Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal

2.8 Model Black-Litterman

2.8.1 Gambaran Model Black-Litterman

Model Black-Litterman diperkenalkan pertama kali oleh Fisher Black dan Litterman tahun 1990 Idzorek, 2005: 2. Idzorek 2005: 1 menyatakan bahwa model pengalokasian aset yang dibuat oleh Fisher Black dan Robbert Litterman merupakan metode pembangunan portofolio canggih yang mengatasi masalah yang tidak berdasarkan pada intusi, portofolio yang terkonsentrasi sangat tinggi, masukan sensitivitas, dan maksimalisasi perkiraan kesalahan. Widyandari dkk 2012: 298 menyatakan bahwa model Black-Litterman digunakan untuk mengatasi masalah yang dijumpai investor dalam menerapkan teori portofolio modern, dimulai dengan asumsi bahwa keseimbangan alokasi aset harus sebanding dengan nilai kapitalisasi pasar dari aset yang tersedia, dan kemudian dimodifikasi dengan memperhitungkan views yaitu intuisi atau pandangan dari investor tentang dugaan banyaknya pengembalian aset yang akan didapatkan dari investor. Black dan Litterman 1992 dalam Da dan Jagannathan 2005: 1 menjelaskan sebuah cara untuk menggabungkan pandangan investor ke dalam harga aset. Model Black-Litterman merupakan gabungan dari equilibirium return CAPM dan pandangan investor untuk menghasilkan opini baru sehingga menghasilkan return ekspektasi yang baru. Penambahan sumber yang berasal dari pandangan investor ini diberikan karena seharusnya pandangan investor juga diperhatikan dalam memilih pilihan saham yang akan diinvestasikannya. Model Black-Litterman mengajukan sebuah pendekatan dengan data sebelumnya, pertimbangan keseimbangan, dan pandangan pribadi dari manajer portofolio tentang masa depan yang terdekat Bodie et al, 2014: 966. Sumber: Idzorek 2005: 16 Gambar 2.2 Gambaran Model Black-Litterman Nilai koefisien risiko yang tidak disukai risk aversion coefficient, matriks kovarian, dan pembobotan kapitalisasi pasar merupakan komponen untuk mendapatkan implied equilibirium return vector. Nilai-nilai tersebut merupakan sumber pertama dalam model Black Litterman. Sumber kedua yaitu pandangan investor dan ketidakpastian pandangan investor. Setelah disatukan maka muncul persamaan dalam menentukan return ekspektasi yang baru. Koch 2003: 15 menjelaskan bahwa persamaan yang digunakan untuk mengukur return ekspektasi dengan model Black-Litterman, yaitu: E[r] = [ S -1 +P t Ω -1 P] -1 [ S -1 π+P t Ω -1 Q]………….…………..………....…...2.16

Dokumen yang terkait

Perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham Jakarta islamic index : JII dan indeks lq45 periode tahun 2010-2014

0 22 0

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi Kasus Indeks IDX30

0 6 58

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 14 143

Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 1 23

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45.

0 1 187

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 21

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2