Pengertian Rumah Susun Rumah Susun

9. Dampak kesesakan pada suasana hati dan hasil usaha. 10. Hasil usaha atau prestasi kerja menurun. 11. Suasana hati mood cenderung murung. Berbagai dampak kesesakan tersebut dapat dilihat bahwa suatu perilaku yang bersifat negatif lebih dominan dalam merespon situasi yang menimbulkan kesesakan, baik berhubungan langsung terhadap pola tingkah laku, maupun dalam bentuk kemunduran fisik.

2.3 Rumah Susun

2.3.1 Pengertian Rumah Susun

Perumahan merupakan kebutuhan pokok manusia, disamping makanan, pakaian, kesehatan, pendidikan, kebersihan dan lain-lain. Kebutuhan perumahan akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Namun disisi lain menunjukkan bahwa lahan perumahan semakin terbatas dan hal tersebut akan menyebabkan perkembangan lahan perumahanyang cenderung vertikal sehingga berkembanglah rumah susun. Berdasarkan undang – undang nomor 1 pasal 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan pemukiman, rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian- bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. Sedangkan menurut keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 524 tahun 2001, rumah susun sederhana adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang dipergunakan sebagai tempat hunian dengan luas minimum 21 m2 dua puluh satu meter persegi setiap unit hunian, dilengkapi dengan KMWC serta dapur, dapat bersatu dengan unit hunian ataupun terpisah dengan penggunaan komunal, dan diperuntukan bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Lain halnya dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan rumah susun sebagai bangunan yang direncanakan dan digunakan sebagai tempat kediaman oleh beberapa keluarga serta mempunyai tingkat minimum dua lantai dengan beberapa unit hunian. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun untuk tempat hunian keluarga yang dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah dan diperuntukan bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah. 2.3.2 Tujuan Pembangunan Rumah Susun Pembangunan rumah susun mempunyai tujuan – tujuan tertentu sesuai dengan undang – undang nomor 1 pasal 3 tahun 2011 yaitu a. Menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan serta menciptakan permukiman yang terpadu guna membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya. b. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dalam menciptakan kawasan permukiman yang lengkap serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. c. Mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan permukiman kumuh; mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi, seimbang, efisien, dan produktif. d. Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang kehidupan penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak, terutama bagi MBR. e. Memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang pembangunan rumah susun. f. Menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan terjangkau, terutama bagi MBR dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan permukiman yang terpadu. g. Memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian, pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun. Secara umum dapat disimpulkan bahwa tujuan pembangunan rumah susun adalah menciptakan pemukiman layak huni dan terjangkau serta meningkatkan pemanfaatan ruang dan tanah di kawasan perkotaan terutama bagi MBR dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis .

2.4 Hubungan Antara Kesesakan Dengan Tingkat Stres