Pengamatan Refleksi Perencanaan Pelaksanaan Tindakan

–poin itu dari tiap siswa tersebut ke lembar rangkuman dari timnya masing-masing, tambahkan seluruh skor anggota kelompok, dan bagilah jumlah tim yang bersangkutan. Team mendapatkan julukan “Super Team” jika rata- rata skor 50 keatas, “Great Team”apabila rata- rata mencapai 45- 49 dan “Good Team” apabila rata- ratanya 40-44.

c. Pengamatan

Saat pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I, kegiatan yang dilakukan saat pengamatan yaitu mengamati aktivitas siswa atau peserta didik saat melakukan proses pembelajaran dan mengisi lembar pengamatan aktivitas siswa yang berisi semua kegiatan siswa pada setiap pertemuannya dan memberi penilaian seiap butir pengamatannya.

d. Refleksi

Semua hasil dari implementasi tindakan dan hasil pengamatan serta hasil belajar dikumpulkan, dianalisis, dan dievaluasi, serta didiskusikan antara guru, pengamat, dan siswa tentang kelebihan dan kelemahan tindakan pada siklus I sebagai bahan refleksi awal siklus II. Dari hasil refleksi dan diskusi antara guru, pengamat, dan siswa pada siklus I, langkah selanjutnya yaitu menyiapkan perencanaan untuk kegiatan siklus II. 2. Siklus II

a. Perencanaan

1 Mengidentifikasi dan menganalisis masalah berdasarkan refleksi pada siklus I. 2 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. 3 Membuat daftar nama kelompok dari kelompok heterogen dan juga kelompok homogen. 4 Membuat media pembelajaran yaitu soal-soal pertanyaan untuk pelaksanaan game. 5 Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa. 6 Membuat soal-soal tes evaluasi dan kunci jawabannya untuk melihat hasil tindakan kelas. 7 Menyiapkan hadiah.

b. Pelaksanaan Tindakan

1 Menyiapkan media yang diperlukan. 2 Mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. 3 Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 4 Melakukan proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran TGT. Langkah-langkah model pembelajaran TGT adalah sebagai berikut : a Tahap 1 : Presentasi Kelas Presentasi kelas digunakan oleh guru untuk memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung seperti yang sering dilakukan atau diskusi yang dipimpin guru atau dengan presentasi audio visual. Fokus presentasi kelas berbeda dengan presentasi pada pengajaran biasa, karena hanya menyangkut pokok-pokok materi dan teknis pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian siswa harus memperhatikan secara cermat selama presentasi berlangsung, karena akan sangat membantu mereka dalam mengerjakan soal-soal dan akan menentukan skor tim mereka. b Tahap 2 : Pembagian Kelompok Kelompok biasanya terdiri dari empat atau lima siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok adalah dengan bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. c Tahap 3 : Game Gamepermainan terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan serta dirancang untuk menguji pengetahuan siswa tentang materi yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dilakukan oleh tiga sampai lima orang siswa berkemampuan setara, yang masing- masing mewakili tim yang berbeda. d Tahap 4 : Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur dimana permainan berlangsung, biasanya berlangsung pada akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan setiap tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan siswa. Pada turnamen, tiga sampai lima siswa yang setara kemampuannya mewakili tim yang berbeda saling bersaing dalam turnamen. e Tahap 5 : Penghargaan Kelompok Setelah game turnamen selesai. Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing kelompok akan mendapatkan sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Untuk melakukan hal ini, pertama-tama periksa poin turnamen yang ada pada lembar skor permainan, lalu pindahkan poin –poin itu dari tiap siswa tersebut ke lembar rangkuman dari timnya masing-masing, tambahkan seluruh skor anggota kelompok, dan bagilah jumlah tim yang bersangkutan. Team mendapatkan julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 keatas, “Great Team ”apabila rata-rata mencapai 45-49 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40-44.

c. Pengamatan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI ALAT UKUR PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

0 1 206

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

0 0 12