Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun 2005 tentang sistem Keolahragaan Nasional pasal 1 ayat 4, olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dengan memperhatikan potensi, kemampuan, minat, dan bakat peserta didik secara menyeluruh baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler UU No.3 Tahun 2005, 25:4. Tujuan orang melakukan kegiatan olahraga salah satunya yaitu untuk mencapai prestasi, dalam kegiatannya harus dilakukan secara terprogram dan sistematis serta harus ditangani oleh orang yang ahli di bidangnya, yaitu orang yang menguasai ilmu keoahragaan. Olahraga sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesegaran jasmani. Untuk memperolehnya dapat dilakukan dengan cara mengaktifkan seluruh anggota tubuh untuk bergerak, guna mencapai kondisi tubuh yang diinginkan. Berbagai cara dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, baik dengan olahraga ringan maupun olahraga berat. Keberadaan olahraga sekarang ini tidak lagi dipandang sebelah mata tetapi sudah menjadi kebutuhan masyarakat baik orang tua, remaja, maupun anak-anak, karena olahraga mempunyai makna tidak hanya kesehatan, tetapi lebih dari itu ialah juga sebagai sarana pendidikan bahkan prestasi. Sebagai salah satu cabang olahraga yang bukan hanya sekedar menyehatkan, akan tetapi juga prestasi ialah olahraga tenis. 2 Menurut Magethi B 1990:3 ”Tenis adalah jenis olahraga yang mencakup aspek-aspek teknis tertentu. Untuk dapat bermain tenis, baik kaum amatir lebih- lebih bagi pemain profesional, pemain harus dituntut untuk menguasai teknik- teknik memukul bola, langkah, serta gerakan tubuh yang sesuai. Untuk bermain tenis yang baik seorang petenis harus dituntut menguasai teknik dasar pukulan, supaya tercapai latihan yang benar- benar teratur”. Tujuan orang bermain tenis berbeda-beda. Walaupun demikian, alangkah baiknya kalau orang belajar tenis, diajarkan tenis dengan cara yang sebagaimana mestinya. Permainan tenis lapangan dikenal ada beberapa macam jenis pukulan yaitu: forehand, backhand, serve, volley, smash, dropshot, dan lob. Dari ketujuh pukulan tersebut di atas, terdapat empat jenis pukulan yang menurut Schraff 1981:24 dikatakan bahwa “kegembiraan bermain tenis tergantung usaha anda untuk menguasai empat pukulan dasar yaitu: serve, forehand drive, backhand drive, dan volley ”. Sedangkan menurut B. Yudoprasetio 1981:43 “pukulan- pukulan dalam tenis digolongkan dalam tiga golongan, yakni: groundstroke, volley, overhead stroke. Sedangkan untuk pukulan groundstroke dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis antara lain: a. Forehand drive, b. Drop shot, c. Backhand drive, d. Half volley. Handono Murti 2002:3 mengatakan bahwa “petenis handal adalah petenis yang memiliki groundstroke yang solid dikedua sisinya. Baik sisi forehand maupun sisi backhand ”. Bagi petenis pemula, pukulan drive baik backhand maupun forehand harus dikuasai terlebih dahulu sebelum berlatih dan menguasai jenis-jenis pukulan lain. B Yudoprasetio 1981:55 dengan berlatih dan menguasai pukulan drive seorang pelatih akan belajar dan berusaha untuk 3 meletakkan dasar-dasar pukulan yang yang kokoh dalam tenis dan menjadi dasar membangun pukulan yang lain. Teknik pukulan backhand drive hakekatnya sama dengan pukulan forehand drive. Hanya saja pada backhand drive dilakukan dari sisi kiri pemain jika pemain menggunakan tangan kanan. Demikian juga sebaliknya dilakukan dari sisi kanan jika pemain menggunakan tangan kiri. Magethi B 1990:12 mengatakan bahwa “backhand adalah pukulan yang dilakukan dengan mengayunkan raket lewat depan badan, ke belakang, selanjutnya diayunkan ke depan untuk bertumbukan dengan bola”. Dalam permainan tenis, backhand drive merupakan pukulan yang sangat penting dan harus dikuasai oleh pemain tenis, karena sesungguhnya backhand drive merupakan suatu stroke alami dari pada pukulan forehand drive. Ayunan dari sisi memberi lengan dan tangan kontrol yang lebih besar terhadap raket, ayunan ini dapat memberikan kekuatan yang sama besarnya dan apabila backhand drive dapat dikuasai dengan baik maka akan menjadi andalan untuk serangan yang mematiakan. Setiap pemain memulai dengan dasar memukul yang baik dan benar, maka kemungkinan besar prestasi bermain tenisnya lebih cepat berkembang. Pada hakekatnya seorang pemain dapat memenangkan suatu pertandingan atau permainan, tidak hanya dengan memukul forehand drive namun backhand drive juga sangat berpengaruh untuk penentu kemenangan dalam pertandingan. Adapun beberapa bentuk latihan backhand drive yang dapat diterapkan agar pukulan yang dilakukan tidak monoton, misalnya dengan alat bantu berupa sasaran yang berfungsi memudahkan pemain untuk mengarahkan bola seperti latihan backhand drive menggunakan sasaran bertahap yaitu bertahap ke belakang dan bertahap ke samping. Kedua latihan tersebut selain menggunakan 4 metode yang berbeda, akan tetapi memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan melakukan backhand drive. Latihan backhand drive menggunakan metode adalah salah satu bentuk latihan yang meningkatkan kemampuan tenis lapangan yang diperuntukkan bagi petenis pemula yang masih asing dalam permainan tenis dan juga dapat untuk memperbaiki teknik pukulan terutama dalam penguasaan raket. Namun untuk petenis pemula, dalam melakukan backhand drive masih ditemukan beberapa kesalahan dalam memukul sehingga hanya terlihat monoton, dikarenakan masih banyak pemain tenis pemula masih kurang kuat pada genggaman maupun pergelangan tangan itu sendiri, maupun kurangnya variasi pukulan dalam latihan. Padahal variasi pukulan sangat penting didalam permainan tenis lapangan. Karena dengan adanya variasi pukulan akan memudahkan pemain tenis dalam mengatur tempo serta arah bola. Variasi latihan metode sasaran bertahap ke belakang adalah pukulan backhand drive yang dilakukan petenis dari garis baseline, pelatih mengumpan bola dari belakang net di sisi kiri garis servis, kemudian petenis memukul bola dan di arahkan ke lapangan lawan yang telah dipasang sasaran lurus kebelakang, petenis memukul bola diarahkan kesasaran dari yang paling dekat ke yang paling jauh, dan dilakukan berulang-ulang di usahakan bola mengenai sasaran. Variasi latihan metode sasaran bertahap kesamping adalah pukulan backhand drive yang dilakukan petenis dari garis baseline, pelatih mengumpan bola dari belakang net di sisi kiri garis servis, kemudian petenis memukul bola dan di arahkan ke lapangan lawan yang telah dipasang sasaran bertahap kesamping, petenis memukul bola diarahkan kesasaran dari yang paling kanan 5 ke yang paling kiri, dan dilakukan berulang-ulang, diusahakan bola mengenai sasaran. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pukulah backhand merupakan pukulan yang sangat penting untuk dipelajari bagi para petenis. Dikarenakan backhand drive merupakan komponen penting dalam sebuah permainan tenis. Bagi para pemula juga perlu diterapkan variasi-variasi pukulan agar petenis pemula dapat mengatur tempo serta menentukan arah bola yg akan dituju. oleh sebab itu maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Perbedaan Latihan backhand Drive dengan metode sasaran bertahap ke belakang dan bertahap ke samping terhadap kemampuan melakukan backhand drive pada klub tenis Smart Semarang tahun 2014”. Penulis melakukan observasi lapangan pada bulan juli di Klub tenis Smart Klub tenis Smart merupakan salah satu Klub di Semarang yang berperan sebagai penyalur dan pembinaan bakat tenis. Anggota Klub ini terdiri dari anak- anak usia 9-14 tahun yang berjumlah 12 orang. Klub ini berlokasi di Gor Jatidiri Semarang pelatihan dilaksanakan tiap hari senin, rabu, jumat. Menurut hasil observasi di lapangan, Klub tenis ini dalam melatih pemainnya cenderung menggunakan metode latihan yang kurang bervariasi, atas dasar ini penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian di Klub tenis Smart Semarang dengan menerapkan metode latihan baru yang belum pernah dicoba digunakan dalam Klub ini, selain itu juga untuk menambah variasi jenis metode latihan yang ada. 6

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN LATIHAN BACKHAND DRIVE TENIS MENGGUNAKAN FIXED TARGET DAN MOVING TARGET TERHADAP KEMAMPUAN BACKHAND DRIVE

0 11 94

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS

0 2 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BACKHAND DRIVE MELALUI METODE PEMBERIAN GROUNDSTROKES BACKHAND KE DINDING PADA ATLET PUTRI SEKOLAH TENIS PROGRES UNIMED TAHUN 2012.

0 5 21

Perbedaan Latihan Forehand Drive Menggunakan Sasaran Menjauh dan Menyamping Sasaran Terhadap Kemampuan Forehand Drive pada Petenis Umur 14-16 Tahun Walet Tenis Klub Kabupaten Kebumen Tahun 2012.

0 0 97

Pengaruh Latihan Forehand Drive Dengan Metode Three Ball Groundstroke dan Forehand Only Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Pemain Tenis Klub Phapros Semarang Tahun 2012.

0 0 99

(ABSTRAK) PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS YUNIOR BLORA TAHUN 2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PENGEMBANGAN BASE-NET UNTUK SARANA LATIHAN PUKULAN FOREHAND DRIVE DAN BACKHAND DRIVE PADA PEMAIN TENIS KLUB PHAPROS SEMARANG -

0 1 31