Tujuan Investasi Proses Investasi

2. Investasi tidak langsung Investasi tidak langsung merupakan investasi yang dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi yaitu perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual jasa tersebut ke publik dan menggunakan data yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolio.

2.3 Analisis Saham

Francis 1991 dalam Kodrat dan Indonanjaya 2010: 271 mengemukakan terdapat dua tipe dasar dalam menganalisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai analisis teknikal dan analisis fundamental antara lain: 1. Analisis teknikal Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu, volume perdagangan, dan indeks harga saham gabungan. Analisis teknikal menggunakan data pasar dari saham untuk menentukan nilai dari saham. Tujuan analisis teknikal yaitu untuk mengetahui pergerakan saham dari satu waktu ke waktu yang lainnya. 2. Analisis fundamental Analisis fundamental mempraktikkan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel- variabel tersebut Martalena dan Malinda, 2011: 47. Tujuan utama analisis fundamental yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan saham, baik faktor internal atau eksternal. Gambar 2.1 menjelaskan alur dalam analisis fundamental untuk mengetahui harga saham dimasa yang akan datang Martalena dan Malinda, 2011: 47. Sumber: Martalena dan Malinda 2011: 47 Gambar 2.1 Alus Analisis Fundamental Tiga analisis yang digunakan dalam analisis fundamental yaitu Martalena dan Malinda, 2011: 48: a. Analisis ekonomi Perkiraan akan gejala-gejala perekonomian dimasa yang akan datang dilakukan untuk memperkirakan gerakan pasar dan berapa lama perubahan tersebut akan terjadi. Beberapa hal yang tergolong dalam analisis ekonomi yaitu tingkat inflasi. Tingkat inflasi mempunyai pengaruh terhadap pasar modal, karena kebijakan moneter mempunyai dampak penting bagi perekonomian maupun harga saham. Begitu juga dengan indeks harga saham gabungan IHSG. IHSG akan mengalami penurunan ketika tingkat suku bunga deposito meningkat, karena masyarakat akan lebih memilih berinvestasii ke bank dibandingkan dengan berinvestasi ke pasar modal. Penilaian Analisis fundamental 1. Manfaat yang dirasakan dalam bentuk dividen maupun laba 2. Risiko investasi akan memengaruhi tingkat keuntungan yang layak Analisis ekonomi, bisnis, dan perusahaan Gunakan model valuasi dividen atau model PER b. Analisis industri Para analis industri mengelompokkan industri menjadi tiga di dalam analisis industri, yaitu: 1 Growth industry yaitu industri yang pertumbuhan laba jauh di atas rata- rata industri. 2 Defensive industry yaitu industri yang tidak banyak terpengaruh oleh kondisi perekonomian. 3 Cyclical industry yaitu industri yang sangat peka terhadap perubahan ekonomi. Ada beberapa aspek kualitatif dalam analisis industri yaitu: 1 Kinerja historis yang dilihat dari pertumbuhan laba dan penjualan serta perubahan harga. 2 Persaingan yang bisa berasal dari pesaing baru, meningkatnya bargaining power konsumen, persaingan antarsesama, dan produk substitusi. 3 Kebijakan pemerintah bisa berpengaruh langsung terhadap industri tersebut. 4 Perubahan struktural bisa terjadi ketika permintaan akan kualitas yang lebih baik. c. Analisis perusahaan Analisis perusahaan dilihat dari variabel-variabel yang memengaruhi nilai instrinsik saham. Analisis ini bisa dilakukan dengan dividen discount model PV atau multiplier Price Earning Ratio PER. Sudut pandang PER lebih mencakup mengenai investor meskipun pihak manajemen juga membutuhkan terhadap rasio ini. Dari segi investor, PER yang terlalu tinggi barangkali tidak

Dokumen yang terkait

Perbandingan kinerja portofolio optimal pada saham Jakarta islamic index : JII dan indeks lq45 periode tahun 2010-2014

0 22 0

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi Kasus Indeks IDX30

0 6 58

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 14 143

Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

0 1 23

Analisis kinerja portofolio yang optimal : studi kasus pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45.

0 1 187

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 21

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2