29 2012: 1, bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen, yaitu tujuan, materi, metode dan evaluasi yang saling berhubungan. Menurut Nyoman Sudana Degeng 2004 dalam Hamid 2011: 24-5,
beberapa faktor penting yang terkandung dalam kegiatan pembelajaran adalah kondisi, strategi dan hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran adalah faktor yang
mempengaruhi metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran, misalnya tujuan, karakteristik bidang studi, kendala, dan karakteristik siswa. Strategi pembelajaran
adalah strategi pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran. Hasil pembelajaran dapat berupa efektivitas, efisiensi,
dan daya tarik pembelajaran. Dari berbagai pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi transfer yang intens dan terarah untuk
mencapai tujuan yang talah ditetapkan sebelumnya.
2.1.9 Pembelajaran IPA SD
Semiawan 2008: 104 bahwa “sains tidak bisa diajarkan semata dengan ceramah. Pendidikan Sains berarti bahwa proses pembelajaran terjadi by doing
science di mana mereka yang belajar bukan menjadi spektator, melainkan aktif
terlibat sejak dini dalam pengalaman nyata”. De Vito et al 1993 dalam Samatowa 2011: 104 menjelaskan bahwa:
Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan, membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di lingkungannya, membangun
keterampilan yang diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat diperlukan untuk dipelajari.
30 Pembelajaran IPA juga berorientasi pada pembelajaran konstruktivisme,
yaitu pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman siswa. Blough et al 1958 dalam Samatowa 2011: 104 menjelaskan bahwa:
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar perlu didasarkan pada pengalaman untuk membantu siswa belajar IPA, mendeskripsikan dan
menjelaskan hasil kerja dan prosedurnya. Tujuan utama pembelajaran IPA SD adalah membantu siswa memperoleh ide, pemahaman,
keterampilan life skills esensial sebagai warga Negara. Life skills esensial yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan menggunakan
alat tertentu, kemampuan mengamati benda dan lingkungan sekitarnya, kemampuan mendengarkan, kemampuan berkomunikasi
secara efektif, menanggapi dan memecahkan masalah secara efektif.
Pembelajaran IPA di SD hendaknya menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses IPA. Pemahaman ini diperlukan agar
nantinya siswa dapat tanggap terhadap isi-isu yang terjadi, baik isu lokal, nasional, maupun global yang terjadi. Selanjutnya, siswa dapat mengetahui
penyebab, dampak, serta upaya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatifnya.
Dari uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di SD memerlukan pembelajaran yang melibatkan siswa langsung, baik dalam
observasi maupun eksperimentasi yang membuat pemahaman siswa semakin meningkat sehingga membawa dampak positif yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2.1.10 Performansi Guru