Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Investor dapat melakukan strategi diversifikasi saham untuk mengurangi risiko investasi. Diversifikasi merupakan penganekaragaman aset. Diversifikasi saham dilakukan dengan membagi aset yang dinvestasikan ke berbagai saham. Tujuannya adalah ketika saham yang satu mengalami kerugian maka investor tidak mengalami kerugian yang berarti karena masih terdapat saham-saham lain yang menghasilkan keuntungan. Diversifikasi aset yang diinvestasikan menghasilkan suatu portofolio. Portofolio merupakan gabungan dari beberapa aset. Terbentuknya portofolio-portofolio atas suatu saham dapat membantu investor dalam mencapai return yang maksimal dengan risiko yang minimal. Beberapa pilihan portofolio saham dinamakan portofolio efisien, sedangkan pilihan yang paling tepat dalam portofolio efisien dinamakan portofolio optimal. Portofolio yang baik adalah portofolio optimal karena terdiri dari saham-saham yang terbaik yang termasuk dalam portofolio efisien. Perkembangan model pengukuran portofoliopun terus dilakukan. Model Black- Litterman yang dikeluarkan oleh Fisher Black dan Robbert Litterman pada tahun 90an, merupakan model baru yang mengkombinasikan equilibiriun return CAPM dan pandangan investor untuk menghasilkan return yang baru. Komponen penting dalam model Black-Litterman adalah equilibiriun return CAPM dan pandangan investor. Capital Aset Pricing Model CAPM merupakan model keseimbangan yang menghubungkan hubungan return dan risiko. Komponen dalam CAPM yaitu return saham, return pasar, return bebas risiko, dan beta. CAPM hanya menggunakan data historis saja. Pandangan investor yang juga mendukung pembentukan return ekspektasi baru dalam model Black-Litterman adalah komponen yang membedakan model Black-Litterman dengan model lain. Hasil dari perhitungan dengan model Black-Litterman adalah terbentuknya portofolio optimal. Portofolio optimal berisi saham-saham yang memiliki tingkat pengembalian yang maksimal dengan risiko yang minimal. Portofolio optimal kemudian dijadikan bahan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Investor dapat melihat pembobotan yang telah dihasilkan sehingga mampu memilih saham terbaik untuk berinvestasi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka kerangka pikir yang akan digunakan dapat dilihat pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian Investasi Return Risiko Strategi Investasi Model Black-Litterman Equilibirium Return CAPM Pandangan Investor Pembobotan Portofolio Efisien Saham Pengukuran kinerja Portofolio Portofolio Optimal

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memberikan kebebasan pada peneliti untuk menentukan berbagai kriteria atau variabel yang akan diteliti Martono, 2012: 22. Hermawan 2008: 84 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variabel penelitian dalam situasi tertentu. Penelitian deskriptif dilakukan secara luas dengan bukti kuat berupa sampel penelitian. Menurut Martono 2012: 17, penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini berisi penggambaran mengenai objek yang diteliti secara detail dan menghasilkan penggambaran yang bersifat apa adanya atau tidak mengada-ada.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekumpulan objek atau subjek yang memenuhi karakteristik yang diinginkan peneliti untuk diteliti kemudian diambil sebuah kesimpulan. Populasi juga dapat dikatakan sebagai keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang terdaftar di Indeks IDX30. Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel hanya mencakup beberapa bagian dari populasi setelah melalui tahap penyeleksian dengan metode pemilihan sampel. Pemilihan sampel data dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Menurut Sugiyono 2008: 122, purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini yaitu perusahaan yang konsisten bertahan di Indeks IDX30 sejak Februari 2012 sampai Desember 2014. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka didapatkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 17 perusahaan, antara lain: Tabel 3.1 Saham Indeks IDX30 yang Memenuhi Kriteria Sampel Penelitian No Kode Nama Perusahaan Sektor 1 ADRO Adaro Energy, Tbk Mining 2 ASII Astra International Tbk Aneka industri 3 BBCA Bank Central Asia Tbk Keuangan 4 BBNI PT Bank Negara Indonesia Tbk Keuangan 5 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk Keuangan 6 BMRI Bank Mandiri Persero Tbk Keuangan 7 CPIN Charoen Pokphand, Tbk Pakan ternak 8 GGRM Gudang Garam, Tbk Industri barang dan konsumsi 9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Industri barang konsumsi 10 INTP Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Infrastruktur, utilitas, transportasi 11 JMSR Jasa Marga Tbk Transportasi 12 KLBF Kalbe Farma Tbk Farmasi 13 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk Industri barang konsumsi 14 SMGR Semen Gresik, Tbk Industri dasar dan kimia 15 TLKM Telekomunikasi Indonesia, Tbk Infrastruktur, utilitas, transportasi 16 UNTR United Tractors Tbk Perdagangan, jasa, dan invest 17 UNVR Unilever Indonesia Tbk Industri barang konsumsi Sumber: www.idx.co.id data diolah, 2015 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data Sugiyono, 2008: 193. Data-data dalam penelitian didapatkan dari beberapa dokumen yang telah dipublikasikan oleh perusahaan. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Data harga saham Data harga saham didapatkan dari harga penutupan closing price saham bulanan sejak Februari 2012 sampai Desember 2014. Data diperoleh dari www.finance.yahoo.com. Perubahan harga saham bulanan digunakan dalam menentukan return dan risiko saham. 2. Data indeks harga saham gabungan IHSG Data indeks harga saham gabungan untuk Indeks IDX30 diperoleh dari harga penutupan indeks sejak periode Februari 2012 sampai Desember 2014. Perubahan harga saham gabungan tersebut digunakan dalam menentukan return dan risiko pasar. 3. Data suku bunga Indonesia SBI Data tingkat suku bunga SBI diperoleh dari www.bi.go.id sejak Februari 2012 sampai Desember 2014. Data ini merupakan acuan return bebas risiko risk free rate of return. 4. Data laporan keuangan Data laporan keuangan diperoleh dari website masing-masing perusahaan. Data ini digunakan untuk melihat keuangan perusahaan yang akan digunakan sebagai pandangan investor.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini yaitu teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Arikunto, 2010: 201. Data dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa laporan harga saham bulanan, harga saham pasar bulanan, dan laporan tahunan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia menggunakan media elektronik yaitu internet www.idx.co.id atau menggunakan yahoo finance www.finance.yahoo.com. Pengumpulan data penelitian juga dengan melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku- buku, artikel, jurnal, dan bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dan pengukuran variabel dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 1. Metode Capital Asset Pricing Model CAPM merupakan dasar pengukuran yang akan dilakukan sebelum mengukur pembobotan portofolio saham menggunakan model Black-litterman. Indikator variabel CAPM yaitu: a. Return dan risiko saham Return dan risiko saham didapatkan dari data historis harga saham bulanan periode Februari 2012 sampai dengan Desember 2014 yang tersedia di www.finance.yahoo.com. b. Return dan risiko pasar Pergerakan harga saham berbanding lurus dengan pergerakan harga pasar. Return dan risiko pasar didapatkan dari Indeks Harga Saham Gabungan IHSG periode Februari 2012 sampai dengan Desember 2014 yang tersedia di www.finance.yahoo.com.

Dokumen yang terkait

Perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham Jakarta islamic index : JII dan indeks lq45 periode tahun 2010-2014

0 22 0

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi Kasus Indeks IDX30

0 6 58

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 14 143

Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 1 23

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45.

0 1 187

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 21

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2