Model Pembelajaran Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif

menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis. 2. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ini dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu : a. Faktor keluarga. Faktor keluarga ini meliputi, 1 cara orang tua mendidik, 2 relasi antara anggota keluarga, 3 suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah. Faktor sekolah ini meliputi, 1 model mengajar, 2 krikulum, 3 relasi guru dengan siswa, 4 relasi siswa dengan siswa, 5 disiplin sekolah, 6 alat pengajaran, 7 waktu sekolah, 8 standar pelajaran di atas ukuran, 9 keadaan gedung, 10 model belajar, 11 tugas rumah. c. Faktor masyarakat. Faktor ni meliputi, 1 kegiatan siswa dalam masyarakat, 2 mass media, 3 teman bergaul, 4 bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.3 Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas Suprijono, 2009:46. Menurut Joyce dalam Trianto 2007:5, model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Menurut Trianto 2009:23 model pembelajaran mempunyai empat ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, model atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah : 1. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. 2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. 4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola rancangan atau langkah-langkah pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk merencanakan aktivitas belajar mengajar siswa agar dalam proses belajar mengajar menjadi lebih sistematis serta dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2.1.4 Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sangat sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif Trianto, 2007: 41. Lie dalam Wena 2009:189-190, menjelaskan pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan teman sejawat siswa lain sebagai sumber belajar, di samping guru dan sumber belajar yang lainnya. Menurut Slavin 2005:4 pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam model pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi. Menurut Slavin 2009:11-25, model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa model antara lain sebagai berikut : 1. Student Team Achievment Division STAD 2. Teams Games Tournament TGT 3. Jigsaw 4. Team Accelerated Insruction TAI 5. Group Investigation GI 6. Learning Together 7. Complex Instruction Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tersebut memerlukan kerjasama, saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual pada kelompok, interaksi positif antar kelompok, keterampilan sosial dalam pencapaian tugas, tujuan dan penghargaan.

2.1.5 Model Pembelajaran Team Games Tournament TGT

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI ALAT UKUR PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

0 1 206

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

0 0 12