47 terganggu. Rata-rata skor aktivitas siswa meningkat dari 65,8 pada siklus I
menjadi 96,93 pada siklus II. Selain itu model PBL dapat menunjang kemampuan siswa dalam menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Hasil
belajar IPA pada siswa kelas V sebelum diterapkan model PBL nilai rata-rata kelas 45,33. Pada saat metode ceramah diubah menjadi PBL, prestasi belajar
siswa meningkat dari 62,66 pada siklus I menjadi 93,77 pada siklus II. Berdasarkan penelitian terdahulu, meskipun menggunakan model yang
sama yaitu PBL, namun materi yang dikaji tidak sama atau bukan materi perubahan lingkungan. Selain itu, belum semua penelitian terdahulu menyoroti
tentang performansi guru. Padahal performansi guru amatlah penting karena akan berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Berkenaan dengan hal
tersebut, maka peneliti ingin mengadakan penelitian menggunakan PBL dalam peningkatan performansi guru serta aktivitas dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA yang cenderung lebih berpusat pada guru teacher centered
mengakibatkan pembelajaran membosankan. Selain itu juga guru belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Hal tersebut menjadikan siswa
kurang ikut serta aktif dalam pembelajaran. Rendahnya keikutsertaan siswa dalam pembelajaran mengindikasikan aktivitas belajar yang rendah. Aktivitas belajar
yang rendah akan membawa dampak pada hasil belajar yang rendah pula. Standar KKM mata pelajaran IPA kelas IV tahun pelajaran 2011 2012 yaitu 65. Pada
48 evaluasi yang dilaksanakan guna memperoleh nilai hasil belajar siswa pada materi
perubahan lingkungan, diperoleh hasil bahwa dari 44 siswa, 18 siswa 40,90 belum memenuhi KKM. Sedangkan pada tahun pelajaran 2012 2013, standar
KKM meningkat menjadi 68. Berdasarkan kerangka berpikir yang demikian, melatarbelakangi perlunya
penggunaan model pembelajaran yang inovatif. Upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik materi perubahan lingkungan. Di samping itu, disesuaikan dengan pola pikir siswa SD kelas IV yang masih dalam tahap operasional konkret, model
PBL dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan.
Penerapan model pembelajaran PBL diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3. Tahap pembelajaran
PBL sesuai dengan pandangan konstruktivisme, bahwa pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa melalui pengalaman nyata. Pembelajaran PBL pada hakikatnya
dapat memacu siswa belajar dan memperoleh informasi secara mandiri dalam pencarian informasi dan penyelidikan.
Sesuai dengan karakteristiknya, model PBL diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa karena proses pemecahan suatu masalah
secara kelompok, yang merupakan ciri PBL dapat membuat siswa lebih aktif bertanya, bekerjasama, berdiskusi, memecahkan masalah, membuat laporan, dan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Dilihat dari tahap pembelajaran PBL, siswa lebih berperan sebagai subjek belajar karena guru hanya membimbing dan
49 memfasilitasi, sehingga siswa dapat lebih aktif dan kreatif. Hal tersebut
diharapkan membawa dampak pada peningkatan performansi guru dan hasil belajar siswa.
Jadi, penggunaan model pembelajaran PBL diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi perubahan lingkungan
di kelas IV SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal. Kerangka berpikir dapat diilustrasikan pada bagan berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Pembelajaran bersifat konvensional: guru belum menggunakan model
pembelajaran yang melibatkan siswa langsung dan kurang mengaktifkan
siswa.
Tindakan Acting
Guru menggunakan model PBL dalam pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan. Karakteristik PBL
yaitu sesuai dengan pandangan konstruktivisme dan melatih siswa terlibat dalam pencarian informasi dan
penyelidikan. Beberapa siswa belum
mencapai KKM pada materi perubahan
lingkungan
Kondisi Akhir
Melalui model PBL, performansi guru, aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran materi perubahan lingkungan di kelas IV
SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal akan meningkat.
50
2.4 Hipotesis Tindakan