dari pada dengan tingkat disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE , dan siswa yang memperoleh pembelajaran
ekspositori.
Gambar 2.4 Bagan Kerangka Berpikir
2.13 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang disajikan pada penelitian ini yaitu: 1
Kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE dengan asesmen proyek dapat mencapai ketuntasan belajar.
Hasil belajar aspek koneksi matematis masih tergolong rendah Disposisi matematis siswa kurang
Asesmen proyek Pembelajaran model
CORE
Kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE dengan asesmen proyek mencapai
ketuntasan Kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran model CORE dengan asesmen proyek lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran model CORE maupun model ekspositori Disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model
CORE dengan asesmen proyek lebih baik daripada disposisi Pembelajaran model CORE dengan
asesmen proyek efektif
2 Terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang
memperoleh pembelajaran model CORE dengan asesmen proyek, siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE, dan siswa yang memperoleh
pembelajaran ekspositori. 3
Kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE dengan asesmen proyek yang paling baik.
4 Terdapat perbedaan disposisi matematis antara siswa yang memperoleh
pembelajaran model CORE dengan asesmen proyek, siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE, dan siswa yang memperoleh pembelajaran
ekspositori. 5
Disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model CORE dengan asesmen proyek yang paling baik.
42
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Metode penelitian ini
adalah eksperimen karena pada kelas yang dijadikan penelitian memperoleh perlakuan khusus. Perlakuan khusus dalam penelitian ini yaitu dengan
diterapkannya model pembelajaran CORE dengan asesmen proyek dan model pembelajaran CORE.
Desain penelitian yang digunakan adalah True Eksperimental Design tipe Posttest-Only Control Design. Pada jenis eksperimen ini terjadi pengelompokan
subjek secara acak dengan adanya posttest O. Kelompok yang satu memperoleh perlakuan khusus sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kelas
eksperimen 1 yaitu diterapkannya model pembelajaran CORE dengan asesmen proyek, dan kelas eksperimen 2 yaitu diterapkannya model pembelajaran CORE.
Sedangkan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan sebagai kelas kontrol, yaitu kelas dengan pembelajaran ekspositori. Desain atau rancangan penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Desain penelitian
Kelas Perlakuan
Pos tes
Kelas eksperimen 1 Kelas eksperimen 2
Kelas kontrol X1
X2 X3
O O
O Keterangan:
X1 : Pembelajaran Model CORE dengan Asesmen Proyek