mengkonfigurasi dan menentukan spesifikasi perangkat PC, termasuk komponen pada bagian input, proses dan output.
Kegiatan belajar dalam standar kompetensi ini terdiri dari lima kegiatan belajar, diantarnya adalah Pemeriksaan PC Melalui
Diagnosis Sistem, Troubleshooting Motherboard, Troubleshooting Power Supply, Troubleshooting Keyboard, Troubleshooting Disk
Drive dan Hardisk.
2.1.6.1 Pemeriksaan PC Melalui Diagnosis Sistem
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap
kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaannya meliputi : POST Power-On Self-Test, diagnosa umum
routine, dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksanaan ini maka akan
diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian
yang mengalami keruskan tersebut. 1.
POST Power-On Self-Test Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis
akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa
dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi masalah, suatu pesan akan
disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut bisa berupa pesan tampilan di layar, suara beep, atau
kedua-duanya. 2.
Diagnosa Umum routine Pada diagnosa umum hanya memiliki tiga
konfigurasi untuk permasalahan pada sistem, yaitu: konfigurasi sistem, perubahan konfigurasi sistem,
dan format disk. 3.
Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan Diagnosa ini memiliki tiga kategori, yaitu software,
configuration error code, system lockup.
2.1.6.2 Troubleshooting Motherboard
Kerusakan pada PC terdiri dari kerusakan internal motherboard dan komponen yang ada di dalamnya
sistem board dan eksternal power supply, keyboard, mouse, disk drive, hardisk, dan peripheral pendukung.
Kerusakan umum yang terjadi disebabkan oleh kurang baiknya
sambungan antara
peripheral dengan
motherboard. Langkah awal yang harus ditempuh dalam memperbaiki PC adalah mengecek sambungan peripheral
ke motherboard dan sumber tegangan. Pada perbaikan motherboard dilakukan dengan cara memperbaiki atau
mengganti komponen yang rusak yang sesuai dengan spesifikasinya.
2.1.6.3 Troubleshooting Power Supplay
Troubleshooting pada
power supplay
bisa dilakukan dengan cara memeriksa sumber tegangan, kabel,
dan sambungan jek. Kerusakan pada power supplay ini sebagian besar terletak pada kerusakan komponen
elektronik. Salah satu indikator kerusakan komponen power supplay adalah tidak berputarnya kipas power
supplay yang mengakibatkan power supplay tidak bisa bekerja dengan baik. Mengganti power supplay yang rusak
dengan yang baru merupakan cara efisien dalam memperbaiki power supplay.
2.1.6.4 Troubleshooting Keyboard