Pandangan Investor Sumber Model Black-Litterman

Sp = �− � �� .................................................................................................2.23 R p = Rerata return portofolio R f = Rerata return bebas risiko p = Standar deviasi portofolio Indeks Sharpe merupakan rasio kompensasi terhadap total risiko. Jika portofolio sangat terdiversifikasi maka total risiko hampir sama dengan risiko sistematik. Ukuran Sharpe yang paling tinggi itulah portofolio yang memiliki kinerja terbaik. 3. Indeks Jensen Indeks Jensen merupakan sebuah ukuran absolut yang mengestimasi tingkat pengembalian konstan selama periode investasi dimana diperoleh tingkat pengembalian di atas di bawah buy-hold strategy dengan risiko sistematik yang sama. Rumus indeks Jensen yaitu: αp = R p -[R f + β p R m - R f ]............................................................................2.24 Keterangan: R p = Return portofolio R f = Return bebas risiko β p = Beta portofolio R m = Return pasar Penelitian ini menggunakan indeks Sharpe dalam pengukuran kinerja portofolio. Nilai indeks Sharpe tertinggi merupakan portofolio optimal. Peneliti memilih indeks Sharpe karena portofolio tidak lepas dari return dan risiko. Indeks Sharpe adalah indeks yang membahas total risiko. 2.10 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas akan dilakukan pada return saham individu. Ketika return saham berdistribusi normal maka saham tersebut dapat dijadikan pilihan untuk pembentukan portofolio optimal. Uji normalitas yang akan digunakan yaitu uji Kolmogronov-Smirnov, dengan kriteria pengujian yaitu Priyatno, 2012: 57: 1 Signifikansi 0,05 maka data berdistribusi normal. 2 Signifikansi 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Selain uji Kolmogronov-Smirnov, uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan Q-Q plot grafik. Q-Q plot grafik menunjukkan arah penyebaran return saham indiidu. Ketika return saham individu menyebar disekitar garis diagonal dan berkumpul, maka saham tersebut berdistribusi normal. 2.11 Uji Independensi Uji t Uji independensi atau uji t digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua sampel yang berbeda tidak berhubungan Trihendradi, 2005: 34. Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai uji independensi uji t didapatkan dari hasil uji regresi variabel independen dan variabel dependen. Kriteria signifikansi dalam uji independensi uji t yaitu nilai p-value 0,05. Jika p-value di atas 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan namun apabila nilai p-value kurang dari 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan antar variabel.

Dokumen yang terkait

Perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham Jakarta islamic index : JII dan indeks lq45 periode tahun 2010-2014

0 22 0

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi Kasus Indeks IDX30

0 6 58

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 14 143

Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 1 23

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45.

0 1 187

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 21

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2