2.2.2 Tujuan Investasi
Menurut Tandelilin 2010: 8, secara umum tujuan investasi adalah dalam rangka
memenuhi kesejahteraan investor. Kesejahteraan yang dirasakan investor dalam kegiatan investasi merupakan kesejahteraan moneter. Kesejahteraan moneter
terbentuk karena adanya imbal hasil dari aset yang telah diinvestasikan dimasa yang akan datang. Imbal hasil yang positif didapatkan oleh investor ketika
investasinya mengalami keuntungan. Tujuan investasi lainnya yaitu Tandelilin, 2010: 8:
1. Kehidupan yang layak dimasa depan
Awal mula investasi adalah kelebihan dana dari investor. Kelebihan dana ini berasal dari dana pribadi dan dana pinjaman. Kelebihan ini kemudian
diinvestasikan untuk keuntungan dimasa yang akan datang. 2.
Mengurangi tekanan inflasi Berinvestasi dalam kepemilikan perusahaan atau objek lain berdampak kepada
penghindaran diri investor dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak.
Pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang usaha tertentu mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat.
2.2.3 Proses Investasi
Pemahaman mengenai proses investasi, harus diawali dari pemahaman mengenai
konsep dasar investasi. Dasar keputusan investasi adalah pemahaman hubungan return dan risiko. Return tingkat pengembalian yang diperhitungkan investor
terdiri dari expected return return ekspektasi dan actual return return realisasi. Return ekspektasi merupakan harapan dari tingkat pengembalian dimasa yang
akan datang, sedangkan return realisasi merupakan tingkat pengembalian yang telah diterima oleh investor. Nilai return realisasi yang lebih rendah dari return
ekspektasi menunjukkan adanya risiko investasi. Nilai risiko searah dengan nilai return ekspektasi artinya semakin besar nilai return ekspektasi maka semakin
besar risiko yang akan dihadapi. Proses dalam melalukan investasi, antara lain Tandelilin, 2010: 12:
1. Penentuan tujuan investasi
Setiap investor memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan invetasi. Investor yang menginginkan return yang tinggi akan lebih memilih saham
karena mudah diperjualbelikan. Sedangkan investor yang tidak menginginkan risiko yang tinggi maka tidak akan memilih saham.
2. Penentuan kebijakan investasi
Penentuan kebijakan investasi meliputi 2 dua hal yaitu penentuan alokasi aset dan batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi. Penentuan alokasi
aset menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset. Investor juga harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi
kebijakan investasi seperti besar dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung.
3. Pemilihan strategi investasi
Pemilihan strategi harus sesuai dengan dua tahapan sebelumnya. Ada 2 dua strategi portofolio yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif.
Strategi portofolio aktif meliputi penggunaan informasi yang tersedia dan