Waktu Paruh T Radioaktivitas

Fisika SMAMA XII 304 T ½ = atau T ½ = .... 10.9 di mana : T ½ = waktu paruh O = tetapan peluruhan Pada umumnya laju peluruhan unsur radioaktif dapat dinyatakan dalam waktu paruh, misalnya selama waktu peluruhan t, maka unsur yang masih radioaktif tinggal N maka: Untuk t = T ½ banyaknya inti yang masih radioaktif N = ½ N o Untuk t = 2T ½ banyaknya inti yang masih radioaktif N = ½½ N o = ½ 2 N o Untuk t = 3T ½ banyaknya inti yang masih radioaktif N = ½ ½ 2 N o = ½ 3 N o Untuk t = 4T ½ banyaknya inti yang masih radioaktif N = ½ ½ 3 N o = ½ 4 N o Untuk t = nT ½ banyaknya inti yang masih radioaktif N = ½ n N o Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara inti atom yang tinggal dibandingkan dengan jumlah inti atom radioaktif mula-mula dapat dituliskan : N = n N o .... 10.10 dengan : N = jumlah inti yang tinggal N o = jumlah inti mula-mula n = = waktu peluruhan dibagi waktu paruh Hubungan antara banyaknya inti yang masih radioaktif dengan waktu peluruhan dapat dinyatakan pada Gambar 10.3 . Pada gambar terlihat bahwa kurva yang dihasilkan sebagai fungsi eksponensial. Gambar 10.3 Peluruhan radioaktif 305 Fisika SMAMA XII Hitunglah aktivitas inti 100 gram inti radium 82 Ra 226 yang mempunyai waktu paruh 1620 tahun Penyelesaian : Diketahui : T ½ = 1620 tahun = 1620 × 365 × 24 × 3600 s = 5,1 u 10 10 s m = 100 gram A Ra = 226 N = A = bilangan avogadro = 6,025.10 23 Partikelmol = = 2,67 u 10 22 partikel atom Ditanyakan : R = ...? Jawab : R = ON = = = = 2,76 u 10 11 partikelsekon R = = 7,46 Ci Contoh Soal Fisika SMAMA XII 306 Soal Latihan : 1. Hitunglah aktivitas inti atom 10 gram 92 U 235 yang mem- punyai waktu paruh T = 7,07.10 8 s 2. Suatu atom radioaktif mula mula mempunyai aktivitas inti 20 Ci. Apabila waktu paruh atom itu 2 jam, hitunglah aktivitas intinya setelah 4 jam kemudian

4. Deret Radioaktif

Suatu unsur radioaktif isotop radioaktif selalu meluruh sehingga terbentuk unsur yang baru. Unsur yang terbentuk masih juga besifat radioaktif sehingga akan meluruh, demikian terus akan terjadi sehingga akhirnya akan diperoleh hasil akhir terbentuk inti atom yang stabilmantap. Dari hasil inti-inti yang terbentuk yang bersifat radioaktif sampai diperoleh inti atom yang stabilmantap, ternyata serangkaian inti-inti atom yang terjadi memiliki nomor massa yang membentuk suatu deret. Misalnya isotop radioaktif 92 U 235 meluruh menjadi 90 Th 231 dengan memancarkan sinar D, selanjutnya 90 Th 231 meluruh menjadi 91 Pa 231 dengan memancarkan sinar E. Pemancaran sinar D dan sinar E ini akan berlangsung terus hingga terbentuk inti atom yang stabil yaitu 82 Pb 207 . Dari serangkaian hasil-hasil inti selama peluruhan 92 U 235 sampai terbentuk inti atom yang stabil 82 Pb 207 ternyata nomor massa inti yang terbentuk selalu merupakan kelipatan bilangan 4n + 3 di mana n adalah bilangan bulat. Di mana peluruhan yang diawali oleh inti induk 92 U 235 sehingga diperoleh inti atom akhir 82 Pb 207 yang stabil disebut deret radioaktif 4n + 3 yang diberi nama deret Aktinium. Karena dalam peluruhan radioaktif hanya pemancaran sinar D yang menyebabkan terjadinya perubahan nomor massa inti, maka unsur radioaktif dalam peluruhannya dapat di- golongkan dalam 4 macam deret yaitu deret Thorium 4n, deret Neptonium 4n + 1, deret Uranium 4n + 2 dan deret Aktinium 4n + 3. Di mana dari keempat deret tersebut tiga merupakan deret radioaktif alami dan satu deret merupakan deret radioaktif buatan, yaitu deret Neptonium. 307 Fisika SMAMA XII Urutan lengkap dari deret-deret radioaktif tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 10.3a Deret Thorium Gambar 10.3b Deret Neptunium Nomor Massa Nama Deret Inti Induk Waktu Paruh Produk Inti dalam Tahun Akhir Stabil 4n Thorium 93 Th 232 1,39 × 10 9 82 Pb 208 4n + 1 Neptonium 93 Np 232 2,25 × 10 6 83 Bi 209 4n + 2 Uranium 93 U 232 4,51 × 10 9 82 Pb 206 4n + 3 Aktinium 93 U 232 7,07 × 10 8 82 Pb 207