Fisika SMAMA XII
68
3. Cincin Newton
Cincin Newton merupakan pola inter- ferensi pada selaput tipis udara yang berupa
lingkaran-lingkaran garis gelap dan terang yang sepusat. Cincin Newton terletak antara
permukaan optik. Cincin Newton dapat terjadi pada selaput tipis udara antara kaca plan-
paralel dan lensa plan-konveks yang disinari cahaya sejajar monokromatik secara tegak
lurus dari atas kaca plan-paralel. Cincin New- ton ini terjadi karena interferensi cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan cembung lensa dengan sinar yang telah menembus lapisan
udara, yang kemudian dipantulkan oleh per- mukaan bagian atas kaca plan-paralel. Perhati-
kan gambar 2.7 di bawah, apabila r menyatakan jari-jari orde
lingkaran, R jari-jari kelengkungan permukaan lensa, n
merupakan orde lingkaran, dan O menyatakan panjang gelom-
bang cahaya yang digunakan, maka hubungan antara jari-jari orde interferensi dengan panjang gelombang cahaya yang
digunakan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ini. = 2n + 1
O .... 2.12
C. Difraksi Cahaya
Gambar 2.7
Cincin Newton
Cahaya datang
Lensa cembung
Pada dewasa ini telah banyak alat-alat yang bekerja dengan memanfaatkan teknologi gelombang dan cahaya di antara adalah mesin fotokopi, scanner,
faxsimile dan lain-lain. Cobalah sekarang kalian cari data pada sebuah mesin fotokopi yang menyangkut tentang data spesifikasi mesin tersebut
di antaranya tentang pemakaian energi listriknya, kemampuan mengkopi tiap menitnya dan banyaknya tinta yang dipakai. Bandingkan antara merk
mesin fotokopi misalnya merk Minolta, Sharp, Xerox yang manakah yang paling efisien?
Apabila permukaan gelombang melewati sebuah celah sempit, di mana lebar celah lebih kecil daripada panjang
gelombangnya, maka gelombang tersebut akan mengalami lenturan. Selanjutnya terjadi gelombang setengah lingkaran
yang melebar di daerah bagian belakang celah tersebut. Peristiwa ini disebut
difraksi atau lenturan.
Wawasan Produktivitas : Kewirausahaan
69
Fisika SMAMA XII
Gambar 2.8
Difraksi pada celah tunggal
1. Difraksi Cahaya pada Celah Tunggal
Difraksilenturan cahaya pada celah tunggal akan menghasilkan garis teranginterferensi maksimum pada layar
yang berjarak L dari celah apabila selisih lintasan antara cahaya yang datang dari A dan B adalah 2
n + 1 O, kemudian akan
terjadi garis gelap atau interferensi minimum jika selisih lintasannya adalah 2
n O.
Perhatikan Gambar 2.8, meng-
gambarkan sebuah celah sempit yang mempunyai lebar
d, disinari dengan cahaya sejajar monokromatik secara
tegak lurus pada celah. Apabila di belakang celah ditaruh layar pada jarak
L dari celah maka akan tampak pada layar berupa garis terang dan gelap
yang berada di sekitar terang pusat. Celah sempit tersebut kita bagi menjadi
2 bagian yang masing-masing lebarnya
d. Kelompok cahaya dari bagian atas dan bawah akan berinterferensi di titik P yang terletak pada
layar tergantung pada selisih lintasannya. Di titik O yang berada pada layar yang juga merupakan titik tengah-tengah celah,
maka semua cahaya yang berasal dari celah bagian atas dan bagian bawah sampai ke titik O mempunyai jarak lintasan
yang sama, sehingga di titik O terjadi interferensi maksimum atau sering juga disebut dengan terang pusat. Sedangkan hasil
interferensi di titik P tergantung pada selisih lintasan yang ditempuh oleh cahaya tersebut.
Apabila celah kita bagi dua maka cahaya dari tepi celah cahaya 1 dan 5 akan berinterferensi di titik P akan menghasilkan garis
gelap jika selisih lintasannya O. Persamaannya dapat
dituliskan : d sin
T = O atau d sin T= O Apabila celah dibagi empat, maka garis gelap akan terjadi bila
d sin T = O atau d sin T = 2 O. Apabila celah dibagi 6,
maka garis gelap akan terjadi bila d sin
T = O atau