Bagian Awal Bagian Isi Bagian Akhir

matematika. Teknik yang digunakan untuk mengukur disposisi matematis siswa adalah skala bertingkat.

1.5.6 Ketuntasan Belajar

Pada penelitian ini, suatu kelas atau kelompok dapat dikatakan mencapai ketuntasan belajar pada materi pokok bangun ruang sisi datar apabila lebih dari 75 dari banyaknya siswa di kelas tersebut memperoleh nilai hasil belajar aspek koneksi matematis minimal 75 KKM.

1.5.7 Materi Geometri

Materi geometri dalam penelitian ini adalah pada bab Bangun Ruang Sisi Datar. Bangun Ruang Sisi Datar merupakan salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran matematika kelas VIII SMP. Pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar pada penelitian ini meliputi luas permukaan kubus, luas permukaan balok, volume kubus, dan volume balok.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Masing-masing akan diuraikan sebagai berikut.

1.6.1 Bagian Awal

Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian Isi

Bagian isi adalah bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB 1 : Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. BAB 2 : Tinjauan pustaka, berisi landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis. BAB 3 : Metode penelitian, berisi jenis dan desain penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis instrumen, dan analisis data. BAB 4 : Hasil penelitian dan pembahasan. BAB 5 : Penutup, berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran.

1.6.3 Bagian Akhir

Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran. 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar

Menurut Morgan et al . 1986 sebagaimana dikutip oleh Rifa’i Anni 2011: 82, belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Belajar adalah lebih dari sekedar mengingat. Siswa yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, mereka harus mampu memecahkan masalah, menemukan discovery sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan pelbagai gagasan. Siswa harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri Rifa’i Anni, 2011: 137. Teori konstruktivis menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai Trianto, 2007: 13. Bagi para ahli konstruktivistik, belajar merupakan pemaknaan terhadap peristiwa atau pengalaman yang dialami oleh individu. Pendidikan harus dipandang sebagai sebuah proses rekonstruksi pengalaman yang berlangsung secara kontinyu. Siswa membangun pengetahuan baru melalui peristiwa yang dialami setiap saat. Pemberian makna terhadap pengetahuan diperoleh melalui akumulasi makna terhadap peristiwa yang dialami Pribadi, 2010: 158.