Teknik Analisis Uji Coba Instrumen

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran TGT.

3.6 Teknik Analisis Uji Coba Instrumen

1. Validitas Uji validitas terhadap instrumen yang digunakan dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang dipergunakan tersebut dapat mengungkapkan data dari subyek yang diteliti secara tepat. Dengan menggnakan analisis butir dengan rumus korelasi product moment yaitu : Suharsimi, 2010:213 : Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y N : Jumlah responden X : Skor item Y : Skor total Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak, maka dengan membandingkan antara nilai dengan taraf signifikasi yang digunakan yaitu 5. Nilai r yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai r yang sesuai pada tabel. Apabila maka instumen dikatakan valid, apabila maka instrumen dikatakan tidak valid. Diketahui = 0,3202. Setelah dilakukan uji validitas pada uji soal 1 dan uji soal 2 pada siswa kelas XI TKJ 2 maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3. 1 Hasil Uji Coba Soal 1 Jumlah Peserta Tes Jumlah Soal Uji Coba 1 Soal yang Dipakai Soal yang Dibuang 36 30 1,2,3,4,8,9,12,14,15, 16,18,19,20,21,23,24 ,27,28,29,30 5,6,7,10,11,13,17,22, 25,26 Valid = 20 Tidak Valid = 10 Sumber : Data hasil uji coba soal 1 2015 Tabel 3. 2 Hasil Uji Coba Soal 2 Jumlah Peserta Tes Jumlah Soal Uji Coba 1 Soal yang Dipakai Soal yang Dibuang 36 30 1,2,3,6,7,8,9,10,12, 13,16,17,18,19,25, 26 27,28,29,30 4,5,11,14,15,20,21, 22,23,24 Valid = 20 Tidak Valid = 10 Sumber : Data hasil uji coba soal 2 2015 2. Reliabilitas Tujuan utama menghitung reliabilitas sokr tes adalah untuk mengetahui tingkat ketepatan dan keajegan skor tes. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes, semakin tinggi juga ketepatan dan keajegannya. Untuk menentukan indeks reliabilitas tes, digunakan rumus Alpa sebagai berikut : Suharsimi, 2009:109 r11 : Reiabilitas tes secara keseluruhan : Jumlah varians skor tiap-tiap item : Varians total n : Banyaknya item Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel product moment dengan signifikasi 5. Jika maka dapat disimpulkan bahwa soal tersebut adalah reliabel. Berdasarkan hail uji coba soal 1 dan 2 yang berjumlah 30 soal pilihan ganda diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,873 pada uji coba soal 1 dan 0,881 pada uji soal 2. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel, sebab nilai reliabilitas yang diperoleh lebih besar dari yaitu 0,3202. 3. Taraf Kesukaran Soal Menurut Suharsimi 2009:207, menjelaskan soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal mudah menyebabkan kurang atau tidak merangsang siswa memecahkannya. Soal sukar mengakibatkan siswa menjadi putus asa memecahkannya diluar jangkauan. Besarnya indek kesukaran antara 0,00-1,0, soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu sukar, sedangkan soal dengan indeks 1,0 menunjukkan soal terlalu mudah. Rumus yang digunakan dalam mencari indeks kesukaranp yaitu : Suharsimi, 2009:208 P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks tingkat kesukaran sebagai berikut : 0,00P0,30 soal sukar 0,31P0,70 soal sedang 0,71P1,00 soal mudah Hasil perhitungan diperoleh dengan menggunakan rumus dan dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007 yaitu : Tabel 3. 3 Hasil Tingkat Kesukaran Kriteria Kesukaran Uji Coba 1 Uji Coba 2 Nomor Soal Jumlah Nomor Soal Jumlah Sukar 8,11,13,24,29 5 8,11,29 3 Sedang 2,4,6,7,9,10,12,14,15,16, 18,19,20,21,22,25,27,28,30 19 4,6,7,10,12,13,14,15, 16,18,20,21,22,24,25,28 16 Mudah 1,3,5,17,23,26 6 1,2,3,5,9,17,19,23,26,27,30 11 Jumlah 30 Jumlah 30 Sumber : Data Hasil Uji Coba 1 dan 2 4. Daya Pembeda Menurut Suharsimi 2009:211, daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya beda dicari dengan mengambil skor 50 skor teratas sebagai kelompok atas JA dan 50 skor terbawah sebagai kelompok bawah JB. Rumus yang digunakan untuk pilihan ganda sebagai berikut : Suharsimi, 2009:212-214 D : Daya pembeda J : Jumlah peserta tes JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda Suharsimi, 2009:218 yaitu : D : 0,00 – 020 soal jelek D : 0,21 – 0,40 soal cukup D : 0,41 – 0,70 soal baik D : 0,71 – 1,00 soal baik sekali D : Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.Suharsimi, 2009:218. Tabel 3. 4 Klasifikasi Daya Pembeda Klasifikasi Uji Coba 1 Jumlah Uji Coba 2 Jumlah Sangat Baik - - - - Baik 2,6,7,8,12,14,15,19,24,25, 27,28,29,30 14 2,6,8,9,10,12,14, 17,19,25,26,27,29,30 15 Cukup 1,3,4,9,10,11,16,17,18,20,21,23,26 13 1,3,4,5,11,13,15, 16, 18,20,21,23,24 14 Jelek 5,13,22 3 22 1 Jumlah 30 Jumlah 30 Sumber : Data Hasil Uji Coba 1 dan 2

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI ALAT UKUR PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

0 1 206

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

0 0 12