Energi yang Tersimpan pada Kumparan

Fisika SMAMA XII 154 Di mana H adalah ggl induksi diri kumparan yang besarnya L dIdt, maka kita peroleh : dW = I dt dW = L I dI Besarnya energi yang tersimpan dalam kumparan sama dengan usaha yang dilakukan untuk mengalirkan arus listrik dalam kumparan dari nilai nol sampai nilai tertentu yang tetap sebesar I, dapat diperoleh dengan mengintegralkan persamaan tersebut sehingga diperoleh : W = W = L I 2 .... 5.11 dengan : W = energi yang tersimpan dalam kumparan Joule L = induktansi diri kumparan Henry I = kuat arus yang mengalir dalam kumparan Ampere Sebuah induktor mempunyai induktansi diri sebesar 0,5 H, apabila pada induktor tersebut dialiri kuat arus listrik sebesar 10 A, berapakah besarnya energi listrik yang tersimpan pada induktor tersebut? Penyelesaian : W = L I 2 = × 0,5 × 10 2 = 25 Joule Soal Latihan : 1. Sebuah induktor dialiri arus listrik sebesar 10 A , ternyata energi yang tersimpan dalam induktor sebesar 2,5 joule. Hitunglah induktansi induktornya 2. Sebuah induktor memiliki induktansi sebesar 300 mH dialiri arus listrik sehingga energi yang tersimpan pada induktor sebesar 1,35 joule. Tentukan berapa kuat arus yang mengalir pada induktor tersebut Contoh Soal 155 Fisika SMAMA XII

3. Induktansi Diri pada Solenoida dan Toroida

Telah dijelaskan pada bab III bahwa solenoida adalah kumparan yang panjang, sedangkan toroida adalah sebuah solenoida yang dibentuk melingkar. Seperti telah dijelaskan dalam hukum Faraday dan hukum Lenz adanya perubahan fluks magnetik menimbulkan ggl induksi dan adanya perubahan arus listrik yang mengalir dalam kumparan itu akan menimbulkan perubahan fluks magnetik juga, sehingga besarnya ggl induksi yang timbul pada kumparan dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan 5.4 dan 5.9, yaitu : H = dan H = Berdasarkan kedua persamaan itu akan didapatkan : LdI = Nd LI = N L = .... 5.12 Di mana = B A dan telah dijelaskan pada bab yang lalu bahwa induksi magnetik pada solenoida atau toroida yaitu B = dengan l adalah panjang solenoida atau keliling toroida, sehingga persamaan 5.12 dapat dituliskan : Apabila kumparan itu berintikan bahan dielektrikum tertentu, maka induktansi diri dinyatakan : .... 5.12 dengan : L = induktansi diri Henry N = jumlah lilitan pada kumparan Fisika SMAMA XII 156 l = panjang lilitan kumparan meter A = luas penampang kumparan m 2 P = permeabilitas ruang hampa 4 S × 10 -7 Wb A -1 m -1 P = permeabilitas bahan, di mana P = P r . P o dengan P r adalah permeabilitas relatif bahan.

4. Induktansi Timbal Balik Induktansi Silang

Gambar 5.9 menunjukkan dua buah kumparan yang saling berdekatan. Apabila hambatan geser R Rheostat digeser-geser maka akan menyebabkan arus dI 1 dt yang melalui kumparan primer 1 akan berubah. Perubahan arus ini akan menyebabkan perubahan fluks magnetik d dt pada kumparan primer 1. Akan tetapi perubahan fluks magnetik ini juga dialami oleh kumparan sekunder 2, sehingga pada kumparan timbul ggl induksi sebesar : H 2 = -N 2 atau H 2 = -M .... 5.14 Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya, jika pada kumparan sekunder terjadi perubahan arus dI 2 dt maka akan terjadi perubahan fluks magnetik pada kumparan sekunder d 2 dt, perubahan fluks magnetik ini juga dialami oleh kumparan primer sehingga pada kumparan primer akan terjadi ggl induksi sebesar : H 1 = -N 1 atau H 1 = -M .... 5.15 Gambar 5.9 Induktansi silang antara dua kumparan kumparan primer dan sekunder I V R A N 1 N 2 A