14
dimaksud reaksi adalah kemampuan dalam merespon datangnya bola dan perkenaan bola terhadap raket setelah bola diumpan.
2.1.3 Pengertian dan Prinsip-Prinsip Latihan
Pengertian latihan dalam terminologi asing sering disebut dengan training, exercise, practice. Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang pengertian
latihan olahraga sebagai berikut : 1 Proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara
berulang-ulang kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya Harsono, 1988:101.
2 Program pengembangan pemain untuk bertanding, berupa peningkatan keterampilan dan kepasitas energi Bompa, 1999:394.
3 Proses yang sistematis untuk meningkatkan kebugaran pemain sesuai cabang olahraga yang dipilih Thompson, 1993:61.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latihan olahraga pada hakekatnya adalah proses sistematis untuk menyempurnakan kualitas
kinerja pemain berupa kebugaran, keterampilan, dan kapasitas energi dengan memperhatikan
aspek pendidikan
dan menggunakan metode ilmiah.
Penyusunan dan pelaksanaan program latihan hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip latihan sebagai berikut :
1 Prinsip Partisipasi Aktif
Pencapaian prestasi merupakan perpaduan usaha pemain itu sendiri dan kerja keras pelatih, sehingga keduanyalah yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan program latihan untuk menghasilkan prestasi yang tinggi. Pelatih
15
berkewajiban untuk mendidik pemain agar memiliki sikap bertanggung jawab disiplin, dan mandiri Dwi Hatmisari Ambarukmi, dkk, 2007:9.
2 Prinsip Perkembangan Multilateral
Prestasi yang tangguh perlu dipersiapkan melalui peletakan dasar bangunan prestasi yang dilaksanakan pada tahap dasar yakni perkembangan
multilateral. Tahap perkembangan multilateral diletakkan pada awal program pembiasaan sebelum memasuki tahapan spesialisasi, yakni pada anak 6-15
tahun yang bertujuan mengembangkan dan mengoreksi gerak dasar jalan, lari, lompat, loncat, lempar, tangkap. Aktivitas latihan berupa semua jenis olahraga
dan aktivitas bermain yang mengandung gerakan seperti jalan, lari, lompat, loncat, memanjat, meniti, merangkak, melempar, dan menangkap Dwi Hatmisari
Ambarukmi, dkk, 2007:10. 3
Prinsip individual Setiap pemain memiliki potensi yang berbeda-beda dan berkarakter unik,
dan setiap latihan menimbulkan respon yang berbeda pula. Untuk itu dalam penyusunan program latian, pelatih perlu mempertimbangkan perbedaan
individual, yaitu : a Keturunan, pada umumnya semua pemain mewarisi sifat fisik, mental dan emosi orang tuanya, b Umur perkembangan, kematangan umur
biologis setiap pemain tidak selalu sejalan dengan umur kronologisnya. Ada pemain yang lebih matang dengan pemain lain pada umur yang sama, c Umur
latihan, setiap pemain memiliki kebugaran dan kualitas biomotor berbeda bergantung terhadap lama latihan yang diikutinya, d Kecerdasan, perbedaan
kecerdasan akan berpengaruh ada kesiapan pemain dalam melaksanakan dan menjawab beban latihan Dwi Hatmisari Ambarukmi, dkk, 2007:10.
16
4 Prinsip Overload
Peningkatan kemampuan pemain perlu latihan dengan beban lebih overload, yakni beban yang cukup menantang atau benar-benar membebani
pada wilayah ambang batas kemampuan pemain critical point. Beban awal akan menimbulkan respon awal tubuh berupa kelelahan bila pembebanan
dihentikan maka akan terjadi proses pemulihan recovery, selanjutnya tubuh akan beradaptasi terhadap beban tersebut berupa peningkatan kemampuan
super kompensasi Dwi Hatmisari Ambarukmi, 2007:11. 5
Prinsip Spesifikasi SAID : “Spesfic Adaptation to Imposed Demand”. Prinsip spesifikasi
menjelaskan bahwa sifat khusus beban akan menghasilkan tanggapan khusus, untuk itu hendaknya program latihan dirancang khusus sesuai dengan : a
Cabang olahraga, b Peran olahraga dalam cabang olahraga tertentu, c Sistem energi, d Pola gerak, d Keterlibatan otot, f Biomotor Dwi Hatmisari
Ambarukmi, 2007: 13. 6
Prinsip Kembali ke Asal Resersible “Bila anda tak menggunakan, anda akan kehilangan”, itulah filosofi prinsip
reversibilitas yang diartikan sebagai kemunduran kemampuan pemain yang diakibatkan ketidak teraturan dalam menjalankan program latian Dwi Hatmisari
Ambarukmi, dkk, 2007:13 7
Prinsip Variasi Tubuh manusia memiliki kemampuan beradaptasi termasuk adaptasi
terhadap beban latihan, untuk memperoleh adaptasi yang optimal diperlukan
17
variari dalam pembebanan sehingga perlu dirancang hari latihan berat, hari latihan ringan, dan hari latihan sedang. Setelah itu model dan metode latihan
yang monoton akan mengakibatkan kebosanan sehingga sasaran latihan tidak dapat dicapai, untuk itu perlu dirancang berbagai model dan metode latihan yang
beraneka ragam, dengan tetap mengacu pada sasaran latihan Dwi Hatmisari Ambarukmi, dkk, 2007:14.
2.1.4 Teknik Dasar Tenis