Return Saham Individu Return dan Risiko Saham Individu

Standar Deviasi = σ²ᵢ ………………………………………………………2.10 Tandelilin 2010: 103 menjelaskan bahwa risiko yang dihadapi oleh investor dan memengaruhi nilai investasi bersumber dari: a. Risiko suku bunga Perubahan suku bunga akan memengaruhi harga saham secara terbalik cateris paribus. Pengaruh ini terjadi ketika suku bunga meningkat maka akan banyak investor yang beralih dari saham ke deposito dikarenakan return investasi terkait suku bunga juga akan meningkat dan berlaku kebalikannya. b. Risiko pasar Fluktuasi pasar ditunjukkan oleh berubahnya indeks saham secara keseluruhan. Perubahan pasar dipengaruhi oleh banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, maupun perubahan politik. c. Risiko inflasi Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Jika inflasi meningkat, investor banyak menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialami. d. Risiko bisnis Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu industri disebut risiko bisnis. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak pada industri tekstil, maka akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri. e. Risiko finansial Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modal perusahaan. Semakin besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang akan dihadapi. f. Risiko likuiditas Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu saham yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu saham diperdagangkan, semakin likuid saham tersebut. g. Risiko nilai tukar mata uang Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. h. Risiko negara Risiko negara dapat dikatakan risiko politik karena sangat berkaitan dengan kondisi politik suatu negara. Selain macam-macam risiko yang disebutkan di atas, Tandelilin 2010: 104 juga menjelaskan bahwa di dalam berinvestasi dapat dipisahkan dua jenis risiko antara lain: a. Risiko sistematis Risiko sistematis dikenal juga risiko pasar. Risiko ini merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan, karena perubahan pasar akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. b. Risiko tidak sistematis Risiko ini berkaitan dengan perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit saham. Risiko ini dapat dihilangkan dengan cara melakukan diversifikasi aset dalam suatu portofolio. Selain risiko yang diatasi, sikap investor dalam menghadapi risiko juga dapat berbeda-beda. Sikap tersebut antara lain Mardiyanto, 2009: 167: 1 Risk averter penghindar risiko Penghindar risiko adalah sikap investor yang menghindari risiko dan bersedia menerima tambahan risiko jika imbal hasilnya bertambah. 2 Risk neutral indeferen risiko Indeferen risiko adalah sikap investor yang netral terhadap risiko dan bersedia menerima tambahan risiko tanpa imbal hasilnya bertambah. 3 Risk seeker pemburu risiko Pemburu risiko adalah sikap investor yang menyukai risiko dan bersedia menerima tambahan risiko sekalipun imbal hasilnya berkurang.

2.5 Kovarian Saham

Tandelilin 2010: 118 menjelaskan bahwa kovarians adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. Hal ini berarti kovarian menunjukkan hubungan antar dua saham yang dapat bergerak searah ataupun berlawanan. Basyaib 2007: 50 menjelaskan kovarian antara x i dan y i diperoleh dengan menggunakan rumus 2.11, yaitu: S xy = 1 � − � − �=1 ....................................................................2.11

Dokumen yang terkait

Perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham Jakarta islamic index : JII dan indeks lq45 periode tahun 2010-2014

0 22 0

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi Kasus Indeks IDX30

0 6 58

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 14 143

Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 1 23

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45.

0 1 187

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 21

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2