Arti Belajar bagi Siswa SD

17 budaya belajar masyarakat. Faktor tersebut akan mempengaruhi kesiapan, proses, serta hasil belajar. Dengan mengetahui berbagai faktor yang dapat mempengaruhi belajar, guru dapat turut mengondisikan suasana belajar yang mendukung mulai dari persiapan hingga kegiatan belajar sehingga hasil belajar yang dicapai dapat memuaskan.

2.1.3 Arti Belajar bagi Siswa SD

Pada proses belajar, terjadi atau tidak terjadinya belajar tergantung pada siswa. Pada usia siswa SD, guru harus memahami cara belajar mereka dengan didasarkan pada usianya agar sesuai dengan perkembangan fisik dan emosionalnya. Pada kegiatan belajar, guru sebaiknya bertindak sebagai fasilitator. Proses belajar siswa dapat berasal dari lingkungan sekitar berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia, atau hal-hal lain yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang dapat diamati oleh guru. Dalam usahanya menciptakan kegiatan belajar, guru harus memiliki pemahaman bagaimana siswa usia SD itu belajar, kegiatan belajar yang diciptakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Menurut Piaget 1896-1980 dalam Sumantri dan Permana 2001: 15 siswa SD merupakan seorang anak yang aktif, menyusun pengetahuan mereka sendiri ketika mereka mengeksplorasi lingkungan kemudian tumbuh secara kognitif terhadap pemikiran-pemikiran yang logis. Bagi Vygotsky 1896-1934 dalam Sumantri dan Permana 2001: 15 siswa SD mengonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi pengajaran dan sosial 18 dengan guru asalkan guru itu menjembatani antara bahasa dan tanda atau simbol untuk mengarahkan siswa ke arah pemikiran yang bersifat verbal. Sedangkan bagi Bruner 1960-an dalam Sumantri dan Permana 2001: 15 melalui aktivitas dengan guru, siswa SD mengonstruksi pengetahuan dalam bentuk tampilan spiral mulai dari kemampuan berbahasa secara sederhana hingga dapat menggunakan bahasa yang lebih kompleks dalam kehidupan sehari-harinya. Menjadi perhatian penting bahwa siswa SD merupakan seorang yang aktif. Seorang guru yang baik adalah mampu menyediakan lingkungan atau bahan belajar learning materials yang cukup bagi siswanya sebab guru tahu bahwa siswa senang mengeksplorasi lingkungan belajar. Guru perlu menciptakan sistem interaksi dalam pembelajaran sehingga siswa mampu berinteraksi dengan guru, sesama teman, maupun masyarakat dengan baik. Pengetahuan siswa akan terus berkembang ketika mereka mengeksplorasi lingkungan belajar yang didasarkan pengalaman yang siswa miliki. Siswa dikatakan berhasil dalam kegiatan belajar jika hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan belajar. Tujuan belajar merupakan komponen sistem pembelajaran yang sangat penting. Semua komponen pembelajaran seperti pemilihan materi atau bahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pemilihan sumber belajar, serta penyusunan alat evaluasi pembelajaran yang ditetapkan dalam tujuan. Perumusan tujuan belajar yang baik akan membantu siswa dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat memberikan manfaat dalam usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan. 19 Dengan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil latihan dan pengalaman tidak cukup menggambarkan kegiatan belajar yang dilakukan siswa SD. Tujuan belajar yang dirancang guru dalam kegiatan belajar setidaknya menjadikan anak-anak senang. Melalui belajar, siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap cepat tanggap terhadap peristiwa- peristiwa yang terjadi di lingkungannya, khususnya perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial dan teknologi.

2.1.4 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI BEDUG 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 289

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

1 9 274

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TARI DAERAH LAIN (TARI SAMAN) MELALUI MODEL BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI RANDUGUNTING 01 KOTA TEGAL

0 51 289

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN INQUIRY BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

2 13 52

Keefektifan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daur Air Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

1 17 298

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DIGAL WONOGIRI.

0 0 197

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 70