4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Bahan Ajar
Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah bahan ajar IPA terpadu berbasis Literasi Sains bertema Aplikasi Konsep Energi dalam Kehidupan. Bahan
ajar ini memiliki fitur-fitur yang memberikan karakteristik yang menunjukkan bahan ajar tersebut berbasis literasi sains. Adapun fitur-
fitur tersebut meliputi “Ayo Belajar“, “Mencoba Yuk”, “Ayo Berpikir Ilmiah”, dan “Sains dalam
Kehidupan”. Fitur “Ayo Belajar” merupakan salah satu fitur utama dalam bahan ajar
yang berfokus pada aspek literasi sains yang pertama yaitu sains sebagai batang tubuh pengetahuan. Fitur ini menjelaskan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori
pada bab Usaha dan Energi. Selain itu, fitur tersebut juga menyajikan informasi terkait fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Informasi berupa
gambar maupun percakapan antara dua orang atau lebih. Bagian tersebut tertuang dalam fitur “Tahukah kamu?” sedangkan latihan – latihan soal tertuang dalam fitur
“Ayo Berlatih”, namun masih dalam fitur utama “Ayo Belajar”. Proporsi fitur “Ayo Belajar” sebesar 40 dari keseluruhan jumlah fitur
utama dalam bahan ajar yaitu 25 fitur. Jadi, terdapat 10 fitur “Ayo Belajar” masing- masing menjelaskan tentang pengertian energi, bentuk-bentuk energi, perubahan
bentuk energi, hukum kekekalan energi, energi pada tubuh manusia, usaha, daya, hubungan antara usaha dan energi, pesawat sederhana, dan pesawat sederhana
dalam sistem rangka.
Seperti halnya bahan ajar sains yang lain, bahan ajar ini pun menyajikan ilustrasi yang menarik. Pemilihan ilustrasi untuk fitur “Ayo Belajar”
menggambarkan dua orang anak sedang belajar yang diambil dari situs www.philipmartin.info. Dengan tujuan agar pembaca dapat memahami maksud dari
fitur yang disajikan. Telah dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008 bahwa ilustrasi adalah gambar untuk membantu memperjelas isi buku karangan,
tulisan. Kombinasi dari gambar dan teks “Ayo Belajar” disajikan dengan warna yang mencolok, namun tetap nyaman dilihat.
Fitur “Mencoba Yuk” merupakan fitur utama yang berisi aspek literasi sains yang kedua yaitu sains sebagai cara untuk menyelidiki. Fitur ini menyajikan
beberapa eksperimen yang mengharuskan siswa terlibat didalamnya. Dalam hal ini, siswa yang sudah dibagi kedalam beberapa kelompok melakukan percobaan sesuai
dengan prosedur yang ada, mencatat data hasil pengamatan, melakukan analisis data, menjawab pertanyaan berdasarkan data yang telah diperoleh, dan menarik
kesimpulan. Proporsi fitur “Mencoba Yuk” pada bahan ajar ini sebesar 20 dari
keseluruhan jumlah fitur utama yaitu 25 fitur. Jadi, terdapat 5 fitur “Mencoba Yuk” masing-masing berisi eksperimen yang berkaitan dengan energi listrik dihasilkan
oleh buah, bentuk-bentuk energi yang terdapat pada cincin berputar, perubahan energi pada rangkaian, hubungan antara usaha dan energi, dan keuntungan mekanis
pada bidang miring.
Pemilihan ilustrasi disesuaikan dengan teks “Mencoba Yuk” yaitu digambarkan dengan seorang anak yang sedang mengamati seekor hewan. Ilustrasi
tersebut diambil dari situs www.philipmartin.info. Sama halnya seperti warna yang digunakan dalam fitur “Ayo Belajar”, dalam kombinasi gambar dan teks pada fitur
ini pun menggunakan warna yang mencolok untuk menarik perhatian pembaca. Selanjutnya, fitur “Ayo Berpikir Ilmiah” merupakan fitur utama yang berisi
aspek literasi sains yang ketiga yaitu sains sebagai cara berpikir. Fitur ini berisi cerita seorang ilmuwan mengembangkan sebuah ide dan menggambarkan
bagaimana ia melakukan eksperimen. Selain itu, disajikan pula karakter ilmuwan tersebut yang dapat ditiru oleh siswa. Sebagai contoh, James Prescott Joule disela-
sela kesibukannya selalu melakukan eksperimen hingga pada akhirnya ia menemukan konsep “Hukum Kekekalan Energi”. Dari pernyataan tersebut dapat
diketahui bahwa James Prescott Joule memiliki sifat yang gigih. Fitur “Ayo Berpikir Ilmiah” pada bahan ajar ini memiliki proporsi sebesar
20 dari keseluruhan jumlah fitur yaitu 25 fitur. Jadi, terdapat 5 fitur “Ayo Berpikir
Ilmiah” dalam bahan ajar yang berisi tentang proses penemuan konsep “Hukum Kekekalan Energi” oleh James Prescott Joule, proses penemuan baterai oleh
Alessandro Volta, proses fotosintesis oleh beberapa ilmuwan, pemecahan masalah terkait dengan matahari sebagai sumber energi utama dan bidang miring. Pemilihan
ilustrasi disesuaikan dengan teks “Ayo Berpikir Ilmiah” yaitu digambarkan dengan dua anak yang sedang berpikir. Ilustrasi tersebut juga diambil dari situs
www.philipmartin.info.
Aspek literasi sains yang keempat yaitu interaksi sains, teknologi, dan masyarakat tertuang dalam fitur “Sains dalam Kehidupan”. Fitur ini menjelaskan
aplikasi yang berhubungan dengan bab Usaha dan Energi beserta manfaat dan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap kehidupan. Dari dampak tersebut dapat
juga menimbulkan masalah-masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, disajikan pula karir atau pekerjaan yang berkaitan
dengan aplikasinya. Fitur ini memberikan contoh aplikasi, seperti televisi, Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU, Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA,
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD, dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Dari masing-masing contoh aplikasi yang telah diuraikan, siswa diharapkan
menjadi lebih luas pengetahuannya tidak hanya memahami secara teori. Fitur “Sains dalam Kehidupan” juga memiliki proporsi sebesar 20 dari
keseluruhan jumlah fitur. H al ini berarti terdapat 5 fitur “Sains dalam Kehidupan”.
Kombinasi dalam fitur antara gambar dan teks dibuat semenarik mungkin. Gambar yang dipilih mencerminkan aktivitas seorang anak diluar rumah dengan paduan
warna yang senada dengan warna tulisan. Secara keseluruhan, kandungan literasi sains dalam bahan ajar sudah
memenuhi perbandingan 2 : 1 : 1 : 1, sehingga dapat dikatakan bahwa kandungan literasi sains dalam bahan ajar IPA terpadu berbasis literasi sains bertema aplikasi
konsep energi dalam kehidupan sudah seimbang. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Wilkinson 1999, kategori literasi sains yang mendekati proporsi
seimbang yaitu 42 untuk kategori sains sebagai batang tubuh pengetahuan, 19 untuk kategori sains sebagai cara untuk menyelidiki, 19 untuk kategori sains
sebagai cara berpikir, dan 20 untuk kategori interaksi sains, teknologi, dan masyarakat yang memenuhi perbandingan 2 : 1 : 1 : 1.
4.2.2 Kelayakan Bahan Ajar