BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI DAN KERANGKA
PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Minyak Goreng
Minyak goreng merupakan bahan pokok yang penting bagi masyarakat Indonesia. Konsumsi minyak goreng masyarakat terbagi dalam dua kategori yaitu minyak
goreng curah dan kemasan. Minyak goreng curah ialah minyak yang tidak memiliki merek dan diukur dalam satuan massa Kg. Minyak goreng kemasan
adalah minyak goreng yang diberi merek dan dikemas dalam botol, plastik, refilldan jerigen. Minyak goreng kemasan diukur dalam satuan volume liter.
Pada umumnya minyak goreng yang beredar di Indonesia berasal dari kelapa sawit Irvani, 2008.
Minyak goreng dapat dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat indonesia, baik yang berada di pedesaan maupun perkotaan. Oleh karena itu, minyak goreng dapat
pula dikategorikan sebagai komoditas yang strategis, karena pengalaman ini menunjukkan bahwa kelangkaan minyak goreng dapat menimbulkan dampak
ekonomis dan politis yang cukup berarti bagi perekonomian kita. Peningkatan kebutuhan manusia dalam mengkonsumsi makanan akan cenderung
meningkatkan permintaan produk minyak goreng. Banyaknya produk minyak goreng yang beredar dipasar seperti Bimoli, Sania, Sunco, Filma dan Fortune
dengan karateristik dan keunggulan masing-masing mulai dari warna, kejernihan, kemasan, kandungan gizi, ukuran kemasan dan lain sebagainya semakin memacu
para produsen untuk memasuki tingkat persaingan yang tinggi dalam
mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya agar jangan diambil alih oleh perusahaan lain.
Dan sebagaimana diketahui bahwa minyak goreng memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga konsumsinya cenderung dibatasi atau bahkan dikurangi.
Semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga, semakin besar pula peluang untuk menggantikan minyak goreng yang mengandung lemak atau minyak goreng curah
dengan minyak goreng yang lebih baik mutu kesehatannya yaitu minyak goreng kemasan yang pada umumnya lebih mahal Irvani, 2008.
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen