Variabel Penelitian Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

48 sama dengan tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus A-B-B-A, maka terbentuk 2 kelompok, kedua kelompok tersebut mempunyai tingkat kemampuan yang seimbang. Hal ini dapat dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama atau hampir sama. Kedua kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan seimbang diundi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga subjektifitas diri peneliti tidak akan masuk didalamnya. Sehingga akan dapat ditentukan kelompok mana yang menjadi kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian Sutrisno Hadi, 1987:89. Sedangkan menurut suharsimi arikunto 2002:96, variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi suatu titik penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang diselidiki, yaitu : 3.2.1 Variabel Bebas Variabel bebas X adalah variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, beban atau independent Suharsimi Arikunto 1993:93. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan backhand drive dengan metode bertahap ke belakang dan bertahap ke samping. 3.2.2 Variabel Terikat Variabel terikat Y adalah variabel yang tergantung atau variabel akibat. Adapun yang menjadi varibel terikat disini adalah kemampuan melakukan backhand drive. 49

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sutrisno Hadi 1987:220 Populasi adalah keseluruhan penduduk yang dimaksud untuk diselidiki. Populasi dibatasi dengan sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto, 2010:173. Populasi dalam penelitian ini adalah petenis pada klub Smart Semarang tahun 2014 yang berjumlah 12 orang dengan 10 orang putra dan 2 orang putri. Sifat dan karakteristik dari populasi 1 populasi adalah pemain tenis pada klub Smart Semarang tahun 2014, 2 Menguasai teknik dasar tenis lapangan, 3 Mendapatkan latihan dari pelatih berpengalaman. Dengan demikian maka petenis pada klub Smart Semarang tahun 2014 yang berjumlah 12 orang sudah memenuhi syarat populasi. Menurut Sutrisno Hadi 1987:219, sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Untuk penentuan jumlah sampel berpedoman pada yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 2002:102 bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25. Menurut Suharsimi Arikunto 2010:174, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan dengan keadaan subjek didalam populasi yang benar-benar homogen artinya mempunyai sifat sama untuk diteliti dan dapat mewakili seluruh populasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampel. Yang dimaksud adalah teknik 50 sampling gabungan antara purposive sampling dan random sapling. Purposive sampling adalah sampel berdasarkan maksud dan tujuan. Sedangkan random sampling adalah pembagian kelompok kontrol variabel dan eksperimen didasarkan acak atau random. Sampel yang digunakan adalah atlet tenis lapangan klup Smart Semarang tahun 2014, yang jumlahnya 10 orang putra.

3.4 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN LATIHAN BACKHAND DRIVE TENIS MENGGUNAKAN FIXED TARGET DAN MOVING TARGET TERHADAP KEMAMPUAN BACKHAND DRIVE

0 11 94

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS

0 2 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BACKHAND DRIVE MELALUI METODE PEMBERIAN GROUNDSTROKES BACKHAND KE DINDING PADA ATLET PUTRI SEKOLAH TENIS PROGRES UNIMED TAHUN 2012.

0 5 21

Perbedaan Latihan Forehand Drive Menggunakan Sasaran Menjauh dan Menyamping Sasaran Terhadap Kemampuan Forehand Drive pada Petenis Umur 14-16 Tahun Walet Tenis Klub Kabupaten Kebumen Tahun 2012.

0 0 97

Pengaruh Latihan Forehand Drive Dengan Metode Three Ball Groundstroke dan Forehand Only Terhadap Kemampuan Forehand Drive Pada Pemain Tenis Klub Phapros Semarang Tahun 2012.

0 0 99

(ABSTRAK) PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PEMULA KLUB TENIS YUNIOR BLORA TAHUN 2010.

0 0 2

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PENGEMBANGAN BASE-NET UNTUK SARANA LATIHAN PUKULAN FOREHAND DRIVE DAN BACKHAND DRIVE PADA PEMAIN TENIS KLUB PHAPROS SEMARANG -

0 1 31