Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Observasi Refleksi

57

3.2.2 Siklus II

Pelaksanaan Siklus kedua dilaksanakan setelah peneliti mempelajari hasil refleksi pada siklus pertama. Pelaksanaan siklus kedua sama dengan siklus pertama yaitu dilaksanakan dua kali pertemuan terdiri dari 4 jam pelajaran. Indikator yang hendak dicapai yaitu 1 mengidentifikasi cara mencegah erosi, 2 mengidentifikasi cara mencegah abrasi, 3 mengidentifikasi cara mencegah banjir, 4 mengidentifikasi cara mencegah longsor. Uraian kegiatan siklus kedua adalah sebagai berikut:

3.2.2.1 Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan, ada beberapa hal yang direncanakan antara lain: 1 Membuat skenario pembelajaran yang berisi langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran Problem Based Learning PBL berdasarkan refleksi siklus pertama. 2 Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksanannya tindakan. Sarana pembelajaran ini berupa media pembelajaran dan perangkat lembar kerja siswa. Adapun penyusunan sarana pembelajaran ini juga mempertimbangkan hasil refleksi siklus pertama. 3 Mempersiapkan instrumen penelitian, antara lain: format lembar observasi untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran dan instrumen asesmen berupa soal evaluasi akhir tiap pertemuan dan soal tes formatif di akhir siklus II untuk mengukur hasil belajar. 4 Mempersiapkan alat penilaian performansi guru berupa APKG 1, 2 dan 3. 58 5 Menyusun lembar observasi kemampuan khusus guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan model PBL tiap pertemuan pada siklus kedua.

3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Peneliti megimplementasikan hal-hal yang telah direncanakan pada tahap perencanaan tindakan. Adapun kegiatannya meliputi: 1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang peneliti berdasarkan hasil refleksi siklus pertama antara peneliti dengan guru kelas. 2 Melakukan pengumpulan data, baik data kualitatif maupun kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan aktivitas siswa, performansi guru, dan penilaian terhadap kesesuaian pelaksanaan model PBL sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa berupa evaluasi akhir tiap pertemuan dan tes formatif pada akhir siklus kedua.

3.2.2.3 Observasi

Pada tahap ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, performansi guru dan kesesuaian pelaksanaan model PBL. Pelaksanaan pengamatan ini didukung instrument penelitian berupa lembar pengamatan.

3.2.2.4 Refleksi

Kegiatan refleksi dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 59 1 Menganalisis data maupun informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus kedua. 2 Memaknai data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus kedua. 3 Berdasarkan data-data yang diperoleh, peneliti menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan. 4 Siklus pelaksanaan tindakan selesai. Sebagai tindak lanjutnya yaitu melaksanakan posttest untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan model PBL.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Randugunting 3 Kota Tegal yang berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 19 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Karakteristik siswa perempuan terlihat lebih pemalu sehingga cenderung terlihat lebih pasif daripada siswa laki-laki. Sedangkan siswa laki-laki terlihat lebih aktif dan bersemangat. Ada kecenderungan bahwa hasil belajar siswa sebelum diterapkan tindakan kelas menunjukkan hanya mengukur ranah kognitif siswa dan cenderung mengesampingkan ranah psikomotor dan afektifnya.

3.4 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Randugunting 3 Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal. Sekolah ini berlokasi di daerah perkotaan yang ramai lalu lalang kendaraan. Sekolah ini dikelilingi oleh warung dan sebelah timur sekolah terdapat Taman Kanak-Kanak, sehingga sekolah ini berada pada lingkungan yang ramai.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI BEDUG 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 289

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

1 9 274

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TARI DAERAH LAIN (TARI SAMAN) MELALUI MODEL BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI RANDUGUNTING 01 KOTA TEGAL

0 51 289

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN INQUIRY BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

2 13 52

Keefektifan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daur Air Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

1 17 298

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DIGAL WONOGIRI.

0 0 197

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 70