Polarisasi karena Pemantulan Polarisasi Cahaya

75 Fisika SMAMA XII analisator akan menganalisis sinar tersebut merupakan sinar terpolarisasi atau tidak. Gambar 2.11 Polarisasi gelombang karena pemantulan

2. Polarisasi karena Pemantulan dan Pembiasan

Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan para ilmuwan Fisika menunjukkan bahwa polarisasi karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk sudut 90 o . Di mana cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya yang terpolarisasi sempurna, sedangkan sinar bias merupakan sinar terpolarisasi sebagian. Sudut datang sinar yang dapat menimbulkan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan merupakan sinar yang terpolarisasi. Sudut datang seperti ini dinamakan sudut polarisasi i p atau sudut Brewster. Pada saat sinar pantul dan sinar bias saling tegak lurus membentuk sudut 90 o akan berlaku ketentuan bahwa : i c + r = 90 o atau r = 90 o - i Dari hukum Snellius tentang pembiasan berlaku bahwa : = n = = n = = n tg i p = = n .... 2.17 Cermin I Cermin I Cermin II Cermin II Gambar 2.12 Polarisasi karena pemantulan dan pembiasan Fisika SMAMA XII 76

3. Polarisasi karena Bias Kembar Pem- biasan Ganda

Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit. Perhatikan Gambar 2.13, seberkas cahaya yang jatuh tegak lurus pada permukaan kristal kalsit, maka cahaya yang keluar akan terurai menjadi dua berkas cahaya, yaitu satu berkas cahaya yang tetap lurus dan berkas cahaya yang dibelokkan. Cahaya yang lurus disebut cahaya biasa, yang memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini tidak terpolarisasi. Sedangkan cahaya yang dibelokkan disebut cahaya istimewa karena tidak memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini adalah cahaya yang terpolarisasi.

4. Polarisasi karena Absorbsi Selektif

Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewat- kan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi. Peristiwa polarisasi ini disebut polarisasi karena absorbsi selektif. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari kacamata sun glasses dan polaroid untuk kamera.

5. Polarisasi karena Hamburan

Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah sebabnya pada hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna yang lainnya. Gambar 2.13 Polarisasi bias kembar Sinar istimewa Sinar biasa Gambar 2.14 Polarisasi absorpsi selektif Polaroid Gambar 2.15 Polarisasi karena hamburan Partikel