BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut produk minyak goreng kemasan, untuk menganalisis urutan atribut yang paling
penting dari produk minyak goreng kemasan dan untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi antara hasil estimasi dengan hasil aktual pada proses conjoint.
Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yang diuraikan sebagai berikut:
5.1 Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Produk Minyak Goreng Kemasan
Preferensi konsumen adalah pemilihan konsumen yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menentukan sikap terhadap suatu produk. Atribut dapat
digunakan untuk mengetahui perilaku konsumen,yangmenyatakan bahwa konsumen menilai utilitasnya bukan dari produk yang dikonsumsi tetapi dari
karateristik atau atribut yang ada pada produk itu sendiri. Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan
manfaat yang dicarinya.Atribut produk dapat menjadi penilaian tersendiri bagi konsumen terhadap suatu produk. Konsumen akan melakukan penilaian terhadap
produk dengan evaluasi terhadap atribut produk. Konsumen akan menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi dirinya.
Minyak goreng kemasan yang menjadi preferensi konsumen dilihat dari nilai kegunaan utility values yang paling besar diantara taraflevel pada masing-
masing atribut. Diuraikan terlebih dahulu semua atribut yang akan dianalisis sebagi berikut :
Kejernihan Atribut kejernihan dianggap penting oleh responden, karena atribut kejernihan
mewakili persepsi konsumen akan proses permurnian yang dilakukan terhadap produk minyak goreng. Semakin jernih warna minyak goreng, menurut konsumen
produk minyak goreng tersebut telah mengalami semakin banyak proses pemurnian. Melalui proses pemurnian, zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan
dapat dipertahankan dan membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Warna Minyak
Warna minyak goreng mempengaruhi dalam proses pembelian produk tersebut. Warna minyak goreng secara alamiah adalah kekuningan, karena mengandung zat
α dan β karoten, dan zat xantofil yang berwarna kuning kecoklatan dan degradasi zat warna alamiah yang berwarna gelap. Jadi semakin kekuningan warna minyak,
semakin menarik perhatian konsumen. Cepat Panas
Minyak goreng berfungsi sebagai pengantar panas, penambah rasa gurih danpenambah nilai kalori bahan pangan.Minyak goreng yang baik mempunyai
sifattahan panas, stabil pada cahaya matahari, tidak merusak rasa hasil gorengan
sertamenghasilkan produk dengan tekstur dan rasa yang bagus.
Cepat Tiris Minyak goreng berfungsi sebagai pengantar panas, penambah rasa gurih
danpenambah nilai kalori bahan pangan.Minyak goreng yang baik mempunyai sifattahan panas, stabil serta dalam pengolahan makanan minyak dapat cepat tiris.
Kemasan Kemasan produk dalam kemasan botol, plastik dan drigen diasumsikan
memudahkan pengisian ulang maka konsumen akan cenderung memilih produk dengan kemasan yang praktis.
Informasi Gizi Informasi gizi menunjukkan kepada konsumen zat-zat apa yang terkandung di
dalam produk yang sangat penting diketahui karena gizi yang terkandung di dalam produk diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan gizi. Informasi tentang
gizi yang terkandung juga harus tertera lengkap dan jelas pada kemasan. Ukuran
Ukuran produk minyak goreng yang sesuai dengan konsumen ialah ukuran produk yang sesuai dengan kebutuhan yang digunakan dalam mengkonsumsi minyak
goreng.
Harga Harga adalah nilai yang harus dibayar oleh konsumen sebagai timbal balik dari
kepemilikan terhadap produk.Konsumen menginginkan produk yang dibeli sesuai dengan harga yang harus dibayar, dalam artian kualitas sebanding dengan harga.
Informasi dan Promosi Informasi dan promosi merupakan strategi yang dilakukan produsen untuk
menarik perhatian konsumen dalam keputusan pembelian. Dan informasi atau promosi dapat konsumen ketahui melalui media elektronik, keluarga dan media
cetak. Tempat Pembelian
Atribut kemudahandinilai sangat penting karena menunjukkan seberapa baik distribusi produk dan usaha perusahaan agar produknya dapat dikonsumsi
konsumen.Namun secara keseluruhan,produk minyak goreng kemasan bermerek mudah ditemui di tempat pembelian, khususnya pasar modern.
5.1.2 Nilai Kegunaan Utility Pada Setiap Level Aribut Berdasarkan
Preferensi Konsumen
Nilai kegunaan merupakan penilaian responden yang dinyatakan dengan angka dan menjadi dasar dalam analisis konjoin Santoso,2010. Pada penelitian analisis
preferensi konsumen produk minyak goreng kemasan dengan metode konjoin, menghasilkan nilai kegunaan yang menggambarkan penilaian konsumen terhadap
setiap taraflevel atribut dengan angka positif dan negatif menunjukkan tingkat preferensi konsumen.
Nilai positif dan yang paling besar menunjukkan level atribut yang disukai konsumen sedangkan bernilai negatif kurang disukai konsumen. Setelah diperoleh
nilai kegunaan kemudian diketahui nilai kegunaan total untuk mendapatkan kombinasi atribut manakah yang terbaik berdasarkan perhitungan konjoin.
Perhitungannya dengan menghitung nilai rating terhadap masing-masing taraf
minyak goreng yang ditunjukkan dalam nilai kegunaan total pada tiap taraf. Nilai kegunaan total diperoleh dari penjumlahan koefisien masing-masing taraf atribut.
Hasil penelitian tingkat preferensi konsumen terhadap kombinasi stimuli menjelaskan nilai kegunaan dari taraf-taraf atribut pada Tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1: Nilai Kegunaan Pada Setiap Level Atribut Berdasarkan Preferensi Konsumen
NO. ATRIBUT TARAFLEVEL
Nilai Kegunaan
Utility values
Nilai Kepentingan
Relatif
1. Kejernihan
Bening Keruh
0.187
-0.187 10,050
2. Warna
Kuning Keemasan Kuning Tua
0.297
-0.297 15,758
3. Pemanasan
Cepat Sedang
0.062
-0.062 6,236
4. Penirisan
Cepat Sedang
0.014
-0.014 6,124
5. Kemasan
Botol Plastik
refill
Drigen 0.004
0.039
-0.043 10,895
6. Informasi Gizi
Jelas Lengkap
0.019
-0.019 6,152
7. Ukuran
1L 2L
5L -0.067
0.035 0.033
10,370
8. Harga
Rp.20.000 Rp.20.000-Rp.30.000
Rp.30.000 0.035
0.079
-0.114 13,303
9. Promosi
Keluarga Media Cetak
Media Elektronik 0.008
-0.030
0.021
10,305
10. Tempat
Pasar Tradisional Pasar Modern
-0.178
0.178
10,806 Sumber: Data Primer Diolah,2014
Pembahasan nilai kegunaan tiap taraf atribut dijelaskan sebagai berikut: 1 Atribut Kejernihan
Dalam atribut kejernihan terdapat dua level yaitu bening dan keruh. Hasil penelitian menunjukkan level bening adalah sebesar 0,187 sedangkan level keruh
adalah sebesar -0,187. Pada lampiran 3, disajikan nilai kegunaan positif dengan level bening sebesar 0,187. Preferensi konsumen lebih menyukai produk minyak
goreng kemasan dengan kejernihan minyak yang bening. Hal ini menjelaskan taraf bening sangat dipertimbangkan oleh konsumen karna semakin bening maka
minyak tersebut telah mengalami banyak proses pemurnian. 2 Atribut Warna
Dalam atribut warna terdapat dua level yaitu kuning keemasan dan kuning tua. Hasil penelitian menunjukkan level kuning keemasan adalah sebesar 0,297
sedangkan level kuning tua adalah sebesar -0297. Pada lampiran 3, disajikan nilai kegunaan positif dengan level kuning keemasan sebesar 0,297. Preferensi
konsumen lebih menyukai produk minyak goreng kemasan dengan warna minyak kuning keemasan. Hal ini menjelaskan atribut warna kuning keemasan pada
produk minyak goreng kemasan lebih menarik perhatian konsumen.
3 Atribut Pemanasan Dalam atribut proses pemanasan terdapat dua level yaitu cepat dan sedang. Hasil
penelitian menunjukkan level cepat adalah sebesar 0,062 sedangkan level sedang adalah sebesar -0,062. Pada lampiran 3, disajikan nilai kegunaan positif dengan
level bening sebesar 0,062. Preferensi konsumen lebih menyukai produk minyak goreng kemasan dengan proses pemanasan minyak yang cepat. Hal ini
menjelaskan tidak perlu butuh waktu lama dalam proses pemanasan minyak goreng.
4 Atribut Penirisan Dalam atribut proses penirisan terdapat dua level yaitu cepat dan sedang. Hasil
penelitian menunjukkan level cepat adalah sebesar 0,014 sedangkan level sedang adalah sebesar -0,014. Pada lampiran 3, disajikan nilai kegunaan positif dengan
level bening sebesar 0,014. Preferensi konsumen lebih menyukai produk minyak goreng kemasan dengan proses penirisan minyak yang cepat. Hal ini menjelaskan
minyak cepat mengering setelah diangkat dari penggorengan. 5 Atribut Kemasan
Dalam atribut kemasan terdapat tiga taraf yaitu botol, plastikrefill dan jrigen. Hasil penelitian menunjukkan level botol adalah sebesar 0,004, level plastikrefill
adalah sebesar 0,039 dan level jrigen adalah sebesar -0,043. Nilai positif dan yang paling besar menunjukkan level atribut yang disukai konsumen sedangkan nilai
negatif dan terkecil kurang disukai konsumen. Pada lampiran 3 disajikan nilai kegunaan positif dengan level plastikrefill sebesar 0,039 dan level botol sebesar
0,004. Sehingga preferensi konsumen lebih menyukai produk minyak goreng kemasan dalam plastikrefill dibandingkan dalam kemasan botol. Hal ini
menunjukkan kemudahan konsumen dalam pengisian ulang, dan kemasan dianggap lebih praktis.
6 Atribut Informasi Gizi Dalam atribut informasi gizi terdapat dua level yaitu jelas dan lengkap. Hasil
penelitian menunjukkan level kejelasan adalah sebesar 0,019 sedangkan level sedang adalah sebesar -0,019. Pada lampiran 3, disajikan nilai kegunaan positif
dengan level kejelasan sebesar 0,019. Preferensi konsumen lebih menyukai produk minyak goreng kemasan dengan informasi gizi yang jelas tertera pada
produk minyak goreng. Hal ini menjelaskan kepada konsumen informasi gizi yang terkandung didalam produk yang diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan
gizi cukup jelas seperti kandungan omega, vitamin E, rendah kolesterol,dll. 7 Atribut Ukuran
Dalam atribut ukuran terdapat tiga taraf yaitu 1L, 2L dan 5L. Hasil penelitian menunjukkan level 1L adalah sebesar -0,067, level 2L adalah sebesar 0,035 dan
level 5L adalah sebesar 0,033.Nilai positif dan yang paling besar menunjukkan level atribut yang disukai konsumen sedangkan nilai negatif dan terkecil kurang
disukai konsumen. Pada lampiran 3, disajikan nilai kegunaan positif dengan level 2L sebesar 0,035 dan level 5L sebesar 0,033. Sehingga preferensi konsumen lebih
menyukai produk minyak goreng kemasan dalam ukuran 2L dibandingkan ukuran kemasan 5L. Hal ini menjelaskan ukuran kemasan yang bervariasi membuat
konsumen memilih sesuai dengan kebutuhannya. 8 Atribut Harga
Dalam atribut harga terdapat tiga taraf yaitu Rp.20.000, Rp.20.000-Rp.30.000 dan Rp.30.000. Hasil penelitian menunjukkan level Rp.20.000 adalah sebesar
0,035, level Rp.20.000-Rp.30.000 adalah sebesar 0,079 dan level Rp.30.000 adalah sebesar -0,114. Nilai positif dan yang paling besar menunjukkan level
atribut yang disukai konsumen sedangkan nilai negatif dan terkecil kurang disukai konsumen. Pada lampiran 3, disajikan nilai kegunaan positif dengan level
Rp.20.000-Rp.30.000 sebesar 0,079 dan level Rp.20.000 sebesar 0,035. Sehingga preferensi konsumen lebih menyukai produk minyak goreng kemasan
dengan harga produk Rp.20.000-Rp.30.000 dibandingkan harga produk
Rp.20.000. Hal ini menjelaskan harga yang dipasarkan sesuai dengan kualitas yang terdapat pada produk minyak goreng kemasan.
9 Atribut Promosi Dalam atribut promosi terdapat tiga taraf yaitu keluarga, media cetak dan media
elektronik. Hasil penelitian menunjukkan level keluarga adalah sebesar 0,008, level media cetak adalah sebesar -0,030 dan level media elektronik adalah sebesar
0,021. Nilai positif dan yang paling besar menunjukkan level atribut yang disukai konsumen sedangkan nilai negatif dan terkecil kurang disukai konsumen. Pada
lampiran 3,disajikan nilai kegunaan positif dengan level media eletronik sebesar 0,021 dan level keluarga sebesar 0,008. Sehingga preferensi konsumen lebih
menyukai informasi promosi produk minyak goreng kemasan dari media elektronik dibandingkan informasi promosi dari keluarga. Hal ini menjelaskan
promosi dari media elektronik lebih mempengaruhi atau menarik minat konsumen membeli produk yang ditawarkan.
10 Atribut Tempat Pembelian Dalam atribut tempat pembelian terdapat dua level yaitu pasar tradisional dan
minimarket. Hasil penelitian menunjukkan level pasar tradisional adalah sebesar -0,178 sedangkan level minimarket adalah sebesar 0,178. Pada lampiran 3,
disajikan nilai kegunaan positif dengan level kejelasan sebesar 0,019. Preferensi konsumen lebih menyukai lokasi pembelian produk minyak goreng kemasan
dipasar modern minimarket. Hal ini menjelaskan ketersediaan produk minyak goreng lebih lengkap dan mudah ditemui dilokasi pembelian tersebut.
Hasil kombinasi stimuli yang menunjukkan stimuli yang paling disukai konsumen berdasarkan nilai kegunaan yang dihasilkan adalah stimuli kombinasi atribut
yakni kejernihan yang bening, warna minyak kuning keemasan, proses pemanas minyak cepat panas, proses penirisan minyak cepat tiris, kemasan bentuk
plastikrefill, informasi gizi jelas tertera pada produk , ukuran produk 2L, harga produk Rp.20.000-Rp.30.000, promosi diketahui dari media elektronik dan tempat
pembelian di pasar modern minimarket dan stimuli hasil kombinasi tersebut menjadi pilihan konsumen dalam membeli produk minyak goreng kemasan.
5.2 Urutan Atribut Minyak Goreng yang Paling Penting menurut Preferensi Konsumen