emosional. Gambaran tingkat stres berdasarkan gejala emosional dijelaskan sebagai berikut: Jumlah Item = 7 Skor Tertinggi = 7 x 5 = 35 Skor Terendah = 7 x 1 = 7 Mean Teoritis µ = 3,2 72,8 24 Gambaran Umum Tingkat Stres Tinggi Sedang Rendah = = 21 Standar Deviasi ϭ = = = 4,6 µ + 1 ϭ = 21 + 4,6 = 25,6 µ - 1 ϭ = 21 – 4,6 = 16,4 Atas dasar rumus – rumus diatas, maka disusun kategorisasi tingkat stres berdasarkan gejala emosional sebagai berikut : Tabel 4.3 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Emosional Interval Skor Kriteria Gejala Emosional F 2 5,6 ≤ X Tinggi 16 12,8 16,4 ≤ X 25,6 Sedang 84 67,2 X 16,4 Rendah 25 20 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa secara umum tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala emosional berada dalam kategori sedang. Berikut adalah diagram tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala emosional : Gambar 4.2 GambaranTingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Emosional 2 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Kognitif. Gambaran tingkat stres berdasarkan gejala kognitif dijelaskan sebagai berikut: Jumlah Item = 4 Skor Tertinggi = 4 x 5 = 20 Skor Terendah = 4 x 1 = 4 Mean Teoritis µ = = = 12 Standar Deviasi ϭ = 12,8 67,2 20 Gejala Emosional Tinggi Sedang Rendah = = 2,6 µ + 1 ϭ = 12 + 2,6 = 14,6 µ - 1 ϭ = 12 – 2,6 = 9,4 Atas dasar rumus – rumus diatas, maka disusun kategorisasi tingkat stres berdasarkan gejala kognitif sebagai berikut : Tabel 4.4 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Kognitif Interval Skor Kriteria Gejala Kognitif F 14,6 ≤ X Tinggi 14 11,2 9,4 ≤ X 14,6 Sedang 70 56 X 9,4 Rendah 41 32,8 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa secara umum tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala kognitif berada dalam kategori sedang. Berikut adalah diagram tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala kognitif : 11,2 56 32,8 Gejala Kognitif Tinggi Sedang Rendah Gambar 4.3 GambaranTingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Kognitif 3 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Fisik atau Badan. Gambaran tingkat stres berdasarkan aspek gejala fisik atau badan dijelaskan sebagai berikut: Jumlah Item = 10 Skor Tertinggi = 10 x 5 = 50 Skor Terendah = 10 x 1 = 10 Mean Teoritis µ = = = 30 Standar Deviasi ϭ = = = 6,6 µ + 1 ϭ = 30 + 6,6 = 36,6 µ - 1 ϭ = 30 – 6,6 = 23,4 Atas dasar rumus – rumus diatas, maka disusun kategorisasi tingkat stres berdasarkan gejala fisik atau badan sebagai berikut : Tabel 4.5 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Fisik atau Badan Interval Skor Kriteria Gejala Fisik atau Badan F 36,6 ≤ X Tinggi 7 5,6 23,4 ≤ X 36,6 Sedang 88 70,4 X 23,4 Rendah 30 24 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa secara umum tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala fisik atau badan berada dalam kategori sedang. Berikut adalah diagram tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala fisik atau badan : Gambar 4.4 GambaranTingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Fisik atau Badan 4 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Sosial. Gambaran tingkat stres berdasarkan gejala sosial dijelaskan sebagai berikut: Jumlah Item = 7 Skor Tertinggi = 7 x 5 = 35 5,6 70,4 24 Gejala Fisik atau Badan Tinggi Sedang Rendah Skor Terendah = 7 x 1 = 7 Mean Teoritis µ = = = 21 Standar Deviasi ϭ = = = 4,6 µ + 1 ϭ = 21 + 4,6 = 25,6 µ - 1 ϭ = 21 – 4,6 = 16,4 Atas dasar rumus – rumus diatas, maka disusun kategorisasi tingkat stres berdasarkan gejala sosial sebagai berikut : Tabel 4.6 Gambaran Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Sosial Interval Skor Kriteria Gejala Sosial F 2 5,6 ≤ X Tinggi 6 4,8 16,4 ≤ X 25,6 Sedang 62 49,6 X 16,4 Rendah 57 45,6 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa secara umum tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala sosial berada dalam kategori sedang. Berikut adalah diagram tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala sosial : Gambar 4.5 GambaranTingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Berdasarkan Gejala Sosial Penjelasan secara deskriptif tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang sebagaimana dijelaskan di atas dapat disajikan secara singkat dalam tabel berikut: Tabel 4.7 Ringkasan Deskriptif Tingkat Stres Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Gejala Kategori Tinggi Sedang Rendah Gejala Emosional 12,8 67,2 20 Gejala Kognitif 11,2 56 32,8 Gejala Fisik atau Badan 5,6 70,4 24 Gejala Sosial 4,8 49,6 45,6 Diagram persentase ringkasan analisis tingkat stres penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan tiap gejala dapat dilihat di bawah ini: 4,8 49,6 45,6 Gejala Sosial Tinggi Sedang Rendah Gambar 4.6 Ringkasan Deskriptif Tingkat Stres Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan gejala – gejala tingkat stres yaitu gejala emosional, gejala kognitif, gejala fisik atau badan dan gejala sosial berada dalam kategori sedang.

4.3.3 Gambaran Kesesakan Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang

Dalam penelitian ini, selain menggunakan skala tingkat stres, peneliti juga menggunakan skala kesesakan yang disusun berdasarkan aspek – aspek kesesakan yaitu aspek situasional, aspek behavioral dan aspek emosional. Gambaran kesesakan dapat ditinjau baik secara umum maupun secara spesifik dari setiap aspeknya. Berikut merupakan gambaran kesesakan yang ditinjau secara umum dan spesifik.

b. Gambaran Umum Kesesakan Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang

Gambaran secara umum kesesakan penghuni rumah susun Pekunden Semarang dapat dilihat dari analisis data dengan perhitungan statistik. Kesesakan 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Gejala Emosional Gejala Kognitif Gejala Fisik atau Badan Gejala Sosial Tinggi Sedang Rendah diukur menggunakan skala kesesakan yang terdiri dari 20 item yang valid dengan skor tertinggi lima dan skor terendah satu. Berikut ini merupakan analisis deskriptif kesesakan penghuni rumah susun Pekunden Semarang: Jumlah Item = 20 Skor Tertinggi = 20 x 5 = 100 Skor Terendah = 20 x 1 = 20 Mean Teoritis µ = = = 60 Standar Deviasi ϭ = = = 13,3 µ + 1 ϭ = 60 + 13,3 = 73,3 µ - 1 ϭ = 60 – 13,3 = 46,7 Atas dasar rumus – rumus diatas maka disusun kategorisasi kesesakan sebagai berikut : Tabel 4.8 Kriteria Kesesakan Interval Skor Interval Kriteria µ + 1 ϭ ≤ X 73,3 ≤ X Tinggi µ - 1 ϭ ≤ X µ + 1ϭ 46,7 ≤ X 73,3 Sedang X µ - 1 ϭ X 46,7 Rendah Berdasarkan kategorisasi tersebut maka dapat disimpulkan hasil penelitian tentang kesesakan pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang sebagai berikut : Tabel 4.9 Gambaran Kesesakan Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang Interval Skor Kriteria Kesesakan F 73,3 ≤ X Tinggi 10 8 46,7 ≤ X 73,3 Sedang 83 66,4 X 46,7 Rendah 32 25,6 Berdasarkan keterangan diatas, maka dari tabel dapat diketahui secara umum kesesakan pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berada dalam kategori sedang. Berikut adalah grafik kesesakan pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang : Gambar 4.7 Gambaran Umum Kesesakan Pada Penghuni Rumah Susun Pekunden Semarang 8 66,4 25,6 Gambaran Umum Kesesakan Tinggi Sedang Rendah

c. Gambaran Spesifik Kesesakan Pada Penghuni Rumah Susun