45
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya Suharsimi Arikunto, 2010:203. Sebab dalam
penelitian ilmiah harus digunakan suatu metode penelitian yang mengarah pada tujuan penelitian, sehingga penelitian memperoleh hasil yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Metode penelitian merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian, berbobot atau tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggung
jawaban metodologi penelitian. Menurut Sutrisno Hadi 1987:4 “Metodologi penelitian yang seperti kita
kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat- syarat yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar penelitian yang
dicapai dari suatu penelitian memilik harga ilmiah yang setinggi-tingginya. Penelitian secara eksperimen yaitu suatu cara mencari hubungan sebab akibat
hubungan kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang
mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan Suharsimi Arikunto, 2010:09. Dalam bab ini yang akan dibahas
adalah hal-hal sebagi berikut:
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian
46
Sebelum melaksanakan penelitian, maka perlu adanya suatu rancangan penelitian. Adapun rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan pre-tes and post-test group design. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum
eksperimen pre-tes dan sesudah eksperimen post-test. Tabel 3.1 Rencana Penelitian
NO Variabel
Tes awal Perlakuan
Tes akhir 1
Metode bertahap belakang
0¹ X
0² 2
Metode bertahap ke samping
0¹ X
0²
Sumber : Suharsimi Arikunto,2010:124 Keterangan:
0¹ : Tes awal pre-test
X : Perlakuan
0² : Tes akhir post-test
Observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen
disebut pre-test, dan observasi yang dilakukan sesudah eksperimen
disebut post-test. Perbedaan antara
dan yakni
- diasumsikan merupakan efek dari
treatment atau eksperimen Suharsimi Arikunto, 1996:85. Metode penelitian mencakup prosedur dan instrumen atau alat yang
digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu suatu cara mencari hubungan sebab akibat hubungan kausal antara dua
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau
47
mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan
Suharsimi Arikunto, 2010:09. Pre-test dan post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan dalam
melakukan pukulan backhand drive. Sedangkan treatment atau perlakuan yang diberikan adalah latihan backhand drive dimana untuk kelompok eksperimen
diberi metode latihan bertahap ke belakang, sedangkan untuk kelompok kontrol diberi perlakuan dengan metode bertahap ke samping.
Peneliti menggunakan metode eksperimen untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik eksperimen adalah metode yang
memberikan dan menggunakan suatu gejala yang disebut latihan atau percobaan. Dengan adanya latihan tersebut akan terlihat adanya hubungan
sebab akibat sebagai pengaruh dari pelaksanaan latihan. Menurut Sutrisno Hadi 1987:89 “Salah satu tugas yang penting dalam research ilmiah adalah
penetapan ada tidaknya hubungan sebab akibat antara fenomena-fenomena dan membuat hukum-hukum tentang hubungan sebab akibat. Metode eksperimen
adalah metode yang paling jitu untuk menyelidiki hubungan sebab akibat” Desain atau pola yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Matched
Subject Desigh atau pola M- S, dengan pengertian: “Matched Subject Desigh”,
yaitu eksperimen yang menggunakan kelompok kontrol yang sudah disamakan subjek demi subjek sebelum eksperimen dilaksanakan. Yang disamakan adalah
satu variabel atau lebih yang telah diketahui pengaruh terhadap hasil eksperimen yaitu variabel diluar atau faktor yang dieksperimenkan Sutrisno Hadi, 2004:278.
menyamakan atau menyeimbangkan kedua grup tersebut dengan cara Subject Matching Ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir
48
sama dengan tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus A-B-B-A, maka terbentuk 2 kelompok, kedua kelompok tersebut mempunyai tingkat kemampuan
yang seimbang. Hal ini dapat dilihat dari mean dari kedua kelompok tersebut yang sama atau hampir sama.
Kedua kelompok yang mempunyai tingkat kemampuan seimbang diundi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama pada kedua
kelompok untuk menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga subjektifitas diri peneliti tidak akan masuk didalamnya. Sehingga akan dapat
ditentukan kelompok mana yang menjadi kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
3.2 Variabel Penelitian