2.2 Teori Belajar
2.2.1 Belajar menurut Jerome Bruner
Menurut Bruner, sebagaimana dikutip oleh Suherman 2003: 43, belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep-
konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, di samping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur.
Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda alat peraga. Melalui alat peraga
yang ditelitinya itu, anak akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya itu. Keteraturan
tersebut kemudian oleh anak dihubungakan dengan keterangan intuitif yang telah melekat pada dirinya. Bruner mengungkapkan bahwa dalam proses belajarnya
anak melewati 3 tahap yaitu sebagai berikut. 1
Tahap Enaktif Pada tahap ini, anak secara langsung terlihat dalam memanipulasi mengutak-
atik obyek. 2
Tahap Ikonik Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan mental
yang merupakan gambaran dari obyek-obyek yang dimanipulasinya. Anak tidak langsung memanipulasi obyek seperti yang dilakukan siswa dalam
tahap enaktif.
3 Tahap Simbolik
Pada tahap ini, anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang obyek tertentu. Anak tidak lagi terkait dengan obyek-obyek pada tahap
sebelumnya. Siswa pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap obyek riil.
Asesmen proyek akan digunakan dalam penelitian ini untuk membantu proses belajar siswa dalam belajar matematika yang umumnya melewati tahap-
tahap belajar enaktif, ikonik, simbolik yang dikemukan oleh Bruner tersebut. Pembelajaran dalam penelitian ini memberikan penugasan berbentuk proyek yang
dapat membantu siswa dalam menemukan rumus dengan cara langsung mengutak-atik obyek enaktif.
Bruner juga mengungkapkan tentang beberapa dalil dari hasil hasil pengamatannya di sekolah-sekolah, yaitu Dalil Penyusunan Konstruksi, Dalil
Notasi, Dalil Pengontrasan dan Keanekaragaman, dan Dalil Pengaitan Konektivitas. Dalil konektivitas ini menyatakan bahwa dalam matematika,
antara satu konsep dengan konsep lainnya terdapat hubungan yang erat, bukan saja dari segi isi, namun juga dari segi rumus-rumus yang digunakan. Materi yang
satu mungkin merupakan prasyarat bagi yang lainnya, atau suatu konsep tertentu diperlukan untuk menjelaskan konsep lainnya. Pada penelitian ini digunakan
model pembelajaran CORE untuk membantu siswa mengoneksikan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan yang baru dalam belajar matematika.
2.2.2 Belajar menurut Vigotsky