Uji Normalitas Uji Linearitas

Gambar 4.11Ringkasan Deskriptif Kesesakan Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa kesesakan pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang berdasarkan aspek – aspek kesesakan yaitu aspek situasional, aspek behavioral, dan aspek emosional berada dalam kategori sedang.

4.4 Hasil Uji Asumsi

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk membuktikan apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan sebelum uji hipotesis. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik One-Sample Kolomogorov-Smirnov Test dilakukan dengan SPSS Versi 20.0 for Windows. Hasil uji normalitas disajikan dalam tabel berikut: 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Aspek Situasional Aspek Behavioral Aspek Emosional Tinggi Sedang Rendah Tabel 4.14 Uji Normalitas Tabel hasil uji normalitas diatas menunjukkan bahwa sebaran data pada skala kesesakan dan tingkat stres berdistribusi normal. Pada skala kesesakan diperoleh nilai mean sebesar 55,47 dengan nilai signifikansi 0, 647 p 0,05 maka sebaran dinyatakan normal. Pada uji normalitas terhadap skala tingkat stres diperoleh nilai mean sebesar 74,85 dengan nilai signifikansi sebesar 0,401 p 0,05 signifikan maka sebaran data dinyatakan normal.

4.4.2 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakan pola sebaran variabel X dan Variabel Y membentuk garis linear atau tidak. Untuk menguji linearitas tersebut, digunakan SPSS Versi 20.0 for Windows. Untuk mengetahui linear atau tidak sebaran adalah dengan melihat jika p 0,05 maka sebaran dinyatakan linear dan jika p 0,05 maka sebaran dinyatakan tidak linear. Hasil uji linearitas dapat dilihat dalam tebel berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas ANOVA Table Stres Kesesakan Between Groups Within Groups Total Combined Linearity Deviation from Linearity Sum of Squares 19836,737 12940,629 6896,108 7505,375 27342,112 Df 43 1 42 81 124 Mean Square 461,319 12940,629 164,193 92,659 F 4,979 139,659 1,772 Sig. ,000 ,000 ,014 Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan diperoleh F sebesar 139,659 dengan p = 0,000. Oleh karena p 0,05, maka pola hubungan variabel kesesakan dengan tingkat stres pada penghuni rumah susun Pekunden Semarang dapat dinyatakan linear.

4.4.3 Uji Hipotesis