Kajian Penelitian yang Relevan

2.10 Uraian Materi

Materi geometri yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi bangun ruang sisi datar. Materi tersebut merupakan materi kelas VIII SMP semester genap sesuai dengan kurikulum KTSP yang tertuang dalam standar kompetensi 5, yaitu memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta ukurannya. Adapun kompetensi dasar yang dipilih adalah KD 5.3, yaitu menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. Pada penelitian ini, indikator pencapaian kompetensinya yaitu sebagai berikut. 1 Menemukan rumus luas permukaan kubus. 2 Menggunakan konsep luas permukaan kubus untuk menyelesaikan masalah. 3 Menemukan rumus luas permukaan balok. 4 Menggunakan konsep luas permukaan balok untuk menyelesaikan masalah. 5 Menemukan rumus volume kubus. 6 Menggunakan konsep volume kubus untuk menyelesaikan masalah. 7 Menemukan rumus volume balok. 8 Menggunakan konsep volume balok untuk menyelesaikan masalah.

2.11 Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan uraian sistematik tentang hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan substansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang akan dilakukan. Terdapat beberapa penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut. 1 Azizah et al.. 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model CORE Bernuansa Konstruktivistik untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis” menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan model CORE berlangsung efektif yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas 73 dan terdapat 87,5 siswa melampaui batas nilai KKM sebesar 70. Selain itu diketahui bahwa kemampuan koneksi matematis siswa kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan model CORE lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis siswa kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran dengan model ekspositori. 2 Putra 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Keefektifan Pembelajaran CORE Berbantuan Cabri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Materi Dimensi Tiga” menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan model CORE berlangsung efektif yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelas 75,87 dan terdapat 81,25 siswa melampaui batas nilai KKM sebesar 70. Selain itu diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan model CORE lebih baik daripada hasil belajar siswa kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran dengan model kooperatif. 3 Mandur, K 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemampuan Representasi, dan Disposisi Matematis terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Swasta di Kabupaten Manggarai” menyimpulkan bahwa besar kontribusi kemampuan koneksi matematis terhadap prestasi belajar matematika melalui disposisi matematis adalah 19,36. Ini berarti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar matematika ditentukan oleh kemampuan koneksi matematis melalui disposisi matematis. Oleh karena itu, untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa, maka terlebih dahulu perlu meningkatkan kemampuan koneksi dan disposisi matematisnya.

2.12 Kerangka Berpikir