Tabel 3.6 Kriteria Aspek Peran Guru
Rentang Kriteria
Kurang Cukup baik
Baik Sangat baik
3.6 Analisis Uji Coba Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini meliputi instrumen tes dan instrumen non tes. Tes uji coba instrumen adalah langkah yang penting dalam proses
pengembangan instrumen. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes dan lembar skala kepada kelas uji coba. Kemudian hasil tes
dianalisis untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan tidak baik. Dari analisis instrumen kita dapat memperoleh informasi bahwa soal
mana yang akan diterima, diperbaiki, atau ditolak. Analisis instrumen tes terdiri dari validitas, reliabilitas, taraf kesukaran,
dan daya pembeda. Sedangkan analisis instrumen non tes terdiri dari validitas dan reliabilitas.
3.6.1 Analisis Uji Coba Tes Koneksi Matematis
3.6.1.1 Validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Penelitian ini menggunakan beberapa jenis validitas untuk menjamin
kevalidan tes, yaitu 1 validitas isi, 2 validitas konstruk, dan 3 validitas empiris. Validitas isi mempersoalkan apakah isi dari suatu alat ukur bahannya,
topiknya, subtansinya cukup representatif untuk mengukur sebuah sampling.
Pada penelitian ini, dilakukan tes kemampuan koneksi matematis siswa. Materi pelajaran yang diambil adalah luas permukaan dan volume dari kubus dan
balok untuk kelas VIII. Pertama, menentukan Standar Kompetensi lalu mengambil Kompetensi Dasar yang sesuai dengan materi pelajaran. Selanjutnya,
membuat indikator tes berdasarkan Kompetensi Dasar tersebut. Kemudian menyiapkan kisi-kisi soal tes yang sesuai dengan indikator. Kisi-kisi tes
selanjutnya dibimbingkan kepada dosen pembimbing apakah sudah sesuai untuk mengukur kemampuan koneksi matematis. Apabila belum maka kisi-kisi tersebut
direvisi. Validitas konstruk merujuk pada sejauh mana sebuah tes benar-benar
mengukur sebuah konstruk teoritis. Untuk menentukan validitas konstruk suatu tes dikorelasikan dengan suatu konsepsi atau teori. Item dalam tes harus
disesuaikan dengan ciri-ciri yang disebutkan dalam konsepsi tentang objek yang akan dites.
Pada penelitian ini, dipelajari berbagai teori tentang kemampuan koneksi matematis dari beberapa ahli seperi Sumarmo, Jihat, Kaur, dan lain-lain melalui
buku, jurnal, dan referensi lainnya. Berdasarkan beberapa teori yang dipelajari tersebut, diambillah kriteria untuk mengukur kemampuan koneksi matematis.
Kriteria ini kemudian dimasukkan ke dalam kisi-kisi soal dimana item tes yang dibuat hasus disesuaikan dengan kriteria yang ada. Selanjutnya, kisi-kisi
dibimbingkan kepada dosen pembimbing sebagai ahli untuk menilai apakah kisi- kisi tersebut sudah sesuai untuk mengukur kemampuan koneksi matematis.
Apabila belum maka kisi-kisi tersebut direvisi.
Validitas empiris menunjukkan hubungan antara skor dan sebuah kriteria, dimana kriteria tersebut adalah ukuran bebas langsung dengan apa yang ingin
diramalkan oleh ujian tersebut Sutoyo, 2009. Pada penelitian ini, untuk mengetahui nilai empiris validitas digunakan rumus korelasi product moment,
sebagai berikut. ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑
}{ ∑ ∑
} Keterangan :
: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y : banyaknya subjek yang diteliti
∑ : jumlah skor item ∑ : jumlah skor total
∑ : jumlah kuadrat skor item
∑ : jumlah kuadrat skor total
∑ : jumlah skor item Arikunto, 2013: 87
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan harga kritik
�
dengan signifikasi 5, apabila maka butir soal
tersebut valid. Berdasarkan hasil ujicoba soal yang telah dilaksanakan diperoleh nilai
pada taraf signifikan dan . Pada analisis tes uji coba dari 7 butir soal uraian diperoleh semua soal valid, karena
. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.
3.6.1.2 Reliabilitas