Risiko Saham Return dan Risiko Saham Individu

Selain risiko yang diatasi, sikap investor dalam menghadapi risiko juga dapat berbeda-beda. Sikap tersebut antara lain Mardiyanto, 2009: 167: 1 Risk averter penghindar risiko Penghindar risiko adalah sikap investor yang menghindari risiko dan bersedia menerima tambahan risiko jika imbal hasilnya bertambah. 2 Risk neutral indeferen risiko Indeferen risiko adalah sikap investor yang netral terhadap risiko dan bersedia menerima tambahan risiko tanpa imbal hasilnya bertambah. 3 Risk seeker pemburu risiko Pemburu risiko adalah sikap investor yang menyukai risiko dan bersedia menerima tambahan risiko sekalipun imbal hasilnya berkurang.

2.5 Kovarian Saham

Tandelilin 2010: 118 menjelaskan bahwa kovarians adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. Hal ini berarti kovarian menunjukkan hubungan antar dua saham yang dapat bergerak searah ataupun berlawanan. Basyaib 2007: 50 menjelaskan kovarian antara x i dan y i diperoleh dengan menggunakan rumus 2.11, yaitu: S xy = 1 � − � − �=1 ....................................................................2.11 Ghozali 2007 dalam Azizah dkk 2014: 861 secara matematis menuliskan rumus kovarian saham, yaitu: S A,B = [ −� −� ] =1 …………....….............……....…...2.12 Keterangan: R AT = Return saham A pada tahun t ER A = Return ekspektasi saham A R BT = Return saham B pada tahun t ER B = Return ekspektasi saham B n = Jumlah observasi Kovarians bisa berbentuk angka positif, negatif, ataupun nol Tandelilin, 2010: 118. Kovarians positif berarti kecenderungan dua sekuritas bergerak ke arah yang sama, kovarian negatif berarti return dua buah sekuritas cenderung bergerak ke arah yang berkebalikan, sedangkan kovarians nol mengindikasikan pergerakan dua buah sekuritas bersifat independen satu dan lainnya Tandelilin, 2010: 118.

2.6 Teori Portofolio

Portofolio saham merupakan gabungan dari beberapa saham yang bertujuan untuk meningkatkan return dan mengurangi risiko investasi. Tujuan portofolio sesuai dengan keinginan para investor, karena investor menginginkan return yang maksimal dengan risiko yang minimal. Teori portofolio yang paling dikenal adalah teori portofolio Markowitz. Menurut J. Fred Weston dan Thoman E. Copeland 1992 dalam Aziz, dkk 2015: 366, teori portofolio merupakan teori modern mengenai pengambilan keputusan dalam situasi ketidakpastian, tujuannya adalah untuk memilih kombinasi yang optimal dari saham-saham yang dimiliki portofolio efisien, dalam arti memberikan hasil tertinggi yang mungkin diharapkan bagi setiap tingkat risiko atau ringkat risiko terendah bagi setiap hasil yang diharapkan.

2.6.1 Konsep Dasar Portofolio

Tandelilin 2010: 156 menjelaskan bahwa terdapat konsep dasar untuk memahami portofolio optimal, antara lain sebagai berikut: 1. Portofolio efisien dan portofolio optimal Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return harapan dengan tingkat risiko tertentu. Karakteristik portofolio seperti ini disebut portofolio yang efisien. Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang bersedia ditanggungnya. 2. Fungsi utilitas dan kurva indeferen Fungsi utilitas adalah fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas adalah preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return harapan. Fungsi utilitas digambarkan dalam grafik kurva indeferen. Kurva indeferen mencakup kumpulan portofolio dengan kombinasi return harapan dan risiko masing- masing yang memberikan utilitas yang sama bagi investor. 3. Aset berisiko dan aset bebas risiko Investor dapat memilih aset yang akan diinvestasikan ke dalam berbagai aset, baik aset berisiko atau aset bebas risiko. Pilihan yang diambil investor sesuai dengan keberanian dari investor masing-masing. Investor yang menghindari risiko akan berinvestasi pada aset yang bebas risiko. Aset bebas risiko adalah aset yang return realisasinya sudah memiliki kepastian dimasa yang akan datang. Contoh aset bebas risiko adalah Sertifikat Bank Indonesia SBI, jika investor membeli SBI jangka 3 bulan dengan return 15, maka pada tanggal jatuh tempo, return yang didapatkan adalah 15. Aset berisiko adalah aset- aset yang memiliki tingkat return realisasi dimasa depan masih mengandung ketidakpastian. Contoh aset berisiko adalah saham.

2.6.2 Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal

Portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat return tertentu, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Sedangkan portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien Tandelilin, 2010: 160. Ketika seorang investor dihadapkan pada kondisi return yang sama namun investasi saham A memiliki risiko lebih kecil daripada risiko saham B, maka investor akan memilih saham A. Adapun saham C memiliki return yang tinggi dibanding A dan B, begitupun dengan risiko saham C, maka investor akan lebih memilih saham A atau saham B. Pilihan- pilihan saham A, B, dan C merupakan portofolio efisien. Setelah menemukan berbagai macam portofolio efisien, investor akan memilih satu portofolio yang

Dokumen yang terkait

Perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham Jakarta islamic index : JII dan indeks lq45 periode tahun 2010-2014

0 22 0

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi Kasus Indeks IDX30

0 6 58

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 14 143

Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 1 23

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45.

0 1 187

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 21

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2