Fisika SMAMA XII
62
sinar yang sejajar dengan berkas sinar yang masuk ke prisma tersebut. Pada prisma akromatik berlaku :
n
u
- n
m
E = nc
u -
n c
m
Ec
.... 2.6
Contoh Soal
Sebuah prisma dengan sudut pembias 15
o
terbuat dari kaca kerona yang memiliki indeks bias untuk sinar merah 1,52 dan untuk sinar ungu 1,54
digabung dengan prisma yang terbuat dari kaca flinta sehingga membentuk susunan prisma akromatik. Apabila indeks bias sinar merah
dan sinar ungu untuk kaca flinta adalah 1,62 dan 1,67, tentukan besarnya sudut pembias pada prisma flinta
Penyelesaian : Diketahui
: n
m
= 1,52 n
u
= 1,54 n
c
u
= 1,62 n
c
m
= 1,67 E
= 15
o
Ditanyakan : Ec= ...?
Jawab : n
u
- n
m
E = nc
u -
n c
m
Ec Ec =
Jadi, besarnya sudut pembias pada prisma flinta adalah 6
o
.
Sebuah prisma memiliki sudut pembias 10
o
dan indeks bias untuk sinar merah dan ungu masing-masing adalah 1,51 dan 1,54 disusun dengan
prisma lain yang memiliki indeks bias untuk sinar merah dan sinar ungu adalah 1,62 dan 1,66, sehingga membentuk susunan prisma akromatik.
Tentukan besarnya sudut pembias pada prisma yang kedua tersebut Hasilnya dikumpulkan pada guru fisika kalian
Life Skills : Kecakapan Akademik
63
Fisika SMAMA XII
4. Prisma Pandang Lurus
Prisma pandang lurus yaitu susunan dua buah prisma yang disusun untuk menghilangkan sudut deviasi salah satu warna
sinar, misalnya sinar hijau atau kuning. Sebagai contoh sebuah prisma yang terbuat dari
kaca flinta dengan indeks bias untuk sinar hijau n
h
dan sudut pembiasnya
E disusun dengan prisma yang terbuat dari kaca kerona dengan indeks bias sinar hijau n
c
h
dan sudut pembiasnya
Ec. Untuk meniadakan sudut dispersi sinar hijau maka akan berlaku :
.... 2.7
Soal Latihan :
Sebuah prisma terbuat dari kaca kerona dengan sudut pembias 12
o
digabung dengan prisma yang terbuat dari kaca flinta sehingga membentuk susunan prisma pandang lurus untuk
sinar hijau. Apabila diketahui untuk indeks bias sinar merah, sinar hijau, dan sinar ungu masing-masing untuk prisma
kerona adalah n
m
= 1,51 , n
h
= 1,52 , n
u
= 1,53 dan untuk prisma flinta
n
m
= 1,62 , n
h
= 1,64 dan n
u
= 1,66. Tentukan besarnya sudut pembias prisma flinta
Pada waktu musim hujan sering kita melihat adanya gejala alam yang kita sebut sebagai pelangi. Pelangi hanya kita lihat pada musim hujan saja dan
jarang pada musim kemarau kita jumpai adanya pelangi. Pelangi terjadi apabila di depan kita terjadi hujan dan kita berdiri membelakang matahari.
Pelangi yang terjadi pada pagi hari akan terlihat di bagian barat dan di sore hari akan terlihat di bagian timur dan bentuknya selalu menyerupai
busur dan selalu terlihat pada sudut pandang 42
o
terhadap garis horisontal. Cobalah diskusikan pada teman-teman anggota kelompokmu bagaimana
pelangi itu terjadi dan presentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Life Skills : Kecakapan Sosial
Fisika SMAMA XII
64
B. Interferensi Cahaya
Gambar 2.4
Interferensi celah ganda percobaan Young
Thomas Young
1773- 1829, mengumpulkan
bukti yang menunjuk- kan bahwa cahaya ber-
jalan dalam bentuk gelombang. Ia menyim-
pulkan bahwa warna yang berbeda terbentuk
dari gelombang yang berbeda panjangnya.
Sumber : wikipedia
Info Sains
Interferensi cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang cahaya. Agar interferensi cahaya dapat teramati
dengan jelas, maka kedua gelombang cahaya itu harus bersifat koheren. Dua gelombang cahaya dikatakan koheren apabila
kedua gelombang cahaya tersebut mempunyai amplitudo, frekuensi yang sama dan pada fasenya tetap. Ada dua hasil
interferensi cahaya yang dapat teramati dengan jelas jika kedua gelombang tersebut berinterferensi. Apabila kedua gelombang
cahaya berinteferensi saling memperkuat bersifat konstruktif, maka akan menghasilkan
garis terang yang teramati pada layar. Apabila kedua gelombang cahaya berinterferensi saling
memperlemah bersifat destruktif, maka akan menghasilkan garis gelap yang teramati pada layar. Marilah sekarang kita
mempelajari peristiwa interferensi cahaya yang telah dilakukan percobaaneksperimen oleh para ilmuwan terdahulu, seperti
halnya Thomas Young dan Fresnell.
1. Interferensi Cahaya pada Celah Ganda
Percobaan yang dilakukan oleh Thomas Young dan
Fresnel pada dasarnya adalah sama, yang membedakan adalah dalam hal mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren.
Thomas Young mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan menjatuhkan cahaya dari sumber cahaya
pada dua buah celah sempit yang saling berdekatan, sehingga sinar cahaya yang keluar dari celah tersebut merupakan cahaya
yang koheren. Sebaliknya Fresnel mendapatkan dua
gelombang cahaya yang koheren dengan memantulkan cahaya dari suatu sumber ke arah dua buah cermin datar yang
disusun hampir membentuk sudut 180
o
, sehingga akan diperoleh dua bayangan sumber cahaya. Sinar yang
dipantulkan oleh cermin I dan II dapat dianggap sebagai dua gelombang cahaya yang koheren. Skema percobaan Young
terlihat pada Gambar 2.4.