Pengertian Belajar Kajian Teori

13 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Dalam kajian pustaka dipaparkan mengenai kajian teori, kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

2.1 Kajian Teori

Dalam kajian teori akan dibahas tentang pengertian belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, arti belajar bagi siswa SD, aktivitas belajar, hasil belajar, karakteristik siswa SD, pengertian mengajar, pengertian pembelajaran, pembelajaran IPA SD, performansi guru, pengertian model pembelajaran, model Problem Based Learning PBL, materi perubahan lingkungan, dan penerapan model PBL pada materi perubahan lingkungan.

2.1.1 Pengertian Belajar

Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikian Nasional Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 menjelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Crow and Crow 1960 dalam Sugandi dan Haryanto 2007: 6 bahwa “pendidikan diartikan sebagai proses di mana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil dari proses belajar”. 14 Dengan paparan tentang pengertian pendidikan tersebut, pendidikan adalah usaha sadar berupa bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik yang berupa pengalaman yang berguna untuk mengembangkan kemampuan intelektual, keterampilan, sikap, dan bentuk tingkah laku lainnya, sehingga menjadi manusia yang berguna di masyarakat. Dalam upaya mewujudkan pendidikan terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi, salah satu komponen tersebut adalah belajar. Pengertian tentang belajar banyak dikemukakan oleh ahli pendidikan, antara lain Slameto 2010: 2 berpendapat bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Slavin 1994: 152 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 82 mendefinisikan bahwa “belajar merupakan perubahan perilaku individu yang disebabkan oleh pengalaman”. Sumardi Suryobroto 1983: 181 dalam Hendrarno, Sutoyo, dan Abidin 1995: 49 berpendapat bahwa “belajar ditunjukkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman”. Rifa’i dan Anni 2009: 83 berpendapat bahwa “pengalaman dalam pengertian belajar dapat berupa pengalaman fisik, psikis dan sosial”. Hilgart Ernest R 1962: 252 dalam Hendrarno, Sutoyo, dan Abidin 1995: 50 mendefinisikan “belajar sebagai suatu proses kegiatan yang menghasilkan perubahan dalam memberikan sambutan terhadap suatu situasi dan bahwa perubahan itu tidak boleh hanya ditandai oleh pertumbuhan atau keadaan yang bersifat sesaat”. 15 Berdasarkan pendapat ahli pendidikan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar mempunyai tiga unsur utama. Pertama yaitu belajar berkaitan dengan perubahan perilaku yang mencakup seluruh aspek. Indikasi keberhasilan seseorang dalam belajar yaitu adanya perubahan perilaku dalam diri individu pebelajar secara menyeluruh terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap, baik yang tampak maupun tidak tampak secara langsung. Kedua yaitu perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Adanya perubahan perilaku yang nampak merupakan akibat pengalaman dari proses belajar individu. Ketiga yaitu perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Perubahan perilaku yang ditimbulkan akibat proses belajar akan cenderung bersifat menetap. Sesuatu yang sudah dipelajari akan cenderung melekat apalagi jika dilatih atau diasah secara terus menerus. Berdasarkan cakupan tiga unsur utama belajar, maka belajar dapat diartikan sebagai usaha sadar manusia untuk memperoleh perubahan perilaku yang bersifat permanen yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, maupun afektif yang didasarkan pada pengalaman pebelajar.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI BEDUG 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 289

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

1 9 274

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TARI DAERAH LAIN (TARI SAMAN) MELALUI MODEL BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI RANDUGUNTING 01 KOTA TEGAL

0 51 289

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN INQUIRY BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

2 13 52

Keefektifan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daur Air Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04 Kabupaten Tegal.

1 17 298

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 DIGAL WONOGIRI.

0 0 197

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 70