Bilangan Kuantum Orbital l

255 Fisika SMAMA XII Besarnya momentum sudut pada masing-masing subkulit dapat dinyatakan sebagai berikut : Kombinasi antara bilangan kuantum utama n dengan bilangan kuantum orbital l sering digunakan untuk menyatakan keadaan suatu atom, yang juga dapat untuk menyatakan jumlah elektron dalam kulit atau subkulit atom. Misalnya untuk n = 2 dan l = 0 menyatakan keadaan elektron pada subkulit 2s, untuk n = 3 dan l = 2 menyatakan keadaan elektron pada 3d, dan seterusnya yang secara lengkap dapat dinyatakan dalam tabel berikut :

3. Bilangan Kuantum Magnetik m

l Bilangan kuantum magnetik yang diberi simbol m l , digunakan untuk menyatakan arah momentum sudut elektron. Oleh karena momentum termasuk besaran vektor, maka momentum sudut elektron selain dinyatakan besarnya, juga perlu diketahui arahnya. Arah momentum sudut L dapat dinyatakan dengan aturan kaidah tangan kanan yaitu jika arah lipatan jari-jari tangan kanan menyatakan arah gerakan elektron maka arah ibu jari tangan kanan menyatakan arah momentum sudut elektronnya. Bilangan kuantum magnetik mempunyai harga dari –l melalui 0 hingga +l, sehingga untuk setiap bilangan kuantum orbital l akan ada sebanyak bilangan kuantum magnetik sebanyak m l = 2l + 1. n l = 0 l = 1 l = 2 l = 3 l = 4 l = 5 n = 1 1s n = 2 2s 2p n = 3 3s 3p 3d n = 4 4s 4p 4d 4f n = 5 5s 5p 5d 5f 5g n = 6 6s 6p 6d 6f 6g 6h Bilangan kuantum orbital l = 0 l = 1 l = 2 l = 3 l = 4 l = .... Subkulit s p d f g ......... Besarnya momentum sudut h h h h ......... Fisika SMAMA XII 256 Menurut para tokoh Fisika modern Schrodinger, Heinsenberg, momentum sudut mempunyai komponen X, Y dan Z, untuk komponen X atau Y dari momentum sudut mempunyai besar yang sembarang, akan tetapi untuk komponen Z tidak sembarang tetapi terkuantisasi. Besarnya momentum sudut elektron dipengaruhi oleh medan magnet luar B apabila medan magnet luar sejajar dengan sumbu z maka besarnya nilai L untuk arah Z memenuhi persamaan : L z = m l h .... 8.10 Sehingga banyaknya m l untuk setiap nilai l = 0 dalam arah Z terdapat satu nilai m l = 0, sedangkan untuk nilai l = 1 terdapat 3 nilai m yaitu -1, 0, 1 dan besar momentum sudut ke arah sumbu Z L Z untuk l = 1 yaitu – , 0 , + dan arah vektor momentum sudut terhadap sumbu Z dapat dicari sebagai berikut : cos T 1 = maka nilai T 1 = 45 o cos T 2 = = 0 maka nilai T 2 = 90 o cos T 3 = maka nilai T 3 = 135 o Kemungkinan besar momentum sudut dan arahnya serta bentuk lintasan orbit elektron pada bilangan orbital = 1 dapat digambarkan sebagai berikut : m l = 1 L z = L = m l = 0 L z = 0 L = m l = -1 L z = L = 45 o 90 o 135 o L L L m l = 0 m l = 1 m l = –1 Gambar 8.9 Momentum sudut pada bilangan orbital = 1