10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan
proses dimana
manusia mampu
mendapatkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,pemahaman, keterampilan, dan nilai perubahan sikap yang bersifat konstan dan
membekas. Menurut Djamarah 2008:3, belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Anni 2006:4, belajar mempunyai beberapa unsur, yaitu :
1. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga
belajar, dan
peserta pelatihan.
Pembelajar memiliki
penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan otak yang digunakan untuk mentransformasikan hasil
penginderaan ke dalam memori yang kompleks, dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang
menunjukkan apa yang telah dipelajari. 2.
Rangsangan stimulus,
peristiwa yang
merangsang penginderaan pembelajaran disebut situasi rangsangan. Agar
pembelajar mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada rangsangan yang diamati.
3. Memori, memori pembelajar berisi berbagai kemampuan
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktifitas belajar sebelumnya.
4. Respon, tindakan yang dihasilkan dari aktualitas memori.
Pembelajar yang sedang mengamati rangsangan, maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberikan respon
terhadap rangsangan tersebut. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan
perilakunya atau kinerja performance. Menurut Djamarah 2008:15-16, belajar merupakan proses
perubahan perilaku, dan ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar :
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Perubahan yang dimaksud berarti individu yang menyadari terjadinya
perubahan itu
sekurang-kurangnya individu
merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya, kecakapannya,
kebiasannya bertambah. 2.
Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Perubahan belajar bersifat fungsional merupakan sebagai hasil
belajar perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung
secara terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya. Misalnya,
jika seorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi dapat menulis.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan belajar bersifat positif maksudnya dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju
untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. 4.
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu
proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan
mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
2.1.2 Hasil Belajar